Part 13

1.8K 114 0
                                    

SEPERTI BIASA VOTE FIRST THEN READ

/////////////////////////////////////////

.

.

.

Dengan posisi duduk yang saling berhadapan Irene pun membuka percakapan mereka.

"Aku telah salah menilaimu selama ini, ayo kita putus.." ucap Irene

"Apa maksud mu..?" tanya Mingyu dengan raut wajahnya yang datar, karena sebelum Irene menyampaikan perkataannya tersebut. Mingyu sudah lebih dahulu membaca pikiran Irene dan itu membuat Mingyu tidak cukup terkejut dengan pernyataan Irene tersebut.

"Ah..jangan jangan selama ini aku salah mengartikan, hanya aku yang merasa jika aku ini kekasih mu tapi tidak sebaliknya..." ucap Irene dengan matanya yang berkaca kaca.

"Jika kau ingin putus, katakan dengan tegas, tatap mataku.." ucap Mingyu masih dengan raut wajahnya yang tenang.

memang sedari tadi Irene hanya menundukan kepalanya, mencoba menghindari sorot mata indah yang membuatnya tergila gila pada sosok yang di hadapannya saat ini.

dengan ragu ragu Irene mendongakkan kepalanya, dan mencoba menatap mata Mingyu dengan matanya yang berkaca kaca.

"Hufh....ayo kita akhiri semuanya.." ucap Irene yang kemudian menggigit bibir bawahnya mencoba menyembunyikan ketegangannya saat ini karena dalam posisi mata yang senantiasa menatap paksa mata Mingyu.

"Apa alasannya..?"

"Karena aku tidak pantas untuk mu.."

"Katakan "kalimat itu" saat kau sudah benar benar yakin dengan alasannya.." ucap Mingyu yang kemudian beranjak dari hadapan Irene.

dengan beranjaknya Mingyu dari hadapan Irene dan mulai melangkahkan kakinya meninggslksn Irene, saat itu pula air mata Irene yang sedari tadi di bendungnya mengalir membentuk sebuah sungai di pipinya.

"Aku tidak di takdirkan untuk mu..apa kau tidak mengerti..." ucap Irene terisak sambil menahan tangan Mingyu yang berada di sampingnya.

dengan kasar Mingyu pun langsung menghempaskan tangannya yang membuat tangan Irene terlepas dari pergelangan tangannya.

dan kini Mingyu lah yang menarik tangan Irene dan membawanya pergi dari sana.

***

Di bawah langit yang begitu gelap tanpa ada bintang, sang rembulan yang hanya menunjukan segaris lengkungannya. Membuat seakan akan, langit juga sedang bersedih dengan hubungan Irene dan Mingyu yang kini tengah berada di rooftop cafe tersebut.

Irene masih merasa takut untuk menatap wajah Mingyu saat ini, sungguh ini bukan keinginan nya untuk mengakhiri semuanya. Hanya saja dia takut semakin lama dia bersama dengan Mingyu, entah seberapa parah lagi sakitnya yang akan dialaminya nanti jika dia berpisah dengan Mingyu. Karena kini Irene sudah mengetahui semuanya, akan lebih baik untuk Irene bangun dari mimpi indahnya bersama Mingyu.

"Lihat aku, aku tidak akan memutuskan mu jika alasan mu masih seperti itu..."

"Hiks..hiks...aku bukan untuk mu.." ucap Irene terisak namun masih menunduk

"Katakan hal itu dengan jelas, tatap aku jika itu memang alasan mu untuk mengakhiri semuanya..."

"Kau dilahirkan bukan untuk ku.." ucap Irene yang mengucapkannya dengan menahan gigi giginya sembari menatap mata Mingyu tajam dengan keberanian yang di kumpulkannya.

Mendapatkan tatapan tajam dari Irene, Mingyu pun memajukan dirinya yang sontak membuat Irene berjalan mundur dengan posisi kepala yang sudah di tundukan kembali sekarang.

AFFECTION INHALATOR {Complete}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang