Si gadis pirang naruto, tampak bahagia dengan bibir yang menampilkan senyum lebar yang manis, matanya berbinar secerah mentari pagi, bahkan suara senandung menjadi iringan paginya dalam menyuap sesendok makanan ke dalam mulutnya dengan semangat.
Si pria tampan sasuke, wajahnya mengerut dengan kerutan di dahi, bibirnya mendecak berulang kali bahkan keinginan untuk sarapanpun tak ada, tangannya beralih fungsi dengan menusuk nusuk nasi pada mangkuk keramik putih polos.
"sayang jangan cemberut, cepat makan" bujuk si istri masih tersenyum dengan mulut mengembung penuh makanan.
Sasuke tidak menjawab kegiatan menusuk nusuk nasi tak berdosa semakin gencar ia lakukan
"hei sasuke sayang, aku benar benar masih belum percaya dengan apa yang terjadi semalam" si istri semakin bahagia tapi sasuke masih tak mau menjawab.
"aku tidak menyangka bahwa aku seorang jenius" sambil mengangkat satu jempol keatas mengarahkan tangan terkepal yang lain memukul dadanya dengan wajah yang sombong.
"aku menyesal memberikanmu soal yang mudah" sasuke menjawab wajahnya semakin kesal dan naruto tidak peduli dan hanya membalas "aku tidak peduli, intinya aku jenius"
"seharusnya kamu bangga dan memberi aku selamat, bukannya lempeng gini" telunjuk si gadis menunjuk tepat di wajah sasuke, badannya gemetar karena menahan tawa melihat wajah sasuke yang semakin jelek.
Tak ada tanggapan dari pria yang semakin merajuk naruto bangkit berdiri membereskan piringnya "aku selesai sebaiknya aku segera berangkat sebelum terlambat, bisa kau bereskan ini nanti, aku akan naik bus lagi, kau terlalu lama hanya sekedar sarapan tuan"
Sasuke benar benar memiliki mood yang jelek, wajahnya semakin tertekuk jelek dengan bibir nya mengumpat segala jenis bahasa hina saat naruto pergi sebelum dirinya setuju atau tidak.
"aku lupa sesuatu"
"APA?"
"Astaga galak sekali"
Naruto yang selesai mencuci piringnya berdiri di samping sasuke dengan senyuman manis, sasuke yang awalnya menunduk kini mendongak karena naruto tak kunjung bersuara atau bahkan bergerak untuk pergi.
Sasuke dapat melihat mata biru naruto yang berkilauan 'ah tampak cantik sekali' suara batin yang benar-benar jujur.
"kenapa?"
Saat bertanya sasuke merasakan sensasi dingin di antara kedua pipinya ketika tangan naruto menyentuh wajahnya membuat ia harus menatap lurus tapat di wajah manis si pirang, sasuke hanya diam masih menunggu apa yang mau di lakukan istrinya dengan penasaran.
Cup
Itu adalah kecupan singkat dari bibir lembut yang dingin membuat sasuke hanya diam antara senang atau tidak "cepat selesaikan sarapanmu, kau bisa terlambat"
"bibirku masih dingin, tolong hangatkan sekali lagi"
Naruto hanya tersenyum canggung, tangannya memainkan pipi sasuke gemas, 'menghangatkan bibirmu?, jika aku melakukannya lagi kau pasti akan menahan kepalaku'
Walau tidak mengatakan itu secara langsung naruto hanya membalas "aku pergi"
Dan pergi tanpa menoleh kearah sasuke lagi
Seminggu sudah berlalu, hari hari naruto habiskan dengan tumpukan buku tebal, seharian di dalam perpustakaan yang jarang untuk dia kunjungi tentu saja naruto tak akan sendiri, ia selalu menarik paksa sasori untuk menemaninya dan tentu saja saudaranya sekaligus sahabatnya yang baik hati itu mau, walaupun sedikit mengumpat protes, dan minta iming-iming di traktir.
![](https://img.wattpad.com/cover/77028829-288-k482218.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Punishment Kiss | (SasuFemNaru ver.)
FanfictionKalau masih private bisa follow dulu, kalau nggak yah terserah MAAF ATAS BEBERAPA KETIDAK NYAMANANNYA TERIMAKASIH . Character : Masashi Kishimoto Picture : @nekota._.chan Fiction penggemar