Happy Café
Gadis berambut pirang sebahu yang mengenakan seragam sekolah itu menendang kaleng yang tergeletak di pinggir jalan hingga memecah keheningan di siang itu. Dilihat dari wajahnya, tampaknya gadis itu sedang bad mood. Dia berjalan sambil menghentakkan kakinya keras-keras.
"Ya ampun, bagaimana ini? Kalau sampai pak tua itu tahu kalau aku mencuri kunci jawaban ulangan harian hari ini, bisa habis aku," runtuk gadis itu sambil terus melangkah dengan kasar.
Langkahnya tiba-tiba terhenti di depan sebuah café kecil yang sepi. Café yang bercatkan coklat kemerahan itu tampak sudah tua. Yang berdiri di depan café itu merogoh sakunya lalu mengulas sebauh senyum. "Masih ada uang, aku mau makan sebentar." Gadis itu melangkah masuk ke dalam café.
Bel yang ada di atas pintu pun berbunyi begitu pintu dibuka. Pandangan gadis itu menyapu keadaan sekitarnya. Yang ia lihat hanyalah kursi dan meja, vas bunga, meja kasir, pintu di belakang meja kasir, wastafel, dan horden berwarna hijau rumput. Sejauh ini kelihatannya café itu merupakan café yang normal. Dia memilih tempat duduk di dekat jendela. Tak lama kemudian, seorang pelayan wanita datang menghampiri sambil membawa daftar menu dan note book.
"Silahkan," ucapnya.
Gadis itu melihat isi daftar menu tersebut.
Hamburger Mie Steak
Dan berbagai makanan normal lainnya. Dilihat dari menunya, memang semuanya tampak normal. Tapi kau tidak akan tahu jika tidak mencoba makanannya."Saya pesan teh dan mie goreng saja," ucap gadis itu seraya menyodorkan kembali faftar menunya.
"Segera datang," balas pelayan itu lalu beranjak pergi.
Gadis itu menatap ke luar jendela. Diingatnya kembali kejadian disaat temannya yang brengsek mengancam akan mengadukan dirinya pada Mr. Mike kalau dia tidak mau menjadi pembantunya selama kelas delapan. Kini ia terjebak dan akan menjadi mainan temannya itu. "Ah, Ello sialan!" runtuknya sambil meninju permukaan meja.
Café itu sangat sepi, hanya dirinya yang berada di dalamnya. Dia heran, mengapa tidak ada seorang pun yang menatap café yang ditempatinya saat ini? Seolah-olah orang-orang tidak melihat bangunan tua ini. Sibuk dengan pikirannya sendiri, tiba-tiba lamunannya buyar ketika nampan mendarat di mejanya.
Gadis itu berterima kasih pada pelayan itu lalu menatap makanannya. Tehnya tampak berwarna kemerah-merahan, begitu juga dengan mienya. "Ada apa dengan makanan ini?" tanyanya. Untuk menjawab rasa penasarannya itu, dia melilitkan mie pada garpunya lalu melahapnya. Dia mencoba menggolongkan rasa yang diterima oleh lidahnya. Manis ... Tidak ... Asin ... Tidak ... Asam ... Juga tidak. Rasanya ... PAHIT!
"Buah!" gadis itu memuntahkan makanan yang belum ditelan itu lalu melempar piring itu. Dengan cepat tangannya meraih teh dan menyeruputnya. Namun rasa tehnya juga aneh. Rasanya tidak seperti teh, melainkan ... DARAH!
"Apa-apaan ini!" kembali dia melempar benda yang ada di tangannya hingga pecahan kaca berserakan di lantai. "Café macam apa ini?"
Segera gadis itu beranjak dari tempat duduknya dan berlari ke pintu. Anehnya, pintu itu terkunci entah sejak kapan. Dia berusaha menggedor-gedor pintu hingga menimbulkan suara gaduh. Dia mencoba menghancurkan pintu dengan meja yang ada di dekatnya. Namun tidak ada hasil.
"Shit!"
"Waw, Nona. Kau harus menghabiskan makananmu, baru pintunya akan terbuka," ucap seseorang di belakang gadis itu. Sontak dia terbalik.
"Kau, bisa kau jelaskan apa maksudmu?" tanya gadis itu sambil menatap sinis pelayan wanita di depannya.
"Happy Café menawarkan makanan yang tidak biasa. Setelah masuk, kau harus menghabiskan makananmu atau kau tidak akan pernah keluar dari sini. Itu aturannya," jelasnya.
"Siapa kau mengaturku? Aku bisa keluar dari café ini sesukaku!" bentak gadis itu. Sementara lawan bicaranya melipat tangan di dada dan membalas, "Cobalah."
Gadis itu melempar meja dan kursi ke jendela untuk merusaknya. Namun meja malah berbalik dan jatuh ke lantai. "Jendela macam apa itu?" gumam gadis itu sambil menggeleng tidak percaya.
"Aku sudah bilang, kan?"
"Aku bukan KANIBAL! Kalian menyajikan organ manusia, kan?"
END
![](https://img.wattpad.com/cover/80164286-288-k999489.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot And Twoshoot
RandomBerisi kumpulan oneshoot dan twoshoot dengan aneka genre.