"oh..g- gu-.... gak..." ratu tidak bisa mengatakan apapun
"sekarang ratu!" ucap dimitri dengan tegas
"OK!" teriak ratu secara tiba-tiba
Dimitri tersenyum puas dan menanyakan "nitrogen cair.....?" ratu mengangguk.
"ini sangat menarik. Aku sangat igin melihat hasilnya, harus ku katakan. Aku sendiri terkejut kau memilihnya ratu..." ucap dimitri, awalina secara tiba-tiba berteriak "JANGAN RATU!!!!" dimitri menengok kearahnya dengan kesal "awalina, ratu sudah membuat pilihannya. Jadi tolong jangan ikut campur, aku yakin dia sudah mempertimbangkan konsekuensi terhadap kesehatannya sendiri" ratu mengangkat tangannya ke atas ember berisikan nitrogen, awalina tidak mendengarkan perkataan dimitri terus bicara "itu terlalu bahaya, lo bisa keilangan tangan lo-"
"cukup!!! Regina tolong bantu ratu dengan ini" regina pindah ke belakang ratu dan langsung mengenggam lengan tangan kanan ratu dengan kencang, audy bisa melihat regina menggunakan sarung tangan karet yang tebal dan mencapai ke sikunya. Ratu agak panik melihat tangan kanannya yang akan di gunakan, tapi regina memeras tangannya dengan kencang terasa sakit membuatnya diam. Lalu dimitri memikirkan sesuatu
"oh!! Tunggu sebentar. Aku punya ide yang bagus" regina berhenti dan ratu memperhatikan dimitri "ratu, aku sangat yakin hal ini tidak akan membunuhmu, jadi ku berikan kau tantangan kecil. Jika kau berhasil menahan tangan mu selama enal puluh detik tanpa berteriak, menangis atau mengeluarkan suara, aku akan melewatkan giliranmu di ronde berikutnya. Bagaimana menurutmu?"
"apa!?" ratu terdengar marah dan bingung
"apa kau terima tantangan nya?" tanya dimitri lagi
"... iya terserah. Tapi gw gak yakin jadi lo gak usah banyak berharap berangsek!!" ucap ratu dengan marah. Dia sudah kehilangan ke sabarannya "cepet bisa gak!!!!" dimitri berpindah dan kembali duduk di kursinya, lalu ia hanya mengatakan "regina..." regina memegang tangan ratu di atas embernya. Seseorang mengambil stopwatch dan memberikannya, dimitri menahan jarinya di atas tombol stopwatch dan mengabakan
"tiga...."
Regina mengenggam tanagn ratu lebih kencang
"dua...."
Regina mendekat ke ratu dan membisikan "ambil nafas dalam...." ratu dengan tegang mencoba melakukannya untuk menenang kan diri
"satu."
Ratu menahan dirinya untuk locat menjauh saat regina dengan paksa memasukan tangannya ke ember berisi nitrogen cair mencapai sikunya. Audy, awalina dan reza memperhatikan wajahnya, ratu yang menutup erat matanya. Ratu tidak terlihat seperti ke sakitan dari dinginnya. Bahkan dia tidak bereaksi apapun
Reza dengan penasaran bertanya "bagaimana rasanya?" audy juga memperhatikan ratu yang mulai kebingungan, ratu melihat lengannya lalu ke arah mereka
"..... aneh. Gw gak kedinginan sama se-" secara tiba-tiba ekspressinya berubah, dengan terkejut ratu meelihat tangannya "OW. ARG.... i-itu... AW"
"kenapa?!" tanya reza dengan kaget
"dingin!!! Sialan... anjrit dingin banget! AW. SIALAN DINGIN!!!" Ratu bernafas berat menahan dinginnya, audy bisa melihat ratu berusaha keras untuk tidak berteriak.
Dimitri tertawa dan mengatakan "ratu... itu harus ku hitung berteriak" setelah dimitri mengatakannya ratu berteriak, dimitri dengan santai melihat stopwatch di tangannya "ini baru dua puluh detik, ratu" ratu dengan kaget melihat dimitri
"baru DUA PULUH DETIK ?!" Ratu kembali memperhatikan tangannya "sialan!!... g-gw... gw gak bisa ngerasain jari gw!!!... gw gak bisa NGERASAIN JARI GW !!!!" ratu teriak dengan panik semua bisa melihat kulit tangan ratu berubah warna menjadi biru yang mengerikan dan berubah makin gelap tiap detik
KAMU SEDANG MEMBACA
PILIHAN TERAKHIR
HorrorWARNING : +14, berdarah, kata-kata tidak baik, kesalahan tulis (author gak bisa ngeja) Audy berlari sekuat tenaga menuju pintu besar yang menuju ke ruang tamu tempat mereka semua berkumpul sebelumnya, mengabaikan sakit di sisi kanannya yang masi...