Chapter 8

4.3K 368 19
                                    

Berlari di koridor dengan sangat tergesah gesah, ini adalah keadaan darurat, melewati lorong untuk sampai ke ruang ganti wanita hanya untuk memastikan info dari saksi mata hinata, teman baiknya yang tak sengaja melihat teman yang di kenal dan sang kekasih terlibat aksi perkelahian.

Gadis bersurai hitam itu selalu mengikuti pelajaran tambahan yang kadang membuatnya pulang hingga malam dan kini mata polos gadis itu ternoda oleh hal yang tak baik bagi gadis sepolos hinata.

"hinata" teriaknya kala melihat gadis polos itu berlari berlawanan arah.

"mereka di ruang ganti" naruto berniat pergi namun hinata kembali menahannya.

"aku tak sengaja bertemu sasori di koridor katanya ia mau lihat boneka kayunya yang sudah jadi" hinata tampa ragu menatap naruto dalam.

"dan aku memintanya menemaniku sebentar karena aku takut pergi sendiri dan ia setuju, kami pergi mengambil pakaian olahragaku yang tertinggal di ruang ganti dan berniat pulang setelahnya  kami tak sengaja mendengar dan melihat kalau sai, dia, dia,dan lalu sasori, mereka, huh" hinata tak dapat menyelesaikan kalimatnya

"sasuke" hinata beralih kearah sasuke yang berdiri di belakang mereka

"kumohon "

"apa maksudmu hinata?" naruto bingung dan wajahnya semakin tak enak.

"maaf naruto aku tak bisa menjelaskannya, Aku tak bisa berlama lama di sini orang suruhan ayahku sudah datang, dia pasti akan marah besar jika tahu aku terlalu lama kembali, kumohon naruto maafkan aku dan kuatkan dirimu"

gadis berambut hitam itu berlari dengan tergesah gesah, hinata sangat taat akan aturan, apalagi kepala keluarga hyuga mendidik anaknya dengan sangat keras dan disiplin. membuat gadis polos bak hinata merasa was was akan ayahnya itu.

Naruto beralih menatap sasuke dengan pandangan heran.


.

.


"Sasori" teriak naruto kala melihat pria berambut merah itu berdiri dengan nafas memburu di depan pintu berwarna coklat.

"na, naruto apa yang kau lakukan di sini? Dan kau juga sasuke?"

"Dimana sai?"

"a, apa maksudmu?"

"ku tanya dimana sai?"

Naruto mencelos melewati pria itu dan berniat membuka pintu lebih lebar.

"hei naru"

sebenarnya sasori tak berniat sekali untuk menghentikan naruto, walau awalnya ingin disembunyikan tapi kalau sudah datang biarlah dia tahu juga.

mata wanita itu membulat melihat pemandangan yang benar benar membuat naruto terpaku, sesuatu terasa mendesak dan berlomba ingin keluar dari sana.

Sasori ingin menahan diri, tapi melihat sahabatnya yang menagis tangannya mengepal sangat kuat, sial itulah yang ia fikirkan sekarang.

berniat menarik tangan gadis berambut pirang itu namun gadis itu tak mau bergerak sedikitpun.

pemandangan di depan matanya, sai dengan setengah telanjang terlihat diam dengan lebam di pipi dengan seorang gadis berambut sama dengannya pirang panjang namun terlihat lebih lebat dari milik naruto –ino namanya yang dalam kondisi yang sama.

Sai terduduk sambil menahan sakit di pipi dengan ino berusaha membantu meredakan sakitnya, lelaki brengsek sekali lihat naruto tahu apa yang dua manusia itu perbuat.

Punishment Kiss | (SasuFemNaru ver.) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang