part 9

2.5K 100 1
                                    

"Prilly"kata seseorang dari luar pintu
Lelaki itu terus berjalan menghampiri Prilly dan memeluk erat prilly.
"Kevin. Gue kecewa sama lo, loe tega bentak Prilly. Kalok lo ada masalah dengan gue, lo gak suka sama kedekatan gue dan Prilly, loe marahin gue, loe negur gue, Prilly baru sembuh dari sakit, jantung dia belum 100% pulih, kalok ada apa2 dengan Prilly, lo tanggung jawab, dari hari ini dan seterusnya gak ada satu orangpun yang akan gue biarin nyakitin wanita kesayangan gue"
"Sayang, ayo kita pulang" Bani membawa pergi Prilly. Sedangkan Kevin dan yang lain hanya diam mematung, karena semua kaget dengan pernyataan Prilly.

#PrillyPov
"Abang gak seharusnya ngomong gitu ke Kevin. Dia gak marah2 dan gak ngebentak Prilly kok. meskipun gimana, dia yang ngejaga aku selama ini"kata Prilly.
Ya sekarang mer3ka ada ditaman kampus, karena gak mungkin Bani membawa Prilly dalam keadaan seperti ini.
"Pril, aku punya sesuatu buat kamu, aku berharap kamu gak akan nangis lagi"kata Bani sambil memberikan amplop yg ada kop suratnya.
"Apa ini bang, kok kop amplopnya dari RS, apa ini hasil cheknya Prilly. Kalok emang iya, Prilly gak mau buka deh"kata Ily sambil menyodorkan kembali amplop itu.
"Adekku sayang buka ya, karena kalok kamu gak buka. Kamu akan nyesel seumur hidup"
"Iya deh"kata Prilly. Dan Prilly terus membuka amplop itu,
Tapi....
Ketika membuka amplop, Prilly malah nangis.
"Piyi, apa kamu tidak senang?"
Tanpa menjawab, Prilly langsung memeluk Arbani.
"Yes yesss. Ily punya abang"
"Yaudah ayow kita pulang. Kita buat kejutan buat ayah dan bunda"kata Arbani,
Kevin yang melihat Prilly bersikap mandja ke Bani sangat kesal, Bani telah merubah semuanya termasuk Prilly, Prilly yg biasanya gak pernah mandja ke cowok kecuali dirinya, tapi sekarang direbut sama Bani.

#rumahPiyi
"Bang,"sapa Piyi
"Hmmm"
"Abang kebiasaan deh. Jawabnya cuma hmmm.. ngomong kek" kata Piyi
"Ya apa adeknya abang yang bhawell"kata Bani
Tiba2 ayah dan bundanya masuk rumah.
"Gak biasanya pulang jam segini ayah ama bunda" tanya Piyi
"Jadi Ily gak suka kalau ayah ama bunda dateng jam segini"kata ayah nyindir
"Bukan gitu yah. Oea, Prilly punya berita bagus"kata Ily.
"Apa sayang?"tanya bunda.
"Ayah bunda. Ternyata bang Bani itu saudara Prilly. Ye ye ye Ily punya abang"kata Ily kegirangan.
"Ouw itu, bunda ama ayah pikir kabar apaan, ternyata cuma itu"
Prilly dan Bani kaget dengan ekspresi ayah Rizal dan bunda Ully.
"Apa ayah sama bunda tidak percaya, apa ayah dan bunda tidak menginginkan aku disini, kalau memang seperti itu, Bani akan balik ke Amrik"kata Bani dan melangkah ingin pergi.
Prilly meneteskan air mata dengan sikap kedua orang tuanya,
Karena sudah tak tega dengan kedua anaknya ini, akhirnya......
"Bani, jangan pergi lagi nak, kami sangat merindukanmu, dan agar kamu tau, kami pulang cepat karena ingin memelukmu. Mungkin kau belum tau Dr.muda kalau Dr.Candra itu Dr. Keluarga kami, jadi Dr.Canda selalu cerita yang berkaitan dengan keluarga ini, kami sudah sampai di tol Bandung tadi, tapi kami balik ketika mendapat telfon dari Dr.Candra"kata Ayah Piyi.
Tanpa menjawaB apapun. Bani langsung memeluk kedua orangtuanya.
"Bani, jangan pergi lagi ya nak, kami tidak mau kehilanganmu lagi. Di bulan ramadhan nanti, kita semua akan ke panti asuhan yang telah merawatmu dari kecil hingga sukses seperti ini"
"Makasih bunda ayah, telah menerima Bani dikeluarga ini"
"Bun. Ily hubungi kak Salsa dulu ya"kata Prilly.
"Gak usah Ily, bunda sudah kabari dia tadi, dan untuk sementara bunda nyuruh dia agar gak cerita ke siapa2 dulu"kata bunda
"Siip itu bunda. Palagi prince, jangan kasik tau dulu deh. Dia lagi marah ke Ily"kata Piyi
"Tengkar kenapa Ily, kamu pasti nyari masalah dengan abangmu ya"kata ayah Rizal.
"Gak bun. Piyi gak cari masalah kok, Kevin hanya salah paham, dia mengira kami pacaran. Dan Piyi lebih mentingin Bani dari pada Kevin, dan Kevin pikir, Piyi pura2 sayang ke Ali, padahal beneran sayang, Kevin fikir Prilly berubah karena ada Bani"kata Bani dan tertawa.
Mendengar ucapan abangnya, Piyi langsung melempar bantal kursinya ke Bani,
Sedangkan kedua orang tuanya terus tertawa.
"Yah. Boleh Bani membawa Piyi beberapa hari ke Amrik, sekalian pas mengunjungi Salsa"pamit Bani.
"Bunda gak setuju, kalian berdua jangan pergi keluar negeri, terutama kamu Bani, kami gak mau kehilanganmu lagi"kata Bunda.
"Bunda jahat, kak Salsa boleh kuliah keluar negeri, tapi Ily gak boleh. Sekrang abang Ily sendri mau ngajak Ily jalan2 sekalian mau ngunjungin kk Salsa, masih gak boleh juga"kata Piyi dan berlari menuju kamarnya.
"Maafin Bani bun. Gara2 Bani jadi kayak gini. Maksut Bani ke Amrik. Bani mau pamit buat pindah ke RS di Indonesia, dan Bani ingin membawa barang2 Bani yang masih disana, dan sekalian mau mengunjungi Salsa, selama ini Bani kan gak pernah ketemu dengan Salsa" jelas Bani,
"Ayah setuju bun, apa salahnya zih. Kan hanya beberapa hari saja" kata ayah
"Baiklah kalok gitu. Tapi Bani. Kamu liat dulu jadwal kuliah adekmu. Jangan sampai mengganggu kuliahnya" kata Bunda Ully
"Baik lah bun. Bani mohon pamit mau ke kamar Piyi buat jelasin semuanya"
Kedua orang tuanya tersenyum melihat sifat Bani yg begitu sopan.
Dan ketika sampai dikamarnya Piyi, Bani menceritakan semuanya, dan tersenyum kembali, dan Bani juga menyuruh Ily untuk minta maaf ke ayah dan bundanya.

Detak Cinta 💖 (APL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang