5

3.7K 511 25
                                    

Hari sabtu pun datang dengan cepat. SIC kalau hari sabtu selalu tampak warna-warni karna kegiatan ekskul, jadi boleh pakai baju warna apapun.

Begitu juga dengan Dahyun, Sana, dan Tzuyu yang hari ini datang untuk ekskul. Sudah dua jam mereka bertiga mencoba tiap gerakan yang diajarkan oleh para senior.

"Min," panggil Momo--ketua ekskul dance.

"Kenapa kak?" tanya Mina yang satu tahun lebih muda dibawah Momo.

"Itu yang namanya Dahyun ya?" tanya Momo sambil mengarahkan matanya ke arah Dahyun yang sedang terus berlatih.

Mina menganggukan kepalanya, "iya kak. Kenapa?"

"Lo temennya Dahyun kan? Kayaknya lo harus kasih tau dia deh supaya sedikit hati-hati. Gue gak sengaja denger, Seulgi cs mau ngelabrak dia."

"Serius lo kak?"

Momo mengangguk yakin, "gue ga sengaja denger waktu di kamar mandi. Kayaknya gara-gara Dahyun deket sama Jinhwan cs."

Mina tertawa pelan, "ya gimana ga deket coba. Orang Dahyun sama Jinhwan tuh adek-kakak. Jadi wajar dong kalau Dahyun deket sama temen-temen kakaknya."

"Serius lo Dahyun adiknya Jinhwan?" tanya Momo tak yakin.

"Iya kak ngapain gue boong. Kakak kandung. Udah kak diem-diem aja, kita liat seberapa berani nya kak Seulgi cs."

Setelah dirasa cukup untuk latihan, para senior pun memberikan waktu untuk istirahat.

"Gue ke kamar mandi bentar ya," Dahyun berlari menuju kamar mandi.

Namun saat Dahyun menarik gagang pintu, ia jadi tersiram dengan air dari atas. Dahyun melirik ke atas pintu ada ember yang diikat-ikat tali. Kemudian muncul lah 3 orang cewek dengan tawa puasnya melihat Dahyun yang basah kuyup.

"Pas banget ya si anak baru dateng," ucap Seulgi sambil menatap Dahyun sinis.

Dahyun hanya terdiam sambil memperhatikan Seulgi, Joy, dan Wendy yang terus mendekat, "lo bertiga siapa sih. Gila atau apa nyimpen air diatas pintu."

"Siapa? Lo gak perlu tau kita siapa, yang jelas lo harus tau kenapa lo kita giniin."

"Ya. Karna lo dengan ganjen nya deketin Jinhwan dan kawan-kawan. Lo gak tau kan kalo 7 orang itu punya kita bertiga?" tambah Joy dengan wajah centilnya.

Mendengar perkataan Joy, Dahyun bahkan ingin tertawa, "dan yang harus lo semua tau itu adalah, lo bertiga terlalu ngayal. Jinhwan yang lo sebut-sebut itu abang gue."

Joy, Wendy, dan Seulgi tertawa bersamaan, "kakak? Lo yang ngayal. Jauhin mereka semua mulai sekarang," perintah Seulgi.

"Suka-suka gue lah."

Entah darimana dan sejak kapan, tiba-tiba Joy dan Wendy menyiram Dahyun lagi. Namun sekarang dua orang datang dengan wajah terkejutnya. Hanbin dan Chanwoo.

"Lo ngapain anak orang kak?" Chanwoo langsung menghentikan kegiatan siram menyiram ala Seulgi cs.

Seulgi, Joy, dan Wendy pun langsung panik. Apalagi Seulgi, yang semua orang tau kalau Seulgi benar-benar menyukai Hanbin.

"Gak nyangka gue ternyata yang diomongin anak-anak di sekolah bener ya kalau lo tuh ngeselin," ucap Hanbin sinis dan langsung menarik Dahyun agar menjauh dari Seulgi cs.

"Ng- ini tuh salah paham aja Bin," sela Seulgi panik.

"Gue rasa ini bukan kejadian pertama kali. Thanks kak buat bikin orang-orang ngejauhin gue karna tingkah lo yang gajelas," Hanbin langsung menarik Dahyun untul pergi dan disusul oleh Chanwoo.

Hanbin menyuruh Dahyun untuk mengenakan baju team futsal miliknya yang berwarna putih tanpa lengan kemudian ditutupi oleh jaket abu-abu miliknya sebagai baju ganti.

Setelah selesai berganti pakaian, Dahyun keluar dan menghampiri Hanbin dan Chanwoo, "makasih kak."

"Gaperlu kali. Lo gapapa kan?" tanya Hanbin khawatir.

Dahyun menganggukan kepalanya agar Hanbin yakin kalau ia memang tidak kenapa-kenapa selain merasa dingin, "nanti lo futsal pake baju apa kak?"

"Ini," Hanbin menunjuk kaos putih polosnya sambil nyengir, "gue sih pake apa aja bisa."

"Lo udah ekskulnya? Kalau udah mending pulang dah," potong Chanwoo.

Dahyun melirik jam tangannya, "masih jam istirahat kak. Gue balik ke tempat ekskul lagi ya," Dahyun langsung berlari dengan baju basahnya yang ia genggam.

"Dahyun," ucap Hanbin sedikit berteriak.

Kayanya pertama kali kak Hanbin manggil nama gue deh. Batin Dahyun.

Dahyun menghentikan langkahnya lalu berbalik menghadap ke Hanbin. Hanbin langsung mendekati Dahyun dan merogoh tas yang ia bawa, kemudian ia meletakkan handuk berwarna biru diatas kepala Dahyun, "rambut lo basah kayak abis berenang."

"Kak nanti lo giman-"

"Gue gaakan gimana-gimana kalau lo aman Day," Hanbin tersenyum manis kemudian meninggalkan Dahyun yang masih mematung.

➖➖➖➖➖

"Hah jadi lo disiram sama kak Seulgi cs? Gila tuh orang," omel Nayeon yang sekarang ikut bergabung setelah ekskul selesai.

Mina, Tzuyu, Sana, Nayeon, dan Dahyun sedang di halaman belakang sekolah karna ekskul sudah selesai.

"Gak nyangka dia gercep banget. Padahal kak Momo baru cerita," tambah Mina.

"Ngomong-ngomong, itu jaket kayak kenal ya," ucap Nayeon memperhatikan jaket yang dikenakan Dahyun.

Dahyun ikut menatap jaket yang ia kenakan, "punya kak Hanbin hehe. Handuknya juga."

"Fix lo harus pacarin kak Hanbin," ujar Tzuyu heboh.

"Iya Day dia tuh care banget sama lo," tambah Sana yang tidak kalah hebohnya dengan Tzuyu.

Sementara Dahyun hanya terdiam sambil tersenyum sedikit, "kenapa sih kak Hanbin baik banget sama gue."

"Ya karna dia itu suka sama lo, aduh," Mina mencubit dua pipi Dahyun dengan gemas.

"Lo suka gak sama kak Hanbin?" tanya Tzuyu penasaran.

"Nggak tau. Gue masih trauma punya perasaan ama orang lain lagi."

Mina, Tzuyu, Nayeon, dan Sana terdiam. Mereka tau kalau Dahyun memang pernah dibuat sakit hati sampai menangis terus. Jadi wajar kalau sekarang Dahyun takut atau tidak mudah suka sama cowok yang mendekatinya.

"Eh mending kita jalan yuk ntar malem minggu," ajak Sana.

"Kemana? Gue lagi miskin nih," keluh Nayeon.

"Main aja ke rumah gue. Ntar kalau makan bisa delivery, kalau nyokap gue belum balik," saran Dahyun.

Ke-empat temannya mengangguk setuju, "jam 6 kita ke rumah lo ya Day."







➖➖➖➖➖➖

+)) KDHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang