Part 14

249 23 0
                                    

Dia tidur seperti semula dan aku pun masuk ke dalam tubuhku. Semua terlihat gelap. Tentu saja. Ini sudah biasa bagiku. Aku mulai membuka mata perlahan dan sekarang aku bisa melihat yang lainnya.

"Mai ! Kamu sudah bangun ? Syukurlah" bahagia Shiro.

"Kamu terlalu khawatir Shiro dan lagi terimakasih Niko, kamu sudah menerjemahkan bahasa ku yang kasar" ejek ku.

"Maafkan aku" Shiro.

"Tapi, aku sedikit sedih melihat ke khawatiran kalian" jujurku.

"Lalu, sejak kapan kamu bisa mengendalikan moster itu ?" Shiro serius.

"Sudah lama kami berteman. Entahlah, apa aku berteman dengan nya ? Atau  sebaliknya ? Masalahnya aku tidak tau. Apa dia baik atau jahat. Semua tentangnya sangat rumit. Wajahnya tidak terlihat. Asal-usulnya tidak pernah di ceritakan oleh ibuku. Tapi yang ku tau..... dia selalu memanggilku dengan sebutan 'Dewi Kesedihan' hal itu yang sering dia katakan padaku" jelasku.

"Artinya, dia menjebakmu agar kamu mau memberikan tubuhmu kepadanya" Kiba angkat bicara.

Aku mengeleng kepala.

'Itu tidak mungkin. Jika benar kenapa tidak sejak dulu saja dia mengambil tubuhku ? Kenapa harus menunggu lama ?' bingung ku. 

Kami terkejut dengan suara pintu. Terlihat Ibu Ratu dan Raja masuk kedalam kamar ku.

"Kami mendengar kalau kamu sudah sadar, Mia" Raja terlihat legah.

Tiba – tiba Ratu Karin masuk ke kamarku.

"Syukurlah kamu sudah sadar Mia. Aku sungguh sangat ingin bicara denganmu berdua. Bisakah kalian keluar dulu ?" pinta Ratu Karin.

Semua orang keluar dari kamarku. Hanya tinggal aku dan Ratu Karin sekarang.

"Aku sungguh berterima kasih padamu, nak. Kamu sudah mengambil semua penderitaan ku. Bukan penderitaan ku yang kamu ambil. Namun, kutukan ku lah yang kamu ambil. Aku tidak tau, kalau aku akan bisa merasa sedamai ini. Rasanya kembali lagi seperti dulu. Rasanya sangat menyenangkan" Ratu Karin tersenyum.

"Syukurlah kalau begitu" balasku.

"Aku juga melihat masa lalu mu. Ku kira kamu hanya lah dongeng. Ternyata kamu ada ya ? " Ratu Karin.

"Dongeng ? Apa maksud anda" bingungku.

"'Dewi Kesedihan' adalah dongeng lama. Tentang seorang wanita yang hidup untuk membuat seseorang bahagia. Dewi yang akan menghilangkan semua kutukan di dunia. Anak ini akan hidup dalam penderitaan orang lain. Banyak sekali cerita tentang dongeng ini. Banyak yang menjadikannya cerita lalu saja. Tapi kamu ternyata ada. Maaf, aku mendengar ceritamu melalu terlepati " Ratu Karin.

"Apa mungkin ! Anda juga bisa melihat ku ?" pikirku.

"Ya, aku bisa melihatmu dan mendengarmu. Akukan seorang penyihir hebat. Namun, aku hanya penasaran saja dan berpura–pura diam dan tak tau apa-apa" Ratu Karin.

"Apa dia yang ada di kegelapan itu yang memintamu diam ?" sedihku.

"Ya, dia adalah penjagamu. Jadi kamu tidak perlu khawatir. Ya... kamu juga harus hati–hati. Jangan sampai dia terlalu sering mengunakan tubuhmu. Karena hal itu akan membuatmu lepas kendali " nasehatnya.

"Jadi, dia baik atau tidak ? Tergantung pada diriku ? Oh, ya aku sampai lupa bertanya pada anda. Apakah ada cara agar Kiba kembali menjadi semula ? Aku hanya melihat masa lalu anda yang sangat menyedihkannya dan memberikanya pada diriku yang lain untuk di makan. Tapi, aku tidak tau tentang kutukan Kiba" jelasku.

"Ada cara untuk mengembalikan Kiba. Caranya adalah dengan meminum ramuan dari daun Kyubi. Menurut legenda, Dewi Kesedihan dan Anak bermata merah berhubungan. Anak dengan mata merah terjadi, karena kesalah pengawal mereka yang mengangu Dewi Kesedihan. Menurut cerita ada seorang pangeran yang sangat kejam. Namun, dia sangat adil dalam semua hal tentang kerajaan ayahnya. Suatu hari, dia pergi ke hutan terlarang. Melawan banyak binatang buas dan moster. Setelah melewati hutan, banyak prajuritnya yang telah mati dan gugur saat kelelahan. Tinggallah dia dan pengawal setianya. Saat itu, mereka bertemu dengan seorang wanita. Wanita itu sangat cantik dengan warna matanya biru laut dan rambutnya berwarna kuning matahari. Baju yang berwarnakan putih dan biru melilit tubuhnya yang indah. Disekeliling nya terlihat bunga-bunga bermekaran dengan permata biru sebagai buah. Pangeran dan pengawalnya itu sangat terpesona dengan keanggunan sang wanita. Pangeran pun bertanya

'Siapa kamu ?' perempuan yang mendengar pertanyaan pangeran itu berbalik dan tersenyum. 

'Saya adalah Dewi Kesedihan. Kenapa anda ada disini ? ' tanya wanita itu lembut setelah benar-benar melihat pangeran yang bertanya. 

'Saya kesini untuk mencari daerah baru' pangeran itu ramah. 

'Daerah baru ? Hm... daerah itu ada disana' tujuk wanita itu kearah timur. 

'Kamu mau ikut dengan ku kesana ?' pangeran menawarkan merona. 

'Tidak, tapi terimakasih tawarannya. Aku tetap disini untuk menjaga keseimbangan dunia ini' senyum wanita itu ramah " Ratu Karin berhenti dan menarik nafasnya.

"Minumlah ini Ratu. Aku sangat penasaran dengan ceritamu. Tapi, anda terlihat sangat kelelahan. Karena itu minumlah dulu dan tenangkan dirimu" ku berikan minuman di dekatku.

Ratu Karina meminum air itu perlahan. Aku hanya melirik saja. 

'Lalu, apa hubungan Dewi Kesedihan dengan Anak bermata merah' penasaranku.

"Aku akan lanjutkan ceritanya. Jangan berbisik seperti itu. Aku bisa dengar loh~" goda Ratu Karin.

"Maaf kamu taulah aku beneran gak sabaran" senyum ku jahil.

"Setelah itu 

'Boleh kah kami menginap di sini semalam' tanya pangeran. 

'Tentu saja' senyum wanita itu. 

Mereka berdua tidur disana. Pengeran tidak terlalu tau apa yang terjadi. Namun, pengawalnya meminta tolong padanya. Dengan sigap pangeran menusuk wanita yang telah mengikat pengawalnya itu. Wanita itu terluka parah. Karena tidak terlindungi oleh apapun.

'Ini sangat lah sakit. Ini terlalu sakit. Aku tidak akan tahan dengan sakit ini ' wanita itu menangis.

Pengawalnya pun berlindung pada pangeran. Pangeran kaget melihat pengawalnya. Terlihat kalau pengawalnya membawa permata di kedua tangannya. 

'Pangeran ayo pergi !' ajak pengawalnya. 

'Apa yang telah kamu lakukan !' marah pangeran. 

'Aku hanya mengambil sedikit saja. Bukan kah dia memiliki banyak ?' komentar pengawalnya.

Pangeran marah dan membunuh pengawalnya itu. Lalu di mendekati wanita yang sudah sekarat itu. 

'Maafkan aku wahai wanita baik. Aku tidak lah tau, kalau pengawalku melakukan kesalahan sebesar itu' sedih pangeran. 

'Mung..kin a..ku bi..sa.. me..maafkanmu. Namun, ku..tukan dari... permata itu.. akan mem..buat. Anakmu berubah menjadi berbeda dari anak lainnya' katanya tertatih–tatih. 

'Apakah ada cara untuk menyembuhkan kutukan itu. Tolong lah aku' mohon pangeran. 

Wanita itu membelai wajah pangeran itu lembut. 

'Padahal aku sudah menunggumu disini. Sayang sekali aku harus pergi duluan' keluhnya. 

'Apa katamu ?' kaget pangeran. 

'Aku adalah orang yang di tak..dir kan untuk mu' sedihnya. 

Pangeran kaget dengan pegakuan dari wanita itu. 

'Sudah ku bi...lang kan.. Aku akan menunggu mu di alam lain' senyum wanita itu. 

'Kutukan itu... akan hilang bila... Anak mu meminum daun Kyubi. Daun itu ada di suatu tempat di hutan ini. Hanya seorang 'Dewi Kesedihan' saja yang dapat menemukannya.

Wanita itu tersenyum dan meninggal. Selesai " puas Ratu Karin.

"Ratu gak perlu menambah dramatis nya. Aku sudah tau kalau ceritanya sedih" kataku datar.

Sementara di luar. Shiro dan yang lain duduk menunggu di ruang tunggu dekat kamar ku. Di dekat kamar ku terdapat ruang tunggu. {Ngapain di ulang -_-}.

"Apa mereka sedang bercerita ? Kenapa lama sekali" keluh Shiro di luar kamar ku.

"Apa boleh buat. Namanya juga sedang berbicara" kata Ratu santai.

BERSAMBUNG.....

DEWI KESEDIHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang