Love [7] Toxic

327 44 6
                                    

[7]

     SungJong duduk di sofa sambil menonton tv. Ia mendengus. Setelah ini ia pasti akan ditahan bersama MyungSoo lagi di dalam kamar. SungJong tak mengerti, kenapa mereka melakukan ini berulang-ulang seperti orang bodoh, padahal sudah tau akibatnya. Bodoh sekali.

SungJong ingat sekali bagaimana MyungSoo merengek-rengek seperti anak kecil pada ibunya sejam yang lalu, disini. Rasanya seperti menonton sinetron lebay berkali-kali hingga perutnya terasa mual. SungJong benar-benar hampir mengeluarkan seluruh makan siangnya dari dalam perut. Dasar Kim Bodoh.

SungJong ingin meraih remote tv, tapi matanya malah fokus pada sesuatu yang berkilauan di samping remote. Toxic.

"Dari mana asalnya benda ini?" SungJong memperhatikan botol kecil yang sudah berada di tangannya itu. "Apa benar ini racun?"

Ting Tong.

Itu suara bel rumahnya. SungJong beranjak dari sofa setelah menyimpan Toxic ke dalam saku. Ia membuka pintu dan langsung terlihat seorang lelaki berdiri disana. Kim MyungSoo.

SungJong mendengus. "Apa yang kau lakukan disini?"

"Untuk menjagamu malam ini" Bukan MyungSoo yang menjawab, melainkan Ny. Lee, ibunya yang datang entah dari mana.

"Apa?" SungJong menatap ibunya itu dan menyadari ada yang salah. Ibunya sudah berpakaian rapi dan berdandan yang cantik malam ini. "Ibu mau kemana?"

"Ibu dan Ibunya MyungSoo akan pergi ke pesta ulang tahun teman SMA kami. Sepertinya kami juga akan pulang larut malam, karna itulah MyungSoo ada disini" Ny. Lee tersenyum dan mencium kening SungJong dan MyungSoo sebelum ia mengenakan heels-nya. "Ibu pergi dulu. MyungSoo, tolong jaga SungJong ya.."

"Ne, Eommeoni" MyungSoo membungkuk dan tersenyum pada ibu SungJong. Setelah ibu 'kedua'nya itu pergi, MyungSoo langsung masuk ke rumah dengan santai. Menganggap SungJong yang berdiri di pintu seperti tak terlihat. SungJong mendengus dan menutup pintu agak kasar.

Tidak. Hanya berdua bersama MyungSoo di rumah? Tidak. Sudah lama sekali sejak pertama kali mereka ditinggal hanya berdua di dalam rumah, SungJong bahkan sudah tak ingat kapan itu. Jika ibu tak ada, maka ada ayah. Tapi tidak untuk hari ini, ayah SungJong masih di luar kota hingga minggu depan.

SungJong masih menatap MyungSoo yang menguasai remote tv seenak jidatnya. Ia bahkan menyeringai pada SungJong sebelum mengangkat kakinya ke atas meja. Rasanya SungJong ingin sekali mencakar-cakar wajah datar MyungSoo agar dia tau diri.

Sebenarnya apa yang dipikirkan ibu mereka ketika meninggalkan kedua anaknya yang bermusuhan di rumah berdua? Apa mereka tak khawatir anak-anaknya akan meledakkan rumah malam ini? Mereka 'kan sudah tau anak-anaknya ini hobi berperang.

MyungSoo menoleh pada SungJong, lalu memberi isyarat agar duduk di sampingnya. SungJong melangkah malas. Ia belum ada niat meledakkan rumah, jadi ia ikuti saja apa maunya si Kim bodoh. Apapun itu, MyungSoo dan SungJong selalu berlawanan. Seperti saat ini, MyungSoo menonton acara variety show dengan senang. Sementara SungJong hanya menatapnya malas. Daripada menonton acara seperti ini lebih baik ia menonton berita malam, acara debat, atau acara musik saja. Karena itu, tangan SungJong meraih remote tv, tapi keduluan direbut oleh MyungSoo.

SungJong mendengus jelas. Sementara MyungSoo terlihat sangat tenggelam dalam variety show itu setelah menyimpan remote di balik bantal kursi. SungJong kembali memperhatikan hidung MyungSoo yang kini sudah ditempeli plester entah kenapa. Padahal seingatnya hidung Kim bodoh tak luka. Pasti ia bercerita yang tidak-tidak pada ibunya. Cih, dasar penipu.

MyungSoo tertawa hingga bertepuk tangan karena saking lucunya, dan akhirnya terbatuk-batuk. Ia berdehem lalu menoleh pada SungJong. "Ya. Ambilkan aku soda"

SungJong menoleh. "Apa?"

"Aku haus. Ambilkan aku soda"

"Kau 'kan bisa ambil sendiri"

"Mana bisa. Aku 'kan sedang sakit" Ucap MyungSoo dengan wajah polos sambil menunjuk hidungnya yang ditempeli plester. "Dan ini gara-gara kau"

SungJong menahan amarahnya sebisa mungkin. Ia berdiri, "Yang sakit hidungmu, bukan kakimu!" Dan sengaja berjalan di depan MyungSoo sambil menginjak kakinya, membuat MyungSoo kesal. "Lagipula, untuk apa kau pakai plester? Hidungmu 'kan tak terluka" SungJong berlenggang menuju dapur setelah mencabut paksa plester dari hidung MyungSoo.

"Ya! Lee SungJong!!"

~>o0o<~

LemonMint~ ^^

Love Toxic  [proses revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang