SMP PERMANA ITU KAN...SMP LANJUTANKU!
Tahun ini aku baru lulus SD dan rencananya akan melanjutkan ke SMP Permana. Wah, wah, udah tetangga plus satu sekolah pula. Persis, deh, kaya...
Hoammm...
Akhirnya pulang! Obrolan dua ibu-ibu ternyata berujung juga. Matahari sudah menyelesaikan tugasnya hari itu. Piyama dan kasur tercinta sudah menunggu. Aku menutup tirai jendela kamar.
"Hai, Nat... "
"Darimana aja kamu Richard? Bukannya kamu janji untuk ke rumahku kemarin sore?"
"Maafin aku, Nat. Aku dateng ke sini, sama Sabrina. Dia adalah perempuan yang aku suka..."
"Tapi, Chad, kenapa? Kenapa kamu..."
"Sampai jumpa, Natalia... "
JANGAN CHAD... JANGAN... AKU BUTUH KAMU... JANGAN TINGGALIN AKU...
BLUKKHH...
"JANGAN... APA SALAHKU... KENAPA... SABRINA..."
"BANGUN, TA, BANGUN!!! ALAM MIMPIMU SUDAH USAI!!!"
Aku tak tahu di mana aku saat ini. Rasanya seperti berada di dimensi lain, dimensi batas antara kenyataan dan dunia mimpi. Terdistorsi. Mimpi buruk. Bisakah kunyalakan mesin waktuku? Hari ini... hari Senin. Iya, Senin.
APAAA?! HARI SENIIINNN?! SENIN ADALAH HARI PERTAMA MOS SMP DAN AKU TIDAK BOLEH TERLAMBAT SATU DETIK PUN!
Dengan bermodal parfum milik Mama dan segelas susu, aku siap untuk menjalani hari ini. Kusiapkan alat transportasiku, si efisien sekaligus ramah lingkungan.
Kayuh, kayuh, KAYUH!
SAMPAI!
Jangan protes kenapa langsung sampai karena SMP Permana masih satu komplek dengan rumahku.
Dari kejauhan aku melihat dua anak perempuan. Yang satu bertubuh pendek, rambutnya dikuncir satu, kulit putih, mata besar. Yang satu lagi tingginya sepantaranku, rambutnya pirang, matanya berwarna coklat muda.
Mereka...
KEDUA SAHABATKU!
Ladies and gentleman, give applause for... MELINA AND FIONA!
"AAAAA... HAPPY TO SEE YOU GIRLS!!! I MISS YOU TWO SOOOOO MUCH!!!"
Rangkulanku di leher mereka sepertinya terlalu erat sampai mereka tidak bisa menjawabku.
OHOKK... OHOKKHH... OHOOKKKHHH... BHAAAKKKHHH!
"MEL JANGAN BILANG KALO LU TBC MEL?!"
"Ebuset, Ta... Gara-gara lu ini kekencengan..."
"Hahahaha... Ngakak... Ayo kita ke aula, udah mau mulai..."
"Fio tambah cantik, deh... "
"Ah, masa, sih... "
Pipi anak perempuan blasteran Indo-Jerman itu berubah menjadi kemerah-merahan.
Masa Orientasi Salak, eh siswa, memang membuat salaknya, eh siswanya, menuruti keinginannya masing-masing untuk melanjutkan tidur. Ceramah kepala sekolah, ceramah guru kesiswaan, ceramah guru BP.
PAK, BU, UNTUK BESOK TOLONG DIKURANGI YA, CERAMAHNYA!
Kubuka kotak bekalku dan menemukan dua buah lemper sedang berbaring di dalamnya. Hai, dua lemper kecil, siapkah kau untuk pindah? Pindah ke perutku, sayang...
"Eh, Ta, liat deh, tu anak yang cowo paling ujung, ansos gitu..."
"Belom punya temen kali, Mel... Yang mana sih?"
"Yang itu tuh.. "
Hmmm... Oh, yang itu... Kaya pernah liat...
KAMU SEDANG MEMBACA
NADA NADIKU
Teen Fiction(#129 dalam #teens, 11/05/18) (COMPLETED) Akankah diriku dan dirimu sedekat NADI? Terkadang kita jatuh cinta tanpa alasan Terkadang kita jatuh cinta karena terbiasa Terkadang kita terjatuh karena cinta Terkadang cinta membuatmu dilema Tapi cinta ta...