"Kalian semua ini! Memangnya kalian ga tau masuk sekolah itu jam berapa?!" Ya ampun.. Ini adalah hari pertama ku bersekolah di SMA Griven, namun aku sudah kena hukum karna terlambat. Suara Bu Emi begitu nyaring membuat aku takut. "Kamu!" Katanya sambil menunjuk tidak jelas antara ke arah ku atau ke arah samping ku. "Sa.. Saya bu?" tanya ku sambil menunjuk diri ku sendiri. "Bukan kamu! Itu yang di samping kanan kamu!" Aku menoleh ke arah samping kanan ku. Bukannya mendengarkan cowo itu malah terlihat sedang bercanda dengan teman di sampingnya, dia tak mendengar bahwa Bu Emi memanggil nya. "Eh eh, lo di panggil tuh" Kata ku sambil menyikut-nyikut lengan kiri nya. Dia menoleh ke arah ku, dan segera melihat Bu Emi. "Kenapa bu?" Tanya nya. "Kamu itu ya! Kalau guru ngomong di dengerin dong! jangan malah bercanda sama teman!" Cowo itu malah tertawa "Iya Bu saya dengerin kok tenang aja" Aneh ga ada takut-takut nya. Bu Emi terlihat mengambil sebuah buku. "Ibu akan mencatat nama kalian. Sebutkan nama kalian dari ujung kanan!" Kami
mulai menyebutkan nama kami. "Zaki Farhan Adiputra Bu, saya Bumi Putra Ardian Bu, saya Langit Ravelinetha Bu." Bu Emi memberhentikan kami. "Ibu baru pertama kali melihat kamu, anak baru?" Tanyanya kepada ku. "Iya Bu, baru hari ini." kata ku. "Aduh kamu ini baru masuk saja sudah telat, yasudah kamu masuk saja kamu harus bertemu kepala sekolah dulu." Aku mengangguk dan segera berjalan menuju ruang kepala sekolah.***
Aku di antar oleh Bu Ika—kepala sekoah ku menuju kelas ku. Bu Ika mengetuk pintu kelas tersebut. "Permisi Pak Heri, ini ada murid baru." Kata Bu Ika sambil tersenyum. "Oh iya Bu silahkan masuk." Kata guru yang sedang mengajar di kelas itu. Aku memasuki kelas tersebut dan berdiri di samping guru yang aku percaya bernama Pak Heri. "Ayo perkenalkan diri kamu." Aku mengangguk. "Nama saya Langit Ravelinetha, pindahan dari SMA Rajawali." Kata ku sambil tersenyum sedikit. Semua mata tertuju pada ku, namun mata ku tertuju pada 2 orang yang aku tau. 2 Orang itu adalah siswa yang terlambat bersama ku, mereka berdiri di samping ku ketika di tahan oleh Bu Emi, Bumi dan Zaki sepertinya nama mereka. "Kamu duduk di samping Alya ya, itu yang tempat duduknya kosong" Kata Pak Heri menunjuk ke arah tempat duduk yang kosong. Aku mengangguk pelan dan segera berjalan ke arah tempat duduk tersebut.
Saat bel istirahat aku berkenalan dengan Alya "Gue Alya Zahra, panggil aja Alya" Alya mengulurkan tangannya ke arah ku. "Langit Ravelinetha, panggil aja Langit." Kata ku membalas uluran tangan Alya. "Mau ke kantin ga?" Katanya sambil tersenyum. Aku mengangguk dan kami berjalan menuju kantin.
Di kantin aku membeli 1 air mineral, dan Alya membeli semangkuk bakso. Saat aku berjalan menuju meja di pojok kantin, seseorang menabrak ku dari samping dan tanpa sengaja aku menabrak Alya, menyebabkan air yang baru saja aku buka tumpah membasahi seragam ku, dan kuah bakso Alya tumpah mengenai rok Alya. Dengan cepat aku menaruh botol air yang ku bawa dan Alya segera duduk membersihkan rok nya.
Cowo itu hanya melihat aku dan Alya sebentar lalu kembali bercanda bersama temannya yang duduk di meja sebelah meja ku. Aku tau mereka, 2 orang itu adalah Bumi dan Zaki, sedangkan aku tidak tau siapa 1 orang yang bersama mereka itu. Alya hanya terdiam, dia tidak marah sama sekali, padahal kuah bakso yang tumpah ke rok nya lumayan banyak, Alya meringis kepanasan.
"Woi, lo ga mau minta maaf apa? Gara-gara lo nih baju gue basah, terus temen gue kepanasan kena kuah bakso." Aku tidak bisa lagi manahan amarah ku melihat Alya meringis kepanasan, aku memang orang yang emosian. "Hah? Lo ngomong sama gue?" Dia menunjuk dirinya sambil tertawa kecil. "Ya lo lah. Siapa lagi?" Alya memegang tangan ku. "Langit jangan di lawan.." Katanya sambil membersihkan rok nya. "Wah gila gila! Ucup lo liat ga? baru pertama kali gue liat cewe berani nge bentak Bumi!" Kata Zaki menepuk-nepuk tangannya. "Wahhh gue liat Jak! Oke juga ni cewe bernyali doi Jak" sambung Ucup, Jak atau Jaki adalah panggilan untuk Zaki. "Gue mau lo minta maaf! jangan diem aja dong!" Aku sudah tak tahan lagi. "Lo gatau gue siapa? Anak baru berani-berani nya bentak gue" Bumi tertawa bersama 2 temannya. "Asal lo tau ya, Bumi itu cucu nya yang punya sekolah ini." Ucup melihat ku sambil tertawa kecil. "Heh denger ya, mau lo cucu yang punya sekolah kek, cucu gubernur kek, cucu presiden kek cucu siapa pun itu, kalo lo salah ya lo harus minta maaf!"
Tanpa sadar banyak mata memandang ku, aku tau aku murid baru, aku belum terbiasa dengan lingkungan di sekolah ini, tapi tetap saja, gara-gara Bumi baju ku basah, dan rok Alya jadi kotor.
"Udah Langit gapapa, ga usah lo lawan, ke kelas aja yuk" Alya menarik-narik tangan ku. "Noh temen lo aja bilang ga usah di lawan. Nyinyir bener lo jadi cewe." Bumi ternyata mendengar ucapan Alya. "Kalo gue nyinyir apa masalah nya buat lo, lo dan LO?!" Alya menarik paksa tangan ku, akhirnya kami meninggalkan kantin, tanpa mendengar Bumi dan teman-temannya mengucapkan kata maaf. Mereka hanya tertawa-tawa melihat aku dan Alya pergi meninggalkan mereka.
"Aduh Langit, lo ngapain sih ngelawan dia? Lo tau ga sih selain dia itu cucu yang punya sekolah ini, dia juga pentolan disini, ga ada yang berani lawan dia, setiap orang yang ngelawan dia bakal di bully abis sama dia. Lagian lo ga mikir apa, lo itu murid baru, gue yakin banget besok berita lo ngelawan dia bakal langsung nyebar di sekolah ini." Aku kaget mendengar penjelasan Alya. "Aduh abis gimana Al gue ga bisa nahan amarah gue." Aku tau aku bodoh, aku seorang murid baru, tapi sudah mencari masalah. Andai saja aku tau seluk beluk Bumi, aku pasti akan diam saja tadi. "Aduh kalo udah kayak gini lo harus terima resikonya." Kata-kata Alya membuat aku semakin takut. "Lo harus bisa tahan emosi sama Bumi. Emang lo mau di gangguin sama dia mulu?"
"Susah Al, gue emang susah banget nahan emosi.."
"Harus di coba Langit. Kalo lo gabisa nahan emosi, lo harus terima resiko nya apa pun itu."
Aku terdiam mendengar kata-kata Alya. Ya ampun apa yang harus aku lakukan..
HALO!!!😁😁
Ini cerita pertama aku maaf kalo masih banyak yang typo😭 semoga kalian suka cerita aku ya! Jangan lupa vote & comment ya!!
Thank you😊😊Ig : aqilahfiryalcrh
-Aqilah Firyal .C.R-
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Dan Bumi.
Ficção Adolescente"Langit dan Bumi ga akan pernah bisa bersatu, Karna Langit sudah terlalu jauh untuk di gapai Bumi." -Bumi Putra Ardian. "Sekarang Langit yang akan berusaha menggapai Bumi, walaupun Langit tau Bumi sudah terlalu jauh untuk di gapai Langit" -Langit Ra...