Weekend Bersama Pekerjaan

425 33 1
                                    

Jadi itu karyawan baru yang datang berkunjung kerumah Pak Reza semalam?

Hebat! Pintar sekali mengambil perhatian ibu seorang boss.

Wanitanya cantik, Pak Reza juga tampan siapa yang tahu kelak mereka berjodoh?

Suasana pagi kantor hari ini terasa sangat berbeda sekali menurut Livia bagaimana tidak setelah acara selesai kunjungan kerumah Reza semalam pagi ini ia harus dihadapkan dengan berbagai omongan tentang dirinya, memang tidak semua orang berdikir buruk tentangnya tapi sudah bisa dipastikan omongan negatif akan lebih banyak mengarah padanya, belum lagi hari ini ia akan kembali bertemu dengan Reza rasanya Livia ingin sekali menghilangkan dirinya untuk sementara waktu.

"Liv, minta laporan gambar buat rumah sakit permata dong. Gue mau buat proposalnya nih." Livia masih terdiam saat Karina menyapanya bahkan sampai panggilan ketiga Livia baru sadar Karina sudah menunggunya sedaritadi. "Woy Liv! Hello." Sapa Karina lagi seraya menggerak-gerakkan tangannya di depan wajah Livia.

"Eh iya Rin, kenapa?"

"Lo yang kenapa Liv? Gue daritadi juga manggilin lo malah diem aja."

"Eh itu, maaf tadi lo minta apa Rin?"

"Laporan rumah sakit permata."

"Oh iya sebentar gue cari dulu." Ucapnya yang kemudian mulai sibuk mencari-cari nap cokelat diatas tumpukan-tumpukan kertas.

"Lo beneran gak kenapa-kenapa, Liv?"

"Nggak, gue gak apa-apa kok."

"Tapi wajah lo gak menunjukkan lo baik-baik aja Liv." Livia yang semula masih sibuk mencari-cari map yang dicarinya kemudian diam.

"Gue gak apa-apa kok Rin. Ini laporannya." Livia mencoba tersenyum seraa memberikan sebuah map kepada Karina

"Kalo ada apa-apa cerita sama gue Liv."

"Rin sepertinya orang-orang sekantor semua udah tau gue semalem main kerumahnya Pak Reza, tadi gue denger beberapa orang ngomongin itu pas gue lewat." Ucapnya menatap Karina yang akan segera pergi meninggalkan ruangan.

"Gak usah di dengerin Liv apapun yang mereka katakan. Mungkin mereka sirik sama lo karena lo bisa deketin Pak Reza terlebih, Bu Mayang." Ucap Karina seraya memegang bahu Livia.

"Tapi Rin, gue jadi merasa gak enak."

"Yang tau semua lo Liv, bukan mereka. Bu Mayang yang ngajak lo untuk mengunjungi rumahnya. Bukan lo yang minta, kenapa lo harus mikir gak enak?"

Mungkin seharusnya Livia merasa lebih tenang dengan apa yang Karina katakan, tapi sesungguhnya tak semua orang di kantor ini memiliki pemikiran yang sama dengan Karina. Tuhan kini apa yang selama ini ia bayangkan nampaknya menjadi sebuah masalah baru karena pada akhirnya orang sekantor ini tau tentang masalah ini, tentang kejadian di Lombok tempo hari.

"Rin, satu hal yang mau gue katakan sama lo. Gue gak ada hubungan apa-apa sama Pak Reza."

Karina tertawa begitu mendengar ucapan Livia barusan. "Emang kalo lo ada hubungan sama Pak Reza kenapa? Justru gue bakalan kasih selamat buat lo."

"Ck apaan Rin lo bilang? Gue serius tau, ntar lo mikir gue beneran ada hubungan sama Pak Reza."

"Liv gue pernah bilang sama lo bukan dulu pas pertama gue ketemu sama lo? Banyak karyawan wanita disini yang tergila-gila sama Pak Reza, tapi emang Pak Reza orangnya cuek dan ternyata setelah lo masuk kesini? Sepertinya Pak Reza yang sekarang perlahan berubah kembali menjadi Pak Reza yang berani deket lagi sama wanita."

Trust LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang