Chapter 3

4.6K 393 2
                                    

Malas



Sangat Malas



Gadis itu menatap malas buku yang berserakan di atas meja dari yang tebal sampai yang tipis sekalipun, kelopak matanya memberat sangat susah mempertahankan agar tidak terpejam, sekiranya dua puluh menit sudah berlalu semenjak dirinya mengambil buku pelajaran dari kamar dan meletakkannya di atas meja.

Sang pria bahkan tak bersuara sedikitpun mulutnya tampak sibuk mengunyah sepiring kue basah yang ia siapkan tadi -pesanan ibunya- dan meminum segelas jus jeruk favorit si gadis.

Terlihat sagat kelaparan atau bahkan mungkin lagi doyan, siapa yang akan mengira bahkan gadis itu tak akan peduli.

"hah"

Desahan lelah bahkan terkesan menyinggung akhirnya keluar dari mulut si gadis, membuat sasuke melirik sedikit dari ekor matanya sebelum menarik kembali bola matanya, tangannya tertumpu dikepala dengan mata sayu mendayu kembali melirik si gadis.

sasuke ikut mendesah pelan, merasa sedikit tersinggung, dan memilih menegakkan tubuhnya.

"Naru"

"hmm"

"Naruto"

"ya, itu aku"

"Naruto Namikaze"

"ya, itu semua aku, kenapa sih?"

Pria itu melirik naruto tak berminat melanjutkan dan kembali fokus pada buku di tangannya.

"panggil saja naru, atau naruto oke?" ada hening sebelum "Kitakan sebaya?" ia melanjutkan.

"aku setahun lebih tua darimu"

"benarkah?"

"hn"

gadis itu hanya berdehem menanggapi sebuah kenyataan yang baru ia ketahui, haruskah dia memanggil kakak?, yang benar saja mereka seangkatan.

"apa kau tahu kenapa kau menjadi bodoh?"

Gadis itu baru saja akan bersikap sopan saat mengetahui pria didepan ini lebih tua setahun darinya kini telah menarik kembali keputusannya.

"apa maksudmu?"

Sang raven melirik si blonde sekilas dan mengambil sebuah buku cetak yang terlihat masih sangat baru.

"apa kau pernah membaca buku ini?"

"te, tentu "

Ya tentu saja, alisnya mengernyit, 'tentu saja tidak pernah' batinnya jujur.

"the book what is this?"

Naruto itu bodoh, pake banget, kata sesimpel itu dia mana tahu.

'De, De, boo, apa?', apalagi bahasa asing, walau dia terlihat berwajah campuran atau kebarat-baratan, tapi otaknya kosong jika menyangkut bahasa inggris, anehkan.

"hei sa, sasuke?"

"jawab saja "

"hmm, y, yes"

"what are you think?"

"N, no"

"you're really stupid!"

"hm yes"

"bodoh"

Naruto mengernyit "apa maksudmu mengatakan aku bodoh?"

"kau yang bilang 'ya' tadi"

"kapan?"

"tadi"

Gadis itu sedikit kesal, tapi ia harus tahan dalam dalam di dasar hatinya, pria dengan marga Uchiha ini benar benar mempermainkannya.

"kita akhiri hari ini"

Sungguh?

Ini berakhir?

wow, tentu ia senang jika ini berakhir.

'Sungguh keputusan yang bijak kawan' batin naruto sekali lagi jujur, sungguh betapa bersyukurnya hidup ini.

"besok kita akan bertemu lagi"

Bertemu?

besok?

Kenapa?

Ah, kurasa ada yang salah disini.

"pertemuan berikutnya kuharap kau dan otak bodohmu itu, bisa belajar sedikit dan baca buku ini" buku bersampul biru melayang asal kearah si gadis yang tentu tidak di tangkap dengan baik.

Hasil akhirnya, menabrak kepalanya. (meringis)

"ah, bagaimana kalau kita pake metode hukuman?"

maksudnya, kalau tidak bisa ia akan di hukum begitu.

Pria itu menarik sudut bibirnya sedikit atau lebih tepat terlihat menyeringai nakal, entah kenapa ia mulai bergidik ngeri dengan perasaan tak enak.

"Serius?"


Bukannya sudah ku katakan untuk tidak berurusan sama manusia ini, benerkan dia itu serem banget, perasaanku bener bener nggak enak deh.

Serius eL kenapa chapter ini pendek sekali..


.

.

Tbc


Kalau suka

maka Vote + Comment.

Uwuuu ..

Punishment Kiss | (SasuFemNaru ver.) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang