Jeonghan membuka kedua matanya perlahan, pandangannya masih begitu kabur namun ia bisa melihat Ren duduk disampingnya. Wajah lelah itu terlihat begitu mengerikan.
"Hyung ah..."
"Kau sudah sadar Jeonghan ah. Jankamman" ucap Ren sambil menekan tombol yang ada diatas kepalanya.
"Apa yang terjadi hyung?" Tanya Jeonghan.
"Kau dan Seungcheol kecelakaan, kau tidak sadarkan sejak kemarin"
"Seungcheol neun?" Tanya Jeonghan.
"Dia belum sadarkan diri, tapi dia sudah melewati masa kritisnya. Itu dia"
Jeonghan bisa melihat dari tempat tidurnya jika Seungcheol masih menutup kedua matanya dengan masker oksigen yang masih ada di wajahnya, serta kaki yang terbalut gips.
"Hyung kaki Seungcheol bagaimana?"
"Patah dan kemungkinan besar cederanya sangat parah"
"Maksud hyung?" Tanya Jeonghan.
"Dokter bilang ada kemungkinan jika Seungcheol tidak bisa beraktivitas berat"
"Ne? Apa maksud hyung?" Tanya Jeonghan.
"Dia akan berjalan normal, tapi dia tidak akan bisa berlari maupun menari lagi" jelas Ren.
"Andwae. Maldo andwae. Hyung, Seungcheol sangat suka menari meskipun aku tahu dia akan mewarisi kerajaan Zelos tapi menari juga kesukaannya hyung"
"Kita belum tahu separah apa, karena harus menunggu kakinya membaik baru kita bisa melakukan pemeriksaan lebih lanjut tapi yang pasti dia tidak akan bisa mengikuti ZAP Music Fest" jelas Ren.
Jeonghan hanya bisa menatap Seungcheol dari jauh, bagaimana ini bisa terjadi pada mereka? Ia menghancurkan mimpi Seungcheol, Seungcheol pernah mengatakan jika ia ingin menikmati hidupnya untuk menari dan bernyanyi sampai akhirnya ia siap untuk mengambil alih perusahaan tapi sekarang impian itu harus berakhir.
"Hyung, bagaimana kita menjelaskannya pada Seungcheol nanti?" Tanya Jeonghan pada Ren.
"Seungcheol punya kita. Kita akan mendampinginya dan membuatnya berjuang kembali"
"Samchon....." Suara Minhyun membuatnya mengalihkan pandangan kearah pintu dimana Minhyun datang bersama Jonghyun serta kyungsoo.
"Hi Minhyun ah. Poppo"
Minhyun mengecup bibir Jeonghan lalu memeluk samchonnya itu dengan erat, ia sangat merindukan samchonnya itu.
"Samchon terus tidur, Minhyun bosan"
"Mianhae, nanti kita main bersama"
"Jangan ganggu samchonmu, ayo makan dulu" ucap Ren sambil membawa Minhyun kearah sofa.
"Gwenchana?" Tanya Jonghyun.
"Gwenchana hyung. Kyungsoo hyung mianhae"
"Untuk apa kau minta maaf?"
"Aku membuat Seungcheol seperti ini"
"Ini hanya ujian untuk kita, jangan menyalahkan dirimu sendiri" ucap kyungsoo sambil mengelus rambut Jeonghan.
.
.Setelah hampir 1 minggu, Jeonghan sudah bisa kembali ke rumah sedangkan Seungcheol belum juga sadarkan diri. Ia juga mulai kembali berlatih dengan anak-anak mengingat perlombaan semakin dekat.
"Kau akan ke rumah sakit hyung?" Tanya Seungkwan.
"Iya, aku akan melihat Seungcheol. Kalian Istirahatlah, besok kita masih ada latihan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rival, Ex's And Love
RomanceSesuatu yang tersembunyi diantara permusuhan yang sudah terpendam bertahun-tahun. Kini hanya ada sebuah kesempatan, untuk memperbaiki semuanya atau justru memperburuk situasi yang ada