Pendekatan

382 36 0
                                    

Maafkan aku yang menghilang kemudian kembali lagi, masih menikmati jadi pembaca. Hehe

Happy reading

Reza menghentikan mobilnya tepat di depan gerbang rumah bercat hijau, sepanjang jalannya pulang tadi memang tak begitu banyak pembicaraan dianatara mereka hingga akhirnya Reza yang terlebih dahulu memberanikan diri untuk mengajak Livia keluar pada hari minggu nanti.

"Salam untuk Tante Yulia ya? Maaf saya gak bisa mampir karena ini sudah malam." Reza tersenyum sebelum Livia benar-benar keluar dari dalam mobilnya.

"Iya, nanti aku. Eh saya sampein ke Mama, makasih Reza sudah mengantar saya pulang."

Livia merasakan suaranya yang  sedikit bergetar ketika berbicara, well baru kali ini ia memanggil Reza tanpa sebutan Pak. Terdengar cukup aneh, tapi sepertinya ia harus mulai membiasakan karena pada kenyataannya pria itu sendiri'lah yang memintanya untuk memanggil namanya ketika mereka tidak sedang berada di jam kantor.

Reza melajukan kembali mobilnya begitu ia memastikan wanita yang diantarnya pulang masuk kedalam rumah.

"Pulang sama siapa?" Denis yang sedang duduk di depan tv kemudian menengok ke arah Livia yang baru saja memasuki rumah.

Livia yang masih marah pada kakaknya karena pertengkarannya kemarin malam tak menyahuti Denis yang menatapnya, menunggu jawaban.

"Dek, pulang sama siapa? Abang-abang supir online lagi?" Tanya Denis sekali lagi.

"Gak usah pura-pura gak tahu."

"Mas beneran gak tahu loh kamu pulang sama siapa tadi, dek."

Livia berjalan masuk tanpa memperdulikan Denis yang berteriak-teriak meminta penjelasannya.

****

Reza menghempaskan tubuhnya pada ranjang sebelah tangan kanannya terlipat sebagai pengganti bantal untuk menopang kepalanya, sesekali ia tersenyum seperti layaknya anak remaja yang baru saja merasakan jatuh cinta.

JATUH CINTA?

Reza kembali mengingat betapa terkadang juteknya wanita itu dan yang sedetik kemudian pula mampu menjadi diam seribu bahasa, bahkan ketika Reza menatapnya ia tak berani untuk menatap kembali wajah Reza.

Gila!

****

Livia terduduk di pinggiran ranjang yang di penuhi dengan beberapa baju yang sudah bertebaran diatas ranjang. Ya entahlah sudah berapa kali ia berganti-ganti pakaian untuk mengepaskan baju yang ingin di pakai nanti untuk bertemu dengan Reza.

Pertemuan yang di rencanakan pada hari minggu terpaksa diganti menjadi hari sabtu malam.

TOK TOK TOK

Yulia memasuki kamar Livia seraya menggeleng-gelenggkan kepalanya melihat cukup banyaknya pakaian yang berantakan diatas ranjang. "Ya Allah, Liv kamu lagi ngapain sih? Baju berantakan semua." Yulia mendekati anaknya dan mengambil beberapa baju di dekatnya yang mudah di raih kemudian melipatnya, sementara Livia hanya mendengus diam menatap ibunya.

"Kamu ngapain sih? Ini baju kenapa berantakan semua?"

"Itu Ma....."

"Kamu mau pergi kemana sih emang?"

"Nggak kemana-mana, Ma."

"Yah terus kenapa baju di berarakin semua?"

"Yaudah nanti aku beresin."

"Mama tunggu diluar ya? Cepet."

Reza : Saya sudah di depan komplek rumah kamu, jadi kamu mau saya jemput di depan rumah saja?

Trust LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang