16

2.6K 367 10
                                    

Sore harinya, Dahyun pergi ke kafe dekat sekolah sendirian. Hari ini dia belum bertemu Hanbin sama sekali. Ia hanya memakan cheesecake yang ia pesan tadi.

"Day?"

Dahyun menolehkan kepalanya, "eh kak Junhoe. Tumben sendiri?"

Junhoe langsung duduk di meja yang sama dengan Dahyun, "yang lain pada gaada duit. Gue denger lo break sama Hanbin."

"Iya."

"Yeri?"

Dahyun menganggukan kepalanya. Junhoe meminum iced coffee nya kemudian memperhatikan Dahyun yang sedang memainkan ponselnya.

"Day."

"Hm."

"Lo tau kan Hanbin sayang banget sama lo? Dia gapernah segalau ini diminta break sama pacarnya."

Tak terasa cheesecake Dahyun habis, ia meminum iced greentea-nya tanpa melirik Junhoe sedikitpun, "kak Hanbin gak galau."

"Gak galau gimana? Hari ini dia gamau ke kantin, merhatiin guru juga kaga, bengong doang, diajak futsal ama Yunhyeong juga dia gamau."

"Kak-"

"Day. Gue ngomong ini bukan karna gue temennya Hanbin. Tapi kalau Yeri itu alesan lo minta break, gue gak nyangka aja kalau Dahyun ternyata se-pasrah ini soal perasaan."

Hati Dahyun seperti terenyuh. Ucapan Junhoe benar. Ia terlalu cepat pasrah dan bahkan menyerah. Dahyun langsung menghela nafasnya, "makasih kak."

➖➖➖➖➖

Dahyun masih berdiri didepan pintu rumah Hanbin karna ragu untuk bertemu Hanbin. Sampai tiba-tiba pintu nya terbuka dan menampakkan seorang gadis dengan rambut panjang berdiri disana.

"Mau cari siapa?" tanya gadis itu.

"Kak Hanbin nya ada gak?"

Gadis itu tersenyum riang, "kamu siapa? Pacarnya ya? Sini masuk. Oh iya kenalin, aku Irene kakak sepupu Hanbin."

Dahyun tersenyum, "Dahyun kak."

Saat Irene baru menyuruh Dahyun untuk duduk, Hanbin menuruni anak tangga dan melihat kakak sepupunya bersama Dahyun.

"Bin. Ini ada temen lo, Dahyun."

Hanbin mengurungkan niatnya untuk ke dapur dan langsung menghampiri Dahyun. Ia juga menyuruh Irene untuk pergi.

"Kak. Maafin gue. Gue egois gak ngertiin lo begini."

"Gue yang harusnya minta maaf Day. Gue bener-bener gak ngerti sikap gue harus gimana ke Yeri supaya lo gak marah atau mikir yang nggak-nggak."

Dahyun tersenyum, "buat gue percaya kak. Cuma itu."

Hanbin mengenggam tangan Dahyun erat, "itu pasti Day."

"Jangan nyerah atau capek kak sama gue. Gue gapernah bener-bener serius bisa ngelepas atau jauh dari lo."

Bibir Hanbin semakin membentuk senyuman yang cerah, bahkan Dahyun ikut tersenyum sampai Hanbin mencubit dua pipi Dahyun gemas.

Irene pun datang membawa nampan berisikan gelas sirup dan beberapa toples biskuit, "ini Dahyun diminum dulu."

"Makasih kak. Gausah repot-repot padahal," Dahyun tersenyum ramah.

"Ah nggak kok. Jadi Dahyun pacarnya Hanbin? Kok mau sama Hanbin? Jelek, oon, cuma doyan main aja," Irene meledek adik sepupunya puas.

Dahyun hanya tertawa melihat Hanbin yang sekarang mengomel pada Irene.

Karna sudah sore, Dahyun diantar pulang oleh Hanbin. Sesampainya didepan pagar rumah Dahyun, ada mobil pengangkut barang terparkir disamping rumah Dahyun. Hingga seorang cowok bertubuh tinggi keluar dari dalam rumah sambil memainkan ponselnya.

"Lah Hanbin?" cowok itu menghampiri Hanbin yang masih diatas motor.

Hanbin tersenyum saat cowok itu mendekat, "Wonwoo? Akhirnya ketemu temen main kelereng gue."

"Dahyun kenal Hanbin?"

Dahyun mengangguk, "kak Wonu- kenal kak Hanbin?"

Wonwoo mengangguk, "Hanbin temen SD gue dulu waktu gue pindah dari sini."

"Lo kenal Wonu?" tanya Hanbin.

"Iya kenal lah Bin. Dahyun kan tetangga sekaligus mantan gue hehe," jawab Wonwoo santai.

Dahyun menatap Hanbin takut, "dulu kak lagi jaman alay hehe. Eh kak Wonu, ini kak Hanbin. Pacar gue sekarang."

"Wow wow. Agak rumit juga ya ini. Lo tau gak Day? Selera Hanbin sama gue soal cewek itu sama. Kayak lo gitu contohnya."

Hanbin menoyor kepala Wonwoo, "mantan mantan aja ya lo. Jangan macem-macem sama pacar gue."

Wonwoo merangkul Dahyun sambil menepuk-nepuk pundaknya, "aman ya Day kita."

Cewek itu hanya tersenyum pelan saat Wonwoo merangkulnya. Ia langsung melepas rangkulan Wonwoo dan memeluk Hanbin, "hati-hati pulangnya ya. Sampe ketemu besok."

"See you Day," Hanbin membalas pelukan Dahyun kemudian mengacak rambut Dahyun.

Motor Hanbin pun melaju meninggalkan Dahyun yang berdiri didepan rumahnya.

"Jadi lo berdua pacaran?"

"Kan tadi gue udah bilang kak. Kenapa?"

Wonwoo menggelengkan kepalanya, "seneng deh kalau pacar lo ternyata temen baik gue. Kasih tau gue kalau dia macem-macem."

"Iya om Wonu."

➖➖➖➖➖

Malam harinya, Dahyun sibuk membaca novelnya di kamar Jinhwan. Jinhwan sendiri sedang memainkan ponselnya.

"Day, udah tau mantan lo si Wonu pindah?"

"Udah," Dahyun tetap fokus pada novelnya. Ia tidak minat untuk menceritakan kalau Wonwoo adalah teman kecil Hanbin.

"Abannggg."

Jinhwan langsung meletakkan ponselnya setelah mendengar mamanya memanggil. Dahyun tetap melanjutkan membaca novelnya. Tidak lama kemudian, Jinhwan kembali ke kamar bersama Wonwoo.

"Lah ada si Danyun."

"Stop manggil gue Danyun kak," Dahyun langsung menutup novelnya dan berjalan keluar kamar Jinhwan.

"Oy. Lo gimana selama pindah? Ceweknya cakep-cakep gak disana?" tanya Jinhwan.

Wonwoo merebahkan tubuhnya diatas kasur Jinhwan, "iya cakep-cakep. Tetep aja gue masih sayang sama adek lo. Mana sekarang pacar dia itu temen gue."

"Hanbin? Dunia sempit juga ya."

"Lo kenal juga sama Hanbin? Udah lama Dahyun sama si Hanbin?"

Jinhwan hanya mengangkat bahunya tidak tahu, "move on Nu, jangan bikin adek gue kenapa-kenapa."

"Iya bos."


➖➖➖➖➖➖

+)) KDHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang