Chapter 9

4.3K 372 16
                                    

Naruto terdiam menatap dirinya pada pantulan cermin, wajahnya berubah warna dengan ekspresi yang sangat mengerikan untuk dilihat, gadis itu berfikir dia mulai merasa gila jika saja di tempat ini tak ada siapapun kemungkinan besar ia akan berteriak keras bahkan memaki.

"tenang, tenang, tenangkan dirimu namikaze naruto, tenang"

Gadis itu mengambil nafas dalam dan menghembuskannya sepelan mungkin, matanya kembali melihat pantulan dirinya di cermin, kini sebuah ingatan memutar kembali sebuah kejadian yang sudah terlewat beberapa menit.


Flashback

"kau" teriakan cempreng terdengar dengan ujung telunjuk menuduh seorang pria tampan.

"lama tak bertemu  naruto"

"ka, kamu? apa yang kamu lakukan di sini" wajahnya penasaran, bahkan suaranya terdengar serak karena terkejut.

"naruto" sang ibu terdegar memperingati untuk menjaga sikap membuat si gadis semakin tak sabar mendengar jawaban.

"oh astaga kami minta maaf karena tidak sopan seharusnya kami perkenalkan dulu, ini putraku uchiha sasuke" suara lembut dan tenang itu dapat membuat gadis pirang terkejut setengah mati.

"pu, putra?"

"oh dia tunanganmu naruto"

Eh?

Tunggu sebentar, apa masalah tutor kemarin itu rencana orangtuanya untuk mendekatkan dirinya dengan calon masa depannya ini.

Tentu saja jawabannya adalah iya, mana ada suatu kebetulan seperti ini, rasanya entah mengapa sedikit aneh baginya.

Naruto berdiri dari kursinya "maaf"

Semua orang di tempat itu menatap naruto horor terlebih orang tuanya, dari tatapannya seolah takut naruto akan menolak dan pergi dari tempat itu.

"perutku mulas, aku akan pergi ke toilet sebentar" setelah berkata singkat, naruto berjalan sedikit cepat meninggalkan orang yang masih terkejut menatap kepergiannya.

Flashback-end


Mendesah memegang perutnya, memang benar perutnya mulas, jika ia gugup maka perutnya akan mulas dengan sendirinya.

"sasori, aku harus memberitahu sasori dan meminta solusi" guman naruto tampak semangat tangannya mulai meraba dress hitam yang ia kenakan, bahkan dengan segera membongkas isi tas nya.

'aaah' naruto mendesah "astaga aku lupa"

Naruto tak membawanya, bukankah tadi ia meninggalkannya di atas meja, karena ia malu dan segera pergi.

"aaah sial" teriak naruto menendang tembok dan sekarang ia membenturkan kepalanya di tembok berulang namun dengan gerakan pelan takut nanti ia semakin bodoh, toilet sudah sepi sehingga naruto dapat berbuat hal gila di dalam.

Naruto memutuskan untuk pergi keluar, tak ada gunanya berada di toilet begitu lama, membuka pelan pintu berwarna putih polos dan melangkah keluar.

"lama"

"astaga, " naruto hampir saja terjatuh karena terkejut, sasuke berdiri dengan tubuh menyandar di tembok di samping pintu toilet wanita.

mesum.

"apa yang kaulakukan disini?, berdiri di depan toilet wanita apa kau pria mesum?" sembur naruto sedikit keras, jantungnya rasanya mau lepas saja.

"menunggumu, apa yang kaulakukan, begitu lama di dalam?"

Punishment Kiss | (SasuFemNaru ver.) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang