Part 15

1.8K 101 0
                                    

ALWAYS REMEMBER GIVE ME A VOTE BEFORE YOU READ MY STORY

Ucapan Krystal untuk kesekian kalinya kembali membuat Mingyu gusar. Entah mengapa setiap dia melihat wajah Irene membuatnya ingin menjaga jarak sejauh mungkin dari Irene. Benar kata Krystal, dia tak pantas untuk Irene, karena kebahagiaan sebenarnya milik Irene telah direnggut oleh Mingyu, atau lebih tepatnya lagi ayahnya.

Apalagi pengakuan ayahnya, tak Mingyu sangka jika ayahnya akan mengakui semua itu

#flashback

Setelah perjalan jauh, kini Mingyu telahh sampai di kediaman ayahnya. Rumah yang di bangun di tengah hutan, namun tampak begitu megah layaknya sebuah kerajaan di hutan rimba.
Memasuki gerbang, Mingyu sudah di sambut oleh ketua pelayan yang sudah melayani keluarganya lebih dari 5 ratus ribu abad lamanya.
"Selamat datang tuan...anda sudah begitu lama tidak kemari..." ucap pelayannya sopan.
"Dimana ayah..?"tanya Minyu dingin.
"Dia ada di ruang bawah tanah tuan.."
Tanpa mengucapkan sepatah dua kata lagi, Mingyu langsung meninggalkan pelayannya itu.
Tentu pelayannya tidak pernah merasa keberatan atas hal itu. Dia sudah kenal betul dengan karakter dingin Mingyu semenjak meninggalnya sosok ibu yang sangat disayangi nya.

♡♡♡

Dengan kasar Mingyu mendorong pintu itu, dan menatap ayahnya tajam.
"Apa yang membawa mu kemari..? Bukan kah kau bilang kau tidak akan menginjakkan kakimu lagi kesini..."
"Kenapa kau membunuh kedua orangtua gadis itu..?" Ucap Mingyu dengan matanya yang berubah merah.
"Itu adalah masa lalu...semuanya telah berakhir..." ucap ayah Mingyu santai.
Karna kesal dengan

Karena kesal dengan jawaban sang ayah, Minyu pun dengan spontan mendorong tubuh sang ayah sampai membentur tembok cukup keras.

"Apa semudah itu kau melupakan segalanya..kau benar benar pria egois...." Ucap Mingyu memojokkan sang ayah dengan menahan tubuh ayahnya menggunakan lengannya.

"Aku harus melindungi diriku...ayahnya mengetahui indentitas diriku, jadi aku harus menghabisinya...itulah kehidupan dunia kita dihabisi atau menghabisi..."

"Sikap egoismu menyusahkan semua orang apa kau sadar itu..?"

"Aku tidak memperdulikan perasaan siapapun...yang terpenting adalah kepuasan diri sendiri.."

"Apa karena itu kau membiarkan ibu menggantikan posisi mu, HA...!!!"

"Itu kemauannya..." ucap sang ayah tanpa rasa bersalah.

"KENAPA....KENAPA AKU HARUS MEMILIKI AYAH SEPERTI MU...KENAPA KAU MERENGGUT SEMUA KEBAHAGIAANKU.." Bentak Mingyu tepat di wajah ayahnya.

"Hahaha....Apa sebesar itu rasa benci mu pada ku..? jika iya cobalah bunuh aku.."

Mendengar ucapan sang ayah, sontak Mingyu langsung mendorong tubuh ayahnya menjauhi tubuhnya sampai terbanting dan menabrak lemari kayu tempat tersusunnya anggur anggur mahal milik ayahnya.

"Kenapa kau harus berhubungan dengan manusia..? apa kau sudah bosan hidup.." tanya sang ayah bangkit dari posisinya.

"Jangan pernah lagi berbicara pada ku...aku benar benar membencimu...kau merenggut semua kebahagiaan ku.." ucap Mingyu hendak meninggalkan ayahnya.

Namun belum lagi Mingyu keluar dari sana, tiba tiba saja tubuhnya tertarik dan terbanting ke tembok tempat dimana tadi dia membenturkan tubuh ayahnya.

"Kekuatan mu tidak berubah dari dulu sampai sekarang...kau masih lemah..." ucap ayahnya yang ternyata adalah pelaku yang membuat tubuh Mingyu membentur dinding tersebut dengan cukup keras sampai membuat Mingyu mengerang kesakitan.

AFFECTION INHALATOR {Complete}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang