1

10.2K 782 43
                                    

Kim Dahyun. Nametag dari kardus yang ia buat semalaman dan berhasil menjadi sebuah kardus yang terlihat sedikit classy dengan sentuhan tangannya. Namun sepertinya sekarang usahanya sia-sia, ia sedang sibuk menangis didepan pagar sekolah karna datang terlambat di hari pertama mos.

Kemudian beberapa orang dengan jas biru khas seoul international school, berlarian menuju gerbang sekolah.

"Dahyun? Gue kira siapa yang tadi pak satpam bilang nangis didepan gerbang."

"Min lo kenal nih anak?" tanya cowok itu.

Myoui Mina. Senior di SIC, tapi temen se-geng Dahyun dan yang lainnya dari SMP, "dia temen gue Yun."

Cowok bernama Yunhyeong itu mengangguk. Sementara Dahyun masih menangis. Tiba-tiba Yunhyeong tertawa geli hingga Dahyun berhenti menangis, "gue baru sadar. Ini Dahyun adeknya Jinhwan kan?"

"Iya Yun elah kemana aja lo," ucap Mina kesal, "Day udah jangan mewek. Lo masuk aja ke barisan. Gaakan di hukum. Baru telat 5 menit."

Yunhyeong dan Mina pun mengajak Angel masuk ke dalam sekolah dan menyatu dengan barisan lain.

"Lah anak siapa tuh?" tanya Hanbin saat Yunhyeong dan Mina kembali ke belakang barisan.

"Adeknya Jinhwan bin. Kocak dia mewek takut telat."

"Berisik lo Yun. Temen gue itu," omel Mina hingga Yunhyeon berhenti berbicara.

Hanbin pun tidak memperpanjang lagi pembicaraannya. Tapi matanya terus melirik Dahyun yang sedang mengusap-usap matanya.

Jam menunjukkan pukul 09.20, dan semua peserta mos masih berada di lapangan bersama para senior. Kemudian mereka semua mendapat arahan dalam pembagian kelas.

"10-3," Dahyun terus mencari barisan kelasnya diantara banyak orang. Jujur saja Dahyun kesal dengan suasana panas dan ramai seperti saat ini.

"Cari barisan kelas berapa dek?" tanya seorang senior dengan tubuh tingginya.

"10-3 kak."

Dahyun membaca nametag yang tersemat di jas senior itu. Goo Junhoe.

"Nah itutuh dek barisan 10-3 yang deket pohon," tunjuk Junhoe.

"Oh iya. Makasih banyak kak," Dahyun langsung berlari ke arah barisan kelasnya.

Dahyun memilih barisan di belakang sebelah kanan karna ada pohon besar disana. Kalau ia kena panas, rasanya ia jadi ingin marah-marah terus.

"Dubu!!"

Seseorang mengangetkan Dahyun yang sedang sibuk-sibuk kipasan dengan nametagnya. Suara nyaring yang Dahyun sangat kenal. Minatozaki Sana. Salah satu teman se-gengnya juga. Sana dan Dahyun pun baris berdekatan.

"Oke karna sekarang kegiatan per kelas. Kayanya kita dari osis harus ngenalin diri dulu ya. Saya Kim Donghyuk."

"Oke nama saya Im Nayeon," Nayeon tersenyum ramah dan melambaikan tangan pada Dahyun dan Sana. Oke sudah ketemu kan sama 3 orang dari geng-nya Dahyun. Tinggal sisanya.

"Gu- saya Kim Hanbin," riuh tawa pun mulai terdengar karna Hanbin tadi hampir memperkenalkan diri dengan kata 'gue'.

Donghyuk melihat kertas yang dibawanya, "disini kalian udah bawa buku yang disuruh kan? Nah buku itu harus kalian isi dengan nomer, nama, sama tanda tangan seluruh anggota osis."

Dahyun hanya memutar bola matanya malas. Kerajinan banget.

"Yang berhasil dapet semua tanda tangan, bakal dapet hadiah. Hadiahnya apa? Hadiahnya dari Hanbin," jelas Nayeon.

Mendengar itu, semua murid 10-3 yang perempuan jadi ingin untuk mendapat hadiah dari Hanbin. Pada akhirnya, diberi waktu dua jam untuk meminta tanda tangan ke semua anggota osis. Sana terus membuntuti Dahyun karna Sana anak yang pemalu, sementara Dahyun sebenarnya dia sangat mudah bergaul tapi dia mudah menangis juga. Ya kaya tadi.

"Kak minta tanda tangan nya dong," pinta Dahyun ke Yunhyeong. Di tempat Yunhyeong duduk sangat sepi, jadi Dahyun memilih ke tempat Yunhyeong dulu.

"Mau banget?" tanya Yunhyeong.

"Yaudah kalau gamau. Ayo San," Dahyun langsung menarik tangan Sana.

Sana terlihat bingung namun ia menahan tangan Dahyun dan kembali menghadap Yunhyeong, "kak minta tanda tangan. Buku kita kosong nih."

Yunhyeong pun menandatangani buku Sana dan Dahyun, "cie ngambek sama gue," ledek Yunhyeong ke Dahyun.

"Kakak kenal sama Dahyun?"

"Dia temennya abang gue. Suka numpang main ps, numpang makan, ya semua dia tumpangin," jelas Dahyun sambil langsung kabur karna Yunhyeong sudah hampir meledak.

Dahyun memperhatikan lagi semua anggota osis yang lagi di kerubungi bak gula dan semut.

"Kak minta tanda tangan dong," pinta Dahyun kepada Junhoe yang sedang memegang bola basket.

"Masukin dulu ini bola ke ring. Kalau berhasil gue tanda tangan," Junhoe melempar bola ke arah Dahyun.

Karna malas berlama-lama, Dahyun langsung menangkap bola dan memantulkan bola ke tanah, kemudian langsung melempar bola ke dalam ring. Daaan berhasil.

Junhoe langsung bertepuk tangan dan mengambil kembali bolanya. Ia langsung mengambil buku milik Dahyun dan menandatangani nya.

"Buku temen saya juga dong kak," pinta Dahyun sambil memberikan buku Sana.

"Hm yadeh boleh," Junhoe langsung menandatangani buku Sana juga.

"Makasih kak," ucap Sana dan Dahyun bersamaan.

Tak terasa waktu dua jam sudah habis. Sana yang tadi memilih memisahkan diri dengan Dahyun masih tersisa 3 kolom untuk osis yang belum ditandatangan. Sementara Dahyun tersisa satu osis.

"Siapa nih yang dapet lengkap?" tanya Donghyuk.

Tidak ada yang menjawab. Semua nya masih tersisa. Nayeon, Donghyuk, dan Hanbin pun jadi terdiam.

"Siapa yang susah didapetin tanda tangannya?" tanya Nayeon.

Seseorang mengacungkan tangannya, "kak Junhoe. Harus lempar bola dulu ke ring."

Lalu Dahyun hanya memutar bola matanya. Susah darimana? Buktinya ia dapat.

Nayeon mengangguk-angguk, "ehm Dahyun, lo diem aja. Lo dapet berapa tanda tangan?"

Karna semua sepakat untuk bicara non-formal, jadilah Nayeon menggunakan 'lo-gue'.

Dahyun memberikan buku pada Nayeon, Donghyuk, dan Hanbin ke depan.

"Wah gile dia cuma sisa 1," ucap Donghyuk yang langsung diberi tepuk tangan oleh murid lain.

"Selain Dahyun ada yang sisa 1?" tanya Donghyuk, lagi.

Semua menggelengkan kepalanya. Donghyuk dan Nayeon bertepuk tangan, "berarti Dahyun aja yang dapet hadiah."

"Oiya emang siapa yang belum tanda tangan buku lo?" tanya Nayeon.

Tanpa ragu, Dahyun menunjuk ke arah Hanbin, "dia gak ngasih gue tanda tangan padahal gue udah minta 3 kali."

"Kan suka-suka gue mau ngasih apa nggak," sela Hanbin.

Murid-murid lain hanya terdiam. Hingga salah seorang murid mengacungkan tangannya, "tapi gue dapet tanda tangan kak Hanbin."

Dahyun menatap sinis Hanbin yang berdiri disampingnya, "ya ya masa bodo deh. Gue juga gak berharap hadiah dari lo."

"Yakin gamau? Ini hadiah resmi dari SIC loh."

Hanbin langsung mengambil kotak kado cukup besar yang berada dibalik pohon. Lalu ia berikan pada Dahyun. Dan acara pemberian kado itu dianggap sebagai penutup acara mos hari pertama.







➖➖➖➖➖➖

I'm in love with hanbin jadi gimana dong ya ff gue maunya tentang hanbin terus. Suka? Gasuka? Tetep need vomment ya gengz ehehe makasih ❤

+)) KDHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang