part 18(Ending)

2.2K 121 32
                                    


Setelah menemui Vernoon, kini Mingyu lebih memilih untuk menghabiskan sisa harinya di apartemennya. Entah mengapa jika Mingyu di apartemennya, dia dapat merasakan kehadiran Irene disini. Semua masa masa indah bersama Irene di lakukannya di sini. Mingyu merasa apartemennya bagaikan surga yang juga dalam sisi lainnya menjadi sebuah neraka, karena di sini juga dia hampir membunuh Irene. Di sini juga dia menunjukan sisi aslinya pada Irene.

Mingyu tak pernah tahu, jika keputusannya untuk mencintai Irene akan berdampak begitu besar baginya. Setelah Irene tak ada lagi di sisinya, dia merasa seperti vampire bodoh disini. Mungkin inilah yang di rasakan semua manusia jika dalam masa patah hati. Itulah yang selalu ada di benak Mingyu saat dia sendirian.

Benar, Irene adalah alasan bagi Mingyu mengapa dia berubah. Bukan keinginan Mingyu, namun semua itu bagaikan kehendak alam. Tubuh Mingyu mengikuti semua yang tidak terpikirkan olehnya sebelumnya.

Entah mengapa rasa benci di hati Mingyu semakin menjadi pada ayahnya. Dan hari ini untuk kedua kalinya Mingyu kembali melangkahkan kakinya memasuki kediaman ayahnya. Yang tampak layaknya kastil tua, sangat cocok di sebut sebagai kastil Vampire.

Dengan kaki panjangnya yang melangkah dengan cepat, akhirnya Mingyu sampai di meja makan tempat ayahnya berada saat ini.

"Kau datang lagi..?" tanya ayahnya yang masih fokus dengan daging mentah yang ada di hadapannya saat ini, tanpa melirik sedikit pun kearah Mingyu.

"Kau tahu apa yang akan kulakukan di tempat ini..?"

"Haruskah aku mengetahuinya..? lagi pula apa yang biasanya dilakukan seorang anak jika mengunjungi orang tuanya..?"

"Kau bukan orangtua ku, sejak kau membiarkan ibu ku mati...kau telah mengambil semua orang yang kusayangi dari sisiku..."

"Lalu apakah kau mau mencoba membunuhku sekarang...? Lakukanlah sesuai kehendak mu..."

Setelah ayahnya usai mengucapkan kata katanya tersebut, dengan kasar Mingyu menendang meja makan yang panjangnya kurang lebuh 3 meter itu, yang kemudian mengenai sedikit bahu ayahnya yang pada saat itu langsung menghindarinya dengan santai.

"Kau mau mencoba membunuhku...dengan batas kemampuan mu yang hanya begitu saja...?"

"AKKHHHH...!!!" Teriak Mingyu yang berlari kearah ayahnya dengan mengarahkan tinjunya pada ayahnya, namun lagi, ayah Mingyu berhasil menghindar.

Kini ayah Mingyu yang balik menyerang Mingyu dengan sekali pukulan di perut Mingyu. Dan badan Mingyu langsung melayang dan membanting dinding dengan keras.


"Kau benar benar mencintainya...? Sampai kau ingin mengorbankan kekuatan ibu mu untuk itu...?"

"Darimana kau tahu tentang itu..?"

"Aku tahu lebih dari segalnya...banhkan aku tahu mengapa dia bunuh diri...itu karena diri mu...lalu untuk apa kau ingin dia hidup kembali..? apa kau pikir dia akan hidup dan mencintai mu lagi..?"

"Kau tahu apa tentang cinta...? Kau merelakan segalanya demi kekuatan... Aku mencintai ibu sama seperti aku mencintai dirinya, memberikan kekuatan ibu untuk menyelamatkannya akan membuatku semakin mencintainya, karena dia sosok ibu dan juga kekasih bagiku"

"Kau yakin dia akan mencintai mu di kehidupannya yang akan datang..?"

"Aku percaya pada takdir yang mempertemukan kami..."

"Takdir...? Hahaha...." Tawa ayah Mingyu menggelegar mendengar Mingyu berbicara tentang takdir.

"Kau mempercayai tentang itu..? kalau begitu..." ucapan ayah Mingyu tidak disambungkannya, dia malah menghampiri Mingyu dengan cepat dan mencekek leher Mingyu kuat.

AFFECTION INHALATOR {Complete}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang