Tidak terasa, kiranya sudah tiga hari gadis yang sudah berubah status menjadi istri orang ini, menetap di rumah orangtuanya.
Orangtua sang gadis sudahlah berbaikan kiranya hari kemarin, tapi sang nyonya besar di rumah itu tidak hm, masih belum merestui sang anak untuk pulang kerumah dia sebenarnya.
Memikirkan saja si gadis sudah merasa kasihan, sasuke sang suami sudah terlantar kiranya tiga hari lebih, ayolah semoga dia baik-baik saja.
"ma"
Satu panggilan tidak memiliki jawaban.
Melirik kamarnya yang sepi.
"haruskah aku menghubungi sasuke"
Tut.. tut.. tut...
Menunggu dengan sabar, memilih menyandarkan diri pada sofa kecil di pojokan kamar, hari belumlah terlalu gelap,dan suasana cukuplah bagus untuk bersantai.
Kiranya detik jam terus berjalan, tapi seorang yang sudah di tunggu belum juga menampakan suara berat menggodanya.
"hal, o"
Kernyitan kecil muncul namun tertutup oleh senyum lebar di bibir, naruto memilih menegakkan tubuhnya dari sandaran sofa.
"hai sas, bagaimana kabarmu?"
...
[Hening]
Tidaklah dia terlalu lama hening di sana.
"sas?"
"hm"
"kau baik-baik saja kan?"
"ak-hmm, aku baik eung.."
Ini sedikit mencurigakan, suaranya kenapa jadi mendesah aneh begitu, apa dia berselingkuh?.
"sas, apa yang kamu lakukan?"
"ti eung, tidak ad, ah"
Kernyitan terus bertambah, wajah sudah menunjukan kekesalan, sungguh mencurigakan.
"kamu tidak sedang berse-"
"aku lagi sibuk, akan ku telpon nanti"
Pip
Dia tidak berselingkuh kan?
Naruto, gadis blonde berdarah campuran itu menatap telpon genggamnya tajam.
Duduk dengan nyaman bukanlah perkara mudah untuk kali ini, setelah kabur dari rumah dan dengan sembarang menstop taksi yang lewat, naruto memilih kembali kerumah tanpa memberi kabar apapun dengan keinginan memergok langsung jika benar sang suami berselingkuh.
"pak, bisa lebih cepat lagi"
Kaki tidak bisa diam di goyangkan, matanya menatap nanar keluar jendela.
Dia sudah siap akan menghajar sasuke dan wanita simpanannya. setelah itu, dia akan menggugat cerai dan meminta tunjangan perceraian.
Setelah menghabiskan waktu beberapa menit, taksi berhenti tepat di depan gedung apartemen miliknya.
"selamat malam nona"
Naruto tersenyum ala kadarnya, "malam" membalas sapaan satpam yang selalu menjaga di depan.
Dengan langkah terburu-buru kaki jenjang ia bawa menuju apartemen milik bersama, "awas saja jika ia berselingkuh"
Langkahnya terburu-buru, kaki tak bisa diam walau lift sudahlah jalan menuju lantai yang akan di tuju.
Ting..
Lantai lima terbuka, naruto bergegas berusaha tak berlari agar tidak membuat keributan.
[xxxx]
Setelah menekan beberapa sandi yang di perlukan, pintu berwarna putih campuran itu terbuka, keadaan di dalam sangatlah sepi, lampu hanya sebagian yang sudah menyala.
Langkahnya sangat pelan ketika menyususri setiap ruangan, tidak ada tanda-tanda wanita lain, sepatu, baju atau hal lain tidak ada satupun di ruangan manapun.
Matanya melirik pintu kamar yang sedikit terbuka.
Ruangan itu temaram, tapi di dalam benarlah kosong, tempat tidur sedikit berantakan.
Tapi, satu hal yang mengherankan, di mana sasuke sebenarnya?.
Cklek
"aaaah"
Pria bersurai berantakan itu menghela nafas, sambil menggosok perutnya berulang-ulang.
"sas?"
Kepala itu melirik, membuat dua anak manusia berbeda gender itu saling bertatap terkejut.
"nar?, kau kah itu?"
Naruto melirik kedalam kamar kecil yang hanya terlihat sebagian, "apa yang barusan kau lakukan?"
"ha?"
"kau?"
Naruto meraih kerah baju yang di kenakan sasuke, mendorong sasuke hingga mereka masuk lagi kekamar mandi.
"nar, kamu ngapain?"
Mata menajam, "kamu tidak sedang menyembunyikan orang kan?"
"ha?, kamu ngomong apa sih?"
Melepas genggaman kerah baju, gadis manis itu menggeledah seisi kamar mandi yang tidak seberapa.
Kosong
"kamu tadi habis ngapain?"
"kamu curiga aku selingkuh ya?"
Naruto kesal, dirinya maju menjulang sangar di depan sang suami "jawab aja"
Sasuke menipiskan bibir, kekehannya pelan lebih mirip dengusan berulang "perutku.. [naruto refleks melirik perut berbentuk sasuke yang di tepuk] sakit"
Naruto masih diam, beralih menatap wajah suaminya dengan diam.
"jadi perlu di urus"
"keras?"
"ya"
"menjijikan"
Naruto yang tadinya menantang tibanya menjauh dengan pandangan jijik, dengan acting mengibas ngibas di depan hidungnya seolah ada bau-bau aneh yang lewat.
"jangan mengejekku"
"dasar, pergi mandi sana"
Sasuke bukannya nurut malah mendekat dengan sedikit melangkah lebar untuk sampai ke kamar lagi.
"jangan dekat-dekat"
"nar, peluk dulu, kan kangen"
"mandi sana"
Naruto mundur, tangannya sudah memegang boneka minion siap berperang jika hama mendekat.
Sasuke manyun, malah terlihat mengerikan "mandi cepat"
"semua ini kan salahmu, jadi makanan semuanya pada tidak sehat"
"makanya masak sendiri, jangan instan semua"
Sasuke maju, naruto kalang kabut mengibas-ngibas boneka minion, "mana bisa?" sasuke menghindar dengan gesit.
"dasar laki-laki, cepat mandi"
Buk
Sasuke kena gampar, naruto melotot dengan sebelah tangan yang bebas menepuk sisi boneka yang tadi mengenai sasuke seolah ada kuman yang menyangkut.
"tega kamu"
itu sasuke yang mengeluh.
"jika ingin di peluk cepat mandi sana"
yah setidaknya istrinya sudah pulang kembali T_T
.
.
END
KAMU SEDANG MEMBACA
Punishment Kiss | (SasuFemNaru ver.)
FanfikceKalau masih private bisa follow dulu, kalau nggak yah terserah MAAF ATAS BEBERAPA KETIDAK NYAMANANNYA TERIMAKASIH . Character : Masashi Kishimoto Picture : @nekota._.chan Fiction penggemar