11

3.1K 432 7
                                    

Hari yang dinanti-nanti Hanbin akhirnya tiba. Ia sekarang sedang dalam perjalanan menuju villa milik papanya. Tadinya Hanbin mau menyetir mobil sendiri, namun mama nya tidak mengizinkan. Fyi, mama dan papanya sudah di villa sejak kemarin.

"Lo diem aja Day. Sakit?" tanya Yeri pada Dahyun.

Hanbin menoleh ke arah kekasihnya itu, "kenapa Day?"

"Duh gue tuh deg-degan ketemu om Leeteuk," Dahyun menghela nafasnya gusar. Sudah sejak berangkat Dahyun deg-degan.

Mendengar ucapan Dahyun, Yeri dan Hanbin tertawa geli. Ternyata penyebab Dahyun terdiam hanya karna deg-degan.

"Bokap gue gak bakal ngapa-ngapain, gausah tegang gitu kayak mau ujian," Hanbin mengusap-usap lembut kepala Dahyun.

Berjam-jam perjalanan mereka tempuh, sampailah mereka di villa milik keluarga Hanbin. Hanbin merangkul Dahyun untuk masuk ke dalam. Saat masuk ke dalam villa, Dahyun benar-benar takjub dengan ruangan villa yang cukup luas dan nyaman.

"Akhirnya sampe juga," ucap Soyou saat melihat anak nya masuk ke dalam.

Dahyun segera mencium punggung tangan Soyou. Begitu juga Yeri.

"Papa, sini liat anaknya dateng," teriak Soyou memanggil suaminya.

Lalu keluarlah seorang pria bertubuh tinggi dari dalam ruangan sambil tersenyum hangat. Ia langsung memeluk Hanbin karna lama tidak bertemu. Lalu Yeri juga ikut memeluk Leeteuk bak seorang anak dan ayah. Acara peluk-memeluk tersebut tidak lama karna mata Leeteuk melihat Dahyun yang berdiri canggung.

Dahyun langsung menghampiri Leeteuk dan mencium punggung tangan Leeteuk, Dahyun tersenyum ramah, "halo om."

"Kayaknya ada yang harus kita obrolin panjang. Sekalian makan yuk. Kalian belum makan kan?" Leeteuk mengajak Dahyun untuk ke meja makan.

Di meja makan sudah ada banyak makanan yang tersedia. Dahyun bahkan tidak berpikir untuk makan saking gugup nya.

"Jadi Bin?" ucap Leeteuk.

Hanbin tersenyum, "iya pa. Ini Dahyun, junior aku di sekolah. Sepantar Yeri. Hm- dia juga pacar aku."

"Hah? Kamu udah pacaran sama Dahyun?" tanya Soyou kaget.

"Iya ma."

"Oh jadi Dahyun adik kelas kamu? Bisa banget kamu dapet yang lebih muda kayak papa," canda Leeteuk yang langsung diberi tatapan sinis oleh Soyou.

Mereka semua tertawa mendengar candaan Leeteuk.

"Udah lama pacaran?"

"Nggak om, baru itungan hari malah," jawab Dahyun.

Soyou meminum segelas air dan meletakkan kembali diatas meja, "kamu tau gak Dahyun. Kamu ini perempuan pertama yang Hanbin kenalin ke papa mamanya."

Dahyun tersipu malu mendengar ucapan Soyou. Dan mereka semua pun kembali fokus untuk makan.

Selesai makan, Dahyun dan Yeri ditunjukkan kamar oleh Hanbin. Letak kamar yang akan ditempati Dahyun dan Yeri terlalu luas menurut Dahyun. Tapi Dahyun suka pemandangan dari kamarnya. Ada jendela besar disana yang memperlihatkan gunung tinggi. Dahyun dan Yeri pun mandi secara bergantian.

Setelah mandi, Dahyun langsung mengenakan piyama tidurnya. Kemudian, Hanbin mengajak Dahyun untuk keluar kamar. Sementara Yeri sibuk menonton tv di kamar.

"Om sama tante kemana kak?" tanya Dahyun saat melihat ruang tengah sepi.

"Paling ke villa yang satu lagi. Kalau villa yang satu lagi buat umum. Jadi kadang bokap nyokap dateng buat nengok keadaan villa itu."

Dahyun hanya menganggukan kepalanya. Kemudian Hanbin menggandeng tangan Dahyun keluar rumah. Langit sudah gelap sekarang. Dahyun merasakan angin yang langsung menyelimutinya.

Hanbin melihat Dahyun yang menahan dingin hanya tertawa kecil. Kemudian Hanbin memberikan jaketnya pada Dahyun kemudian memakaikannya. Hanbin mengajak Dahyun ke halaman belakang villa, dimana ada kursi di pinggir kolam renang, dan pemandangan malam yang menurut Dahyun indah. Suasana hening juga membuat Dahyun menjadi betah disana.

"Kak Hanbin gak dingin?"

"Dingin. Peluk dong," Hanbin memasang wajah melas.

Tanpa Hanbin duga, Dahyun langsung memeluknya erat. Hanbin pun membalas pelukan Dahyun, "tuhkan gak dingin lagi dipeluk Daday."

"Ih kak Hanbin itu kan panggilan kak Nayeon buat gue," ucap Dahyun tanpa melepas pelukannya.

"Terus gue doang dong yang gapunya panggilan sayang. Eh gue panggil buyang aja ya?"

Dahyun melepas pelukannya dengan Hanbin dan menatap pria yang berdiri didepannya saat ini, "buyang?"

"Dubu sayang," jawab Hanbin sambil tersenyum manis.

"Kirain buyang itu bubur samyang hehe."

"Oiya Day, gue punya lagu buat lo."

"Apa?"

"Aku ingin begini, aku ingin begitu. Ingin ini itu banyak sekali. Semua semua dapat dikabulkan, dapat dikabulkan dengan kantong ajaib. Eee baling-baling Dubu."

Mendengar Hanbin bernyanyi, Dahyun tertawa geli sampai memegang perutnya, "baling-baling bambu ih. Apasih kak."

Hanbin ikut tertawa melihat Dahyun tertawa geli. Setelah Dahyun berhenti tertawa, Hanbin menatap mata Dahyun dalam, "kenapa gue sesayang ini sama lo Day."

"Gue sayang lo kakak bodoh," Dahyun tersenyum manis sambil membalas tatapan Hanbin.

Mereka berdua kembali saling memeluk. Hanya pelukan biasa. Namun Hanbin dan Dahyun merasakan kehangatan dan rasa nyaman yang amat sangat.

➖➖➖➖➖➖

Gengz ayo vomment wkwk. Gimana hanbin-dahyun sekarang? Lebih suka mereka taken atau pas pdkt? Wkwk

+)) KDHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang