15 (real)

36.3K 3.5K 244
                                    

Yoongi menghirup nafasnya dalam-dalam, berusaha menetralkan jantungnya yg berdetak melebihi batas normal. Maklum saja, ia baru saja berlari seperti orang kesetanan demi menghindari Jimin.

Entahlah, dirinya merasa aneh jika berdekatan dengan namja bantet itu.

Apalagi setelah kejadian semalam saat Jimin mengatakan perasaannya dengan serius dan menciumnya. Yoongi benar-benar merasa bingung. Jadi yg bisa ia lakukan hanya lah menghindar untuk saat ini.

Walaupun Yoongi tahu, tak selamanya ia bisa menghindari Park Jimin.

Ya..Yoongi akui, ia tak membenci Jimin. Sama sekali tak pernah.

Dirinya hanya takut jika sesuatu yg sudah lama ia hindari akan menajdi kenyataan. Sesuatu yg selalu membuat nyalinya menciut. Sesuatu yg dulu menghancurkan keluarganya.

Sesuatu yg bernama ikatan.

Sejujurnya, Yoongi sangat takut terluka. Dirinya sangat takut ditinggalkan, membuatnya selalu teringat sang Eomma yg pergi meninggalkannya begitu saja.

Ia mendudukkan dirinya direrumputan tepat dipinggir danau halaman belakang sekolah tersembunyi itu.
Merasakan hembusan angin yg menyapu wajahnya yg penuh dengan keringat.

Beruntung tak banyak siswa yg tahu tempat ini karena terhalang pagar rumput liar yg menjulang tinggi. Padahal jika diperhatikan, ada sedikit cela untuk tempat masuk. Anggap saja ini tempat rahasia Yoongi__dan Jungkook__

Lagi-lagi Yoongi menghela nafas panjang.
Kenapa hidupnya jadi rumit begini ?

Padahal Yoongi hanya ingin hidup dengan tenang tanpa terikat dengan siapapun.

Namun pemuda itu..pemuda bernama Park Jimin itu..

Berhasil membuat seorang Min Yoongi yg dingin dan judes menjadi goyah.

SREK..!

SREK..!

Yoongi menoleh kearah suara dengan tatapan bingung. Siapa ? Apa itu Jungkook ? Atau ada siswa lain yg sudah mengetahui tempat ini ?

Isshh..mengganggu saja..!

Yoongi mengabaikan suara tersebut dan kembali memandangi danau buatan dihadapannya. Ia mengantuk..suasana ditempat ini benar-benar tenang. Jauh dari kebisingan sekolah. Mungkin membolos sekali tak masalah.

"Hyung.."

Yoongi yg tadi hendak memejamkan matanya kini malah membelalak dan menatap horor orang yg memanggilnya tadi.

Park Jimin ?

Bagaimana dia menemukan dirinya ?

Sontak saja Yoongi langsung bangkit dan hendak memacu kakinya lagi kalau saja Jimin tak membuka suaranya dan membuat simungil mematung ditempat.

"HYUNG..! KUMOHON DENGARKAN AKU..! Lalu setelah itu kau bebas pergi.."

Yoongi masih terdiam ditempatnya tanpa menoleh kebelakang. Meski begitu, ia tahu pemuda bantet itu kini berjalan menghampirinya. Tiba-tiba saja keinginannya untuk kabur menjadi lebih kuat. Tapi tidak, kali ini Yoongi akan mendengarkannya.

"Hyung..aku tahu mungkin kau tak percaya padaku. Tapi aku mencintaimu sejak pertama kali aku masuk kesekolah ini. Awalnya hanya perasaan kagum, namun lama-kelamaan perasaan kagum itu tumbuh menjadi cinta kemudian rasa cinta itu membentuk keinginanku untuk memilikimu. Karena itu aku menyatakan perasaanku padamu kemarin malam hyung, karena aku sudah tak sanggup lagi menahannya. Maaf jika aku menciummu begitu saja, aku hanya...entahlah..aku hanya ingin menciummu saja" Jelas Jimin dengan helaan nafas berat.

Oh My......!!!!! {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang