part 4

2.2K 118 3
                                    

Irene merasa kepalanya sudah berat hanya dengan satu gelas minuman yang diberikan vernoon tersebut, namun entah kenapa Irene merasa ketagihan dengan minuman tersebut. Melihat reaksi Irene tersebut, tentunya Vernoon senang, karena rencana nya berhasil.

Pada tegukan gelas yang ke 5 "BRUK" kepala Irene langsung tumbang kemeja bartender karena rasa mabuk yang sudah benar benar menguasai dirinya.

"Ternyata ini terlalu mudah.." ucap Vernoon dengan smirk yang mengembang di wajah pucatnya tersebut.

Saat Vernoon hendak mengusap kepala Irene, tiba tiba saja tangannya ditahan oleh Mingyu yang entah dari mana datangnya.

"Dia milik ku, kau bisa mencari yang lain.." ucap Mingyu dingin

"Jangan menggunakan kekuataan mu di tempat umum..." ucap Vernoon yang kemudian pergi meninggalkan Mingyu bersama Irene yang mabuk di meja bartender.

Namun tak berapa lama kemudian Vernoon kembali dan membisikan sesuatu di telinga Mingyu.

"Darahnya manis...aku yakin tanpa ku beritahu kau juga sudah tahu...hanya saja aku senang melakukan ini..." bisik Vernoon yang kemudian benar benar berlalu dari hadapannya.

Setelah memastikan Vernoon benar benar sudah pergi, Mingyu pun memberanikan diri untuk menggoncang tubuh Irene.

"Hey...bangun...Hey Ire..." ucapan Mingyu terhenti saat tiba tiba saja Irene mendongakkan kepalnya dan menatap Mingyu dengan mata teduhnya tersebut.

"Mingyu..kau sudah datang, kenapa lama sekali..?  aku menunggu mu dari tadi, huft..." ucap Irene yang mabuk.

"Kenapa kau ada disinin..?"

"Hm...aku disini untuk melihat mu, kau tahu aku sebenarnya sangat menyukai mu...aku selalu saja memperhatikan mu dari kejauhan, kemarin saat aku menutup mata ku bukan karena aku takut, tapi aku pikir kau akan mencium ku...huft...tapi ternyata aku salah..." ucap Irene panjang lebar yang kemudian memasang wajah sedihnya.

"Kau mabuk..?"

"Aku selalu ingin mengatakan ini pada mu kalau aku menyukai mu, tapi aku takut...karena aku bukan siapa siapa..lalu kemarin apa yang kau lakukan pada ku apa kau mengigit ku...kau benar benar membuat ku gila Mingyu..aku benci pada mu.."

"Sebenarnya kau menyukai ku atau membenci ku...?"

"Keduanya...!!!"bentak Irene yang kemudian menundukan kepalanya

Mendengar suara Irene yang membentak Mingyu, bartender yang berada dibelakangnya pun menghampiri Irene hendak memarahinya, namun Mingyu memberikan kode pada bartender itu untuk membiarkan Irene saja, lalu memberikan tip padanya.

Untuk sejenak tak ada yang dikatakan oleh Irene, hanya suara dentuman musik saja dan kebisingan dari suara pengunjung club ini. Namun tak sekian lama kemudian Irene kembali membuka mulutnya dana menatap Minyu dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Aku benci kau bersama jalang jalang itu, aku cemburu pada mereka, apa aku harus menjadi jalang agar kau mau bersama ku..."

"Cukup jadi dirimu saja...kau sudah lebih dari mereka.." ucap Mingy pelan

"Aku benci..aku benci mengetahui kalau aku bukan siapa siapa, dan mengharapkan lebih dari mu, aku benci dengan semua kebenaran itu..." ucap Irene yang tanpa di sadarinya setitik air telah jatuh dari bola matanya tersebut.

"Karena kau spesial..."

Mendengar ucapan Mingyu, Irene dengan spontan mendogak kan wajahnya, mencoba mencerna apa yang diucapkan oleh Mingyu barusan.

Namun aneh, bukannya Mingyu yang didapatinya disana melainkan kursi kosong. Tak ada tampak jejak Mingyu disana.

"Kau mencari ku..?" ucap seorang pria yang suaranya sudah tak asing lagi bagi Irene.

"Mi..Mingyu..?" ucap Irene terbata bata melihat Mingyu yang kini telah berada di sampingnya.

"Bagaimana bisa ka.." ucapan Irene terhenti saat bibirnya tiba tiba saja dibungkam oleh Mingyu dengan bibirnya atau lebih singkatnya lagi Mingyu kini tengah mencium Irene.

Lama tak ada respon sama sekali dari Irene, hanya matanya yang membulat dengan begitu sempurnalah respon yang bisa diberikannya. Hingga Mingyu menjauhkan dirinya dari Irene, tubuh Irene masih saja mematung. Mencoba mencerna apa sebenarnya yang baru saja dilakukan oleh Mingyu.

"Kenapa kau tidak menutup mata mu..? bukankah ini keinginan mu..?"

"Aku pasti mabuk berat, sampai aku membayangkan hal seperti ini..." ucap Irene dengan tatapan kosongnya.

TBC....



AFFECTION INHALATOR {Complete}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang