DUAPULUHSATU - MAERD TAHT

520 34 5
                                    


"Wortel udah, buncis udah, kulit pangsit udah... Nah, belimbing belum, Rel..."

"Belimbing di mana sih tempatnya, Ta?"

"Ga tau nih, Rel... Mana mba-mbanya pada ga ada lagi."

"Gimana kalo kita lomba. Siapa yang paling cepet nemuin belimbingnya, dia yang jadi pemenang."

"Oke. Siapa takut."

Aku menyusuri tiap lorong supermarket. Sudah kira-kira 23 menit dan... REL KETEMU REL!

"Hebat lu, Ta..."

Darrel mencium pipi kananku. Ia tidak melepaskannya, bibirnya mengarah ke bibirku. Tanganku kutaruh di dada bidang Darrel. Bibir kami...

"TA BANGUN TA ASTAJIM... JAM BERAPA INI?!"

"EBUSET! KAK NES?!"

"NGAPAIN TU BIBIR? MIMPI JOROK YA LU? CEPET MANDI SANA!"

ASTAGAAAAA... MIMPI APA ITU...

Aku memukul-mukulkan bantal ke arah mukaku, berharap aku segera sadar dari alam khayal aib itu.

Padahal mimpinya lagi seru... Hiks...

TOBAT TA TOBAT... KEBANYAKAN NONTON DRAMA KOREA...

Aku memarkirkan sepedaku seperti biasanya.

"Selamat pagi Ibu Natalia..."

WUEDEH... ITU DARREL...

ASSDJCJCNDNWLSJXXS%@+_@@

*terbayang mimpi mode on*

"Ta, kita kan ditunjuk jadi seksi konsumsi nanti pas acara pelepasan anak kelas 9 hari Rabu, jadi hari ini belanja yuk, ke supermarket depan aja. Beli sayur, sama yang laen."

MATI GUE DAN MIMPI GUE KALO JADI NYATA.

"He ilah ga sadar ni anak. Ya udah, sampe nanti siang, Ta..."

Aku mencubit tanganku. Ini bukan mimpi.

Aku hanya terdiam sambil mendorong kereta belanja. Darrel mulai menyusuri lorong sambil membaca daftar belanjaan.

"Eh, Ta, liat belimbing ga?"

MATI GUE DIA NYARI BELIMBING.

"ENGGA REL ENGGA!"

"Lu kenapa sih? Kaya ketakutan gitu..."

"Cuma efek mim... Eh... Kemaren nonton film horor. Ehehe..."

"DOR!"

"Eh Fio! Lagi ngapain, Fi? Tumben..."

"Lagi nemenin mama belanja, nih... Belanja bahan-bahannya mau dibantuin ga?"

"MAU BANGET FI MAU!"

"Ehh... Oke oke gue bantu..."

Untung ada Fio. Selamet sentosa gue.

"Gue balik duluan, ya... Bye, Rel, bye, Ta!"

"FI!"

"Iya, Nat?"

"Sampe rumah, on di grup whatsapp ya..."

Hari yang greget adalah hari yang sejati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari yang greget adalah hari yang sejati...

NADA NADIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang