Part 2

2.5K 128 2
                                    

Secara perlahan  Mingyu mendekatkan mulutnya di leher jenjang Irene, dan menancapkan kedua gigi taringnya disana. Namun belum lagi Mingyu menancapkan giginya lebih dalam, tiba tiba dia teringat dengan perkataan ayahnya agar tidak meminum darah manusia secara langsung.

saat kesadaran Mingyu kembali, tanpa diduga  tiba tiba saja Irene pingsan. Entah apa yang membuatnya pingsan yang jelas, saat Mingyu sadar dengan yang dilakukannya tiba tiba saja tubuh Irene tumbang kearahnya.

~~~

Sang mentari sudah menunjukkan dirinya dari tempat persembunyiannya dari ufuk timur. Itu tandanya hari baru sudah di mulai sekarang.

Tapi tidak dengan gadis yang saat ini tengah terlelap diatas springbed  berukuran king size tersebut. Dia tampaknya masih bergelut dengan mimpinya, hingga mimpi buruknya itu datang dan membuat gadis itu terbangun. Dan gadis itu adalah Irene.

Dengan nafasnya yang terengah engah dan keringatnya yang tampak jelas di dahinya, Irene bangun dari tidurnya. Dilihatnya sekelilingnya yang tampak asing baginya, design kamar yang serba putih dengan beberapa ornamen kecil disana. Tidak ada foto didalam kamar ini, sebagai penunjuk siapa gerangan sang pemilik kamar ini.

Saat Irene mengedarkan pandangannya, tiba tiba nafasnya seperti tercekat. Dada Irene begitu sesak, seakan akan ada yang mengikat nya sehingga kesulitan bernafas. Semakin lama rasa sesak itu semakin menjadi, Irene pun memutuskan untuk keluar dari kamar tersebut.

Namun saat Irene baru turun dari tempat tidurnya, tiba tiba ia melihat mayat kedua orangtuanya di hadapannya yang penuh akan darah. Spontan Irene langsung terjatuh dan berteriak sejadinya.

"AHHHHH.....AYAH..IBU......AHHHHHHHHHHHHH...!!!!!" teriak Irene yang kini telah jatuh terduduk di lantai sambil menunduk.

"PRRANGG"

~~~

Mendengar suara teriakan dari dalam kamarnya, Mingyu pun dengan cepat menuju kamarnya, dan betapa terkejutnya dia saat melihat Irene yang tengah terduduk di lantai dengan kaca yang berserakan dimana mana.

"Ahh..hhfff....hfhhhfff..."deru nafas Irene terdengar tidak beraturan, dan itu sangat tampak dari keadaannya saat ini.

Mingyu pun mendekati Irene yang tengah menunduk, menutupi wajahnya.

Dengan wajah yang sulit diartikan, Mingyu menyesuaikan dirinya dengan Irene, yakni dengan sedikit berjongkok hendak memastikan sebenarnya apa yang terjadi kepada Irene.

Namun betapa terkejutnya Mingyu saat Irene tiba tiba saja memeluknya erat.

"Hiks....Kumohon..jangan tinggalkan aku sendirian, aku takut...aku takut dengan mereka....hiks..." ucap Irene memeluk Mingyu erat.

Awalnya Mingyu hanya diam tidak merespon Irene, hingga entah dorongan dari mana tangan Mingyu mulai membalas pelukan Irene dan sedikit menepuk nepuk punggung Irene pelan.

~~~

Irene terbangun dari tidur lelapnya, dan betapa terkejutnya Irene saat menemukan sosok pujaan hatinya yang tengah duduk di sofa panjang yang berada di sudut ruangan. Dia adalah Mingyu, yang kini tengah berkutat dengan ponselnya.

"Ke..ke..kenapa kau disini..?" tanya Irene gugup

"Ini apartemen ku..."

"Ah..benarkah, sudah berapa lama aku disini...?" tanya Irene kembali sambil memperhatikan kamar yang digunakannya.

Bukannya menjawab Mingyu malah menghampiri Irene dan menatap Irene lekat. Awalnya jaraknya masih jauh, hingga tanpa diduga duga Mingyu mendekatkan wajahnya pada Irene.

semakin dekat, dan semakin dekat hingga hanya tersisa beberapa senti lagi diantara mereka.

"Aku..." Ucap Mingyu

TBC

AFFECTION INHALATOR {Complete}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang