Jeonghan hanya diam selama seungcheol mengobati lukanya, tidak ada yang ingin ia katakan karena semuanya terasa begitu aneh baginya.
"Bagaimana bisa kau hanya diam ketika Do Yoon memukulmu? Bukankah kau ketua Devil-svt?"
"Dia memukulku secara tiba-tiba. Bagaimana aku bisa membalasnya?"
"Aku fikir kau takut padanya"
"Tidak ada dalam sejarah ketua devil-svt takut. Aku hanya takut pada Umma, appa, jonghyun hyung dan Ren hyung"
Seungcheol hanya tertawa kecil sambil melanjutkan pekerjaannya membersihkan luka jeonghan. Jeonghan sedikit menahan nafasnya ketika wajah seungcheol semakin dekat, ia bahkan memejamkan kedua matanya.
"Kenapa kau menutup kedua matamu? Aku tidak akan menciummu jeonghan ah"
"Siapa yang berharap kau menciumku? Gomawo, na kanda" ucap jeonghan yang lalu meninggalkan seungcheol sendiri diruang kesehatan.
Jeonghan memutuskan untuk menenangkan dirinya di atap sekolah, salah satu tempat terlarang untuk para siswa yang entah mengapa menjadi salah satu tempat favorite Jeonghan.
Belum lama ia menikmati suasana tenang itu seseorang menarik lengannya kemudian membalikkan tubuhnya serta mendorongnya ke dinding pembatas sehingga membuatnya sedikit kesakitan.
"Bukankah sudah kukatakan untuk menjauh dari seungcheol?" Tanya Do yoon dengan penuh penekanan.
"Aku dan seungcheol tidak ada hubungan apapun, jadi kau tidak usah sepanik ini" seru Jeonghan sambil menampis keras tangan do yoon yang mencengkram lengannya.
"Tapi kau mencintainya. Kau memang pengkhianat"
"Aku? Pengkhianat? Lihat siapa yang berbicara, kau menyebutku pengkhianat saat kau tahu faktanya bahwa kaulah yang pengkhianat. Kau tahu betapa aku mencintai seungcheol dulu, tapi kau mengambilnya dariku. MENGAMBIL TUNANGANKU" seru jeonghan dengan amarah yang begitu terasa sambil mencengkram kerah Doyoon.
"Tapi seungcheol tidak mencintaimu? Hahahaha, sadarlah yoon jeonghan jika seungcheol tidak pernah mencintaimu. Jika dia mencintaimu, mana mungkin dia akan melepasmu dengan mudah seperti itu"
Darah Jeonghan rasanya mendidih, ingin rasanya ia memukul namja itu hingga tak sadarkan diri tapi ia tahu itu tidak sepadan dengan rasa sakitnya selama ini. Untuk membalas Do Yoon, kau tidak bisa menggunakan kekerasan serta tenaga hanya rencana sempurna yang kau butuhkan.
"Tidak mencintaiku? Haruskah aku tunjukkan padamu jika aku bisa membuat Seungcheol mencintaiku dan hanya diriku" ujar Jeonghan dengan sedikit dingin.
"Apa maksudmu jeonghan ah?" Tanya Do Yoon yang terlihat ketakutan.
"Kau mempermainkan persahabatan kita 2 tahun lalu, Jeonghan yang dulu sudah mati dan hanya ada Yoon Jeonghan ketua devil-svt. Seorang trouble maker di SVTAP, seseorang yang bisa memukul seseorang hingga babak belur. Jeonghan yang ada dihadapanmu ini bukan lagi orang yang bisa kau permainkan, kau akan merasakan apa yang aku rasakan dulu bahkan lebih sakit. Permainan dimulai, Jang do yoon" dengan kasar Jeonghan menabrakkan bahunya dengan bahu do yoon.
Do yoon sendiri tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Nada suara Jeonghan yang begitu dingin dan seolah-olah menyakitinya secara perlahan, nada yang tidak pernah ia sangka akan keluar dari bibir seorang yoon jeonghan.
.
.
.
.Selesai pulang sekolah tim Devil-Piv berkumpul diruang dance untuk mulai mengatur formasi serta gerakan dance mereka. Soonyoung mulai menjelaskan gerakan serta formasi mereka, semuanya memperhatikan dengan cermat kecuali jeonghan yang sejak tadi terus melamun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rival, Ex's And Love
Storie d'amoreSesuatu yang tersembunyi diantara permusuhan yang sudah terpendam bertahun-tahun. Kini hanya ada sebuah kesempatan, untuk memperbaiki semuanya atau justru memperburuk situasi yang ada