DELAPANBELAS - ... YM S'TAHT

481 39 1
                                    


Hari ke-14 di bulan Februari.

Emang ada apa sih? Jones tiba-tiba hilang ingatan. Mungkin kemaren kejedug jendela kamar. Atau efek kebanyakan micin? Atau efek...

"TAAA... HAPPY VALENTINE'S DAY! TUKER COKLAT DONG TUKER!"

"Astaga, Mel. Coklat... Makin banyak jerawat gueee..."

"Gue bawa 3 coklat. Satu buat Natnat, satu buat Melmel, satu buat Derder..."

"Derder? Kaya bunyi pistol kalo gue lagi maen PS..."

"Hmmm... Derder? DARREL MAKSUDH LHOOO??"

"A CIE FIO SEDANG JATUH CINTAHHH..."

Aku lihat Darrel berdiri di depan pintu kelas, sedang mengobrol bersama Steffan, Dito, dan Jansen. Boyband versi SMP Permana.

Fio langsung melesat ke depan kelas.

"Hai, Rel. Ini coklat, buat lu."

"Ehhh... Fioo... Thanks..."

"Sama-sama, Rel."

Aku, Fio, dan Meli menuju ke lapangan untuk bersiap-siap pelajaran olahraga. Tiba-tiba aku mendengar keramaian di kantin.

"Ada apa, sih, Clar?"

"Wait and see, Ta."

Maukah kau tuk menjadi pilihanku
Menjadi yang terakhir dalam hidupku
Maukah kau tuk menjadi yang pertama
Yang slalu ada di saat pagi ku membuka mata

Aku menoleh dan melihat Richard bermain gitar sambil berjalan perlahan menghampiri Sabrina. Ia melepas gitarnya, memegang tangan Sabrina...

Maukah kau tuk menjadi pilihanku?

Aku menoleh ke belakang. Darrel melepas coklat yang ia pegang. Ia berlari meninggalkan kantin. Coklat itu...

Happy Valentine's Day Sabrina!

Sabrina dan Richard bergandengan tangan.

"You made my day, Chad..."

"You made everyday special for me, Brin..."

Entah apa yang ada di pikiranku saat ini.

Sebuah bunga di toko bunga sangat berharap bahwa suatu hari nanti ia akan dibeli dan dipelihara oleh seseorang. Impiannya... Terwujud. Ia dirawat dan disayang. Namun kini orang itu tengah sibuk merawat bunga barunya.

Pintu gerbang samping sekolah adalah tujuanku. Di sana sepi, sama seperti hampaku saat ini. Hujan mulai turun, membasahi apapun yang ia lewati.

"Ta, pulang bareng, yuk. Sepeda lu tinggal di sekolah aja. Gue bawa 2 jas ujan, kok."

Darrel membawa sepedanya menyusuri tiap genangan air. Aku memperhatikan tiap tetesan air yang mengenai jas hujanku.

Hujan bisa menyamarkan air matamu yang menetes.

NADA NADIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang