Part 17

184 20 0
                                    

"Ha.. hallo" katanya gagap.

"Hallo juga. Kamu penduduk disekitar sinikan ?" senyum ku ramah.

"Ya begitu lah. Kamu seorang pengembara ?" tanyanya penasaran.

"Ya, begitulah. Aku sedang pergi ke desa Sinar" kataku sambil duduk di batu.

"Benar kah ? Aku juga mau kesana" katanya riang.

Aku terdiam melihat keceriannya. 

'Bukan kah dia berkata kalau dia penduduk di sekitar sini ?' kesalku. 

Dia terlihat diam. Aku jadi kikuk.

"Kamu mau ikut dengan ku ?" kataku.

Dia mengeleng kepala sambil tersenyum. Akupun hanya membalas dengan senyum.

"Aku pergi bersama rombongan ku. Kami akan pergi kesana. Tapi, bukan untuk berkunjung saja. Kami ingin membuktikan legenda Daun Kyu. Kalian kesana untuk apa ?" tanyanya.

Aku terdiam mendengar kata–katanya. Walau begitu ekspresi wajah ku tidak berubah. 

'Belum lama ini kami sampai di tengah hutan. Aku sudah bertemu dengan lawan' kesalku. 

Mata ini, melihat ke air terjun dan menampak kan kesedihan di wajah ku.

"Aku ingin melihat rumah ku yang telah ku tinggalkan. Cukup lama aku tidak melihatnya. kalian mau pergi kemana ? Daun Kyu itu kan ada di hutan terlarang ? bagaimana cara kalian kesana ?" tanya ku.

"Hm.... itu benar sekali. Aku juga tak tau. Apa lagi kami di pimpin oleh seorang jendral" senyumnya bahagia.

"Oh, ya ? Kalian dari mana ?" aku penasaran.

"Kami dari kerajaan utara. Namaku Rin Rauni. Pangil saja Rin. Namamu siapa ?" Rin

"Nama ku Cery Deini. Panggil saja Cery" senyum ku

"Cery ya ! Senang berbicara padamu. Di rombongan kami tidak ada yang mau berbicara padaku. Padahal kita semua rombangan dan berteman" Rin tetap tersenyum.

"Kamu berombongan... berapa banyak sih ?" tanyaku.

"Kami ada 15 orang diantaranya, 5 orang dari kerajaan, 5 orang rakyat biasa dan 5 orang budak. Aku adalah orang kerajaan yaitu bangsawan asli" bangga Rin.

"Maaf kalau aku lancang" kagetku dan pura–pura takut.

"Tak perlu formal padaku. Lagi pula kamu sangatlah menyenangkan" senyum Rin.

"Oh, ya nona Rin. Aku tidak mengerti kenapa kerajaan tetangga seperti kalian mencari Daun Kyu ?" basa-basi ku padanya.

"Itu karena pangeran dari kerajaan kami sakit. Menurut tabit istana. Daun Kyu dapat menyembuhkan semua penyakit" Rin.

'Memang benar kata–katanya. Ayah juga pernah membicarakan Daun Kyu kepadaku. Tapi apa itu benar ?' pikir ku.

"Kamu kok diam sih ?" kesalnya.

"Bukan apa–apa. Aku hanya penasaran saja. Negara tetangga itu kayak apa sih ?" sambil tersenyum.

"Akan ku ceritakan...." dia bercerita.

Aku tidak terlalu mendengar tentang kehidupannya. Tapi kelihatannya kerajaan tetangga lebih berkembang dari pada kerajaan Kiba. Dan dari cara bicaranya. Aku punya prasangka kalau jendral yang di bicara kan sangatlah jahat . Sudahlah, aku tidak boleh berprasangka buruk padanya.

'Tapi aku lapar' kata diriku yang lain.

'Is....s kau menyebal kan !' kesal ku.

'Aku akan memakan anak ini. Tenang saja gak akan lama dan gak akan sakit. Aku jamin deh' tawarnya.

'Kenapa tidak sakit ?' bingung ku.

'Kamu tidak mengunakan aku sebagai kekuatan. Kamu ingat kan ? Setiap kamu mengunakan kekuatanmu. Kamu harus memberikan ingatan kesedihan kepadaku ?' jelasnya.

'Jadi, begitu rupanya. Kalau ku ambil ingatan dan langsung mengunakannya. Aku akan merasakan evek sakit yang lebih parah. Sebaliknya, jika aku tidak mengunakan kekuatanku sekarang semuanya akan baik–baik saja' simpulku.

'Bingo ! Kamu memang hebat. Tidak salah aku memilih mu' pijitnya ke kepalanya.

'Kalau begitu ambil saja. Toh.... aku juga perlu informasi tentang misi mereka' pikir ku.

Rinpun selesai menceritakan kerajaan yang sudah dia tingalkan. Aku hanya tersenyum saja. Itu karena aku tidak terlalu mendengar kata–katanya. Salahkan saja diriku yang lain.

"Lalu bagaimana dengan dirimu ? Jadi, orang biasa pasti menyenang kan" senyum Rin sambil menatap lembut.

"Tidak terlalu menarik kok" senyum ku.

Kami terdiam. Rin mulai berdiri dan melempar batu dengan keras ke arah permukaan air. Seolah dia marah ke air dan melempar batu asal dan batu itu tenggelam. 

'Dia tidak terlihat seperti ekspresinya.Tunggu apa katanya tadi ! jadi, orang biasa itu menyenang kan ! Apa mungkin dia....' kesal ku dalam hati. 

Diriku beralih tubuh, sekarang diriku yang satu lagi yang mengendalikan tubuhku. Rin menatap ku setelah kesal pada air.

"Apa kamu kesal dengan seseorang ?" tanyaku.

"Iya, aku hanya kesal dengan jendral saja. Dia cowok yang kasar dan tidak perhatian pada orang lain" Rin tetap tersenyum.

"Kamu mau aku menghilangkan perasaan kesal itu ?" senyumku.

"Memangnya bisa ?" Rin terlihat polos.

"Tentu saja. Kita hanya perlu...." ku letak keningku di keningnya.

"Hanya ini ?" Rin

"Lalu baca mantranya. Kamu akan mengambil penderitaanku " senyum ku.

"Baik lah,kalau memang ini bisa menghilangkan rasa kesal ku. Bisa kita coba. Kamu akan mengambil penderitaanku" Rin.

Tiba–tiba semua tengelam dalam kegelapan. Tubuhku terasa melayang didalam air kegelapan. Tapi, tubuh ini hanya diam menatap kekosongan.

'Aku akan mengambil semua penderitaanmu dan selamat datang di pesta kesedihan' guman diriku yang lain.

'Sudah di mulai ya ? Menarik sekali. Seorang keluarga kerajaan murni yang bodoh' pikirku.

BERSAMBUNG .....

Maaf kalau sedikit. Sebagai gantinya aku up date 2 part. Selamat menikmati

DEWI KESEDIHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang