Jeonghan masih berada dikamarnya, weekend yang begitu membosankan untuknya. Kedua orangtuanya sedang pergi berlibur ke Jepang, Ren serta Jonghyun membawa Minhyun ke Jeju dan disinilah dia, sendiri.
Jeonghan melihat kearah salah satu dinding kamarnya yang masih dipenuhi oleh foto-foto polaroidnya sejak dulu, termasuk foto-fotonya bersama Seungcheol. Dulu ia sangat ingin melepas foto-foto itu, tapi Ren mampu menenangkannya dan mengatakan jika itu adalah sebuah kenangan dan begitu berarti baik itu kenangan buruk maupun kenangan yang indah.
"Cheol ah. Apa kau tidak mencintaiku sedikitpun? Apa semua ini hanya sebuah permainan untukmu?"
Pertanyaan yang sama. Pertanyaan yang sejak dulu sangat ingin ia tanyakan pada Seungcheol, tapi tak pernah berani ia utarakan. Bahkan saat itu yang bisa ia lakukan hanya diam dan menangis, seluruh tubuhnya terasa mati rasa dan tidak ada yang bisa ia rasakan kecuali dadanya yang seperti dihantam dengan sesuatu yang keras.
"Apakah aku masih mencintaimu Cheol ah? Apa kau juga mencintaiku? Apa kau pernah benar-benar merasa bahagia ketika bersama?" Tanya Jeonghan pada foto Seungcheol dan dirinya ketika hari pertunangan mereka.
.
.
.
.Sudah hampir 1 minggu keenam murid SVTAP yang luar biasa itu berada di PIHS, mereka tetaplah 6 Devil-svt sang pembuat onar entah sudah berapa kali mereka dihukum oleh Aron juga Ren.
Jeonghan beserta 5 anggotanya segera menuju keruang club musik, setelah membicarakannya beberapa hari ini sekarang mereka sudah ada dikeputusan dimana mereka akan bergabung dengan PIV. Jeonghan membuka pintu club music, seluruh anggota PIV sudah berada disana kecuali Doyoon tentunya.
"Hyungi...." seungkwan dan ming segera berlari untuk memeluk Jeonghan dengan erat.
"Wae geurae?" Tanya jeonghan sambil berusaha mengelus kepala keduanya.
"Kami senang akhirnya bisa bersama hyung lagi. Aku merindukan hyungku" ucap seungkwan dengan begitu manja.
"Hyung juga sangat merindukan kalian berdua"
"Gomawo, sudah kembali" ucap Ming.
"Ne, nado gomawo sudah mau menerima hyung lagi. Sekarang kita persiapkan semuanya, 1 bulan adalah waktu yang singkat. Wonwoo ya putar lagunya"
Sebuah lagu berjudul manse dan adore u adalah yang mereka pilih untuk kali ini, semuanya hanya mendengarkan apa yang sudah disiapkan oleh Devil-svt.
"Wah itu lagu yang bagus, lalu pembagian partnya bagaimana?" Tanya Ming.
"Kita bagi dulu timnya, aku, seokmin, jihoon, jisoo dan seungkwan akan ada di tim vocal. Jun, ming, soonyoung dan chan akan ads di tim performance dan kalian harus mengatur gerakannya, lalu yang terakhir ada tim hiphop kalian akan mengatur pembagian rapp kalian sedangkan sisanya biar kami yang mengatur" jelas Jeonghan.
"Lalu apa nama grup kita?" Tanya seungcheol.
"Devil-PIV. Aku rasa itu lebih baik" ucap Jeonghan.
"Okay, sekarang waktunya berpencar dengan tim masing-masing" ucap seungcheol.
Di hari itu mereka menyatukan semua fikiran dan ide mereka, Jeonghan juga berusaha untuk tidak mementingkan egonya sendiri. Beberapa kali ia juga mengobrol dengan Seungcheol dan berusaha menyatukan pendapat mereka, meskipun harus berakhir dengan mereka yang tidak mau mengalah satu sama lain.
Seungcheol juga merasa sedikit senang, setidaknya sekarang ia bisa berbicara dengan Jeonghannya
"Jadi hyung, bagaimana kalau kita makan malam bersama? Ayolah hyung" pinta seungkwan dengan sedikit mengeluarkan aegyonya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rival, Ex's And Love
عاطفيةSesuatu yang tersembunyi diantara permusuhan yang sudah terpendam bertahun-tahun. Kini hanya ada sebuah kesempatan, untuk memperbaiki semuanya atau justru memperburuk situasi yang ada