Part 10

2.2K 142 0
                                    

DON'T BE SILENT READER

VOTE FIRST THE READ

THANKYOU


///////

"AKU MERINDUKAN MU"

Itulah yang ditulikan Irene di sebuah karton berwarna merah jambu yang diangkatnya diatas kepalanya. Tampak Irene yang tengah menunggu seseorang dengan cukup antusias. Dengan jeli mata Irene mulai memperhatikan setiap sosok yang keluar dengan koper mereka masing masing tentunya.

Yup..benar sekali kini Irene tengah menunggu di bandara, menunggu orang yang sudah dua minggu ini meninggalkannya sendiri di Seoul.

Lama menunggu sosok, yang di tunggu tunggu tidak juga muncul, hingga akhirnya Irene menurunkan kartonnya karena tangannya sudah mulai pegal. Dengan wajah cemberut, Irenen menjongkokkan dirinya di sambil menggerutu.

Hingga tak berapa lama kemudia dia melihat sepasang kaki menghampirinya dengan sneekers berwarna biru mudah. Perlahan Irene menedongakan kepalanya, dan dia mendapati orang yang sudah ditunggu tunggunya itu di hadapannya sekarang.

"Ah..aku merindukan mu, kenapa kau lama sekali kembalinya Joy.." ucap Irene yang langsung memeluk Joy dengan erat

Yup..orang yang sedari tadi di tunggu oleh Irene adalah Joy, sahabatnya yang baru kembali dari busan.

"Dari gayamu menunggu, kau sepertinya tidak benar benar merindukan ku...benar kan?" selidik Joy dengan nada jengkel yang di buat buatnya.

"Kenapa kau bisa berfikir begitu kejamnya tentang ku, kau tahu setiap malam aku selalu susah tidur karena memikirkan mu.." ucap Irene yang kini menjauhkan dirinya dari Joy yang sedari tadi di peluknya.

"Tentu saja tidak Irene, kau sensitive sekali...Aku juga jauh lebih merindukan mu.." ucap Joy yang kemudian mendapatkan pelukan lagi dari Irene.

Lama melepas rindu, akhirnya Joy melepaskan pelukan erat Irene, karena merasa risih akibat pandangan yang di dapatkannya dari setiap penumpang maupun pengunjung bandara tersebut. Dari beberapa tatapan itu dapat Joy lihat, ada yang mengira jika Irene dan Joy adalah sepasang kekasih dengan kata lain mereka lesbian.

Hey...Joy masih cukup waras, untuk apa dan apa untungnya dia berpacaran, di tambah lagi dia harus berpacaran dengan seorang wanita. Apa pria di bumi ini sudah habis, sampai Joy harus berpacaran dengan Irene yang notabene adalah sahabatnya.

"Hm...kalau begitu, mana oleh oleh untuk ku..?" Tanya Irene yang melirik koper bawaan Joy.

"Sebenarnya yang kau rindukan itu aku atau oleh oleh mu..?"

"Hm....aku hanya memastikan kau membawa oleh oleh atau tidak, kau prig lama, masa kau tidak mau membawa oleh oleh untukku..."

"Makanya, kalau kau mau hal hal seperti itu, cepatlah kau dapatkan pangeran tampan mu itu.."

"Siapa..?"

"Jangan berpura pura bodoh Irene ku yang cantik, siapa lagi kalau bukan Mingyu.." ucap Joy sedikit menoyor kepala Irene.

Tentu ada alasan mengapa Joy mengatakan hal itu, padahal memang Irene dan Mingyu sudah menjadi sepasang kekasih. Namun Irene masih merahasiakannya dari Joy, dia ingin memberikan surprise pada Joy.

"Kau akan terkejut jika mengetahui apa yang terjadi.." ucap Irene yang langsung berjalan mendahului Joy.

"Terkejut apa..?!!! kau mau bilang kalau Mingyu mencium mu..?!!! jangan terlalu banyak bermimpi Irene!!!!" teriak Joy sembari menarik kopernya.

AFFECTION INHALATOR {Complete}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang