Buat seluruh pembacaku, kayaknya ada yang masih belum paham kemana alur ceritanya dan siapa pemeran utamanya.
Tenang, kalian baru masuk scene tiga, yang artinya baru permulaan. masih banyak bab dibelakang. So, jangan bingung" dulu ya. baca dak terima dulu.
yakinlah, apa yang kalian baca di depan itu akan ada artinya untuk bab belakang'. hehe
Meet the new character : Nicholas Murphy
Dedication : @ridhashu , @tamariskanussy , @Himeflowerima .
~~
Alice berjalan sendirian menuju kantin saat jam istirahat pertama. Sampai di kantin, ia melihat sekelilingnya dan menyunggingkan sebuah senyuman. Ia cukup takjub dengan pilihan ibunya, baginya ini bukan tampak seperti kantin pada umumnya, ini lebih menyerupai restoran atau rumah makan kelas atas.
Dari jarak lumayan jauh ia melihat seorang murid wanita sedang dianiaya oleh beberapa murid lainnya. Jika situasi ini terjadi saat ia berada di sekolah biasanya, mungkin Alice akan mengabaikannya. Tapi ini terjadi di sekolah Ibunya, Avenues.
Baru saja Alice ingin melihat lebih dekat, seseorang berdiri dengan jarak cukup dekat dengannya dan mengajaknya berbicara. "Kau si anak baru?" tanyanya dengan suara bariton khas laki-laki.
"Ada masalah denganmu?" Alice melirik nametag-nya tertulis 'Nicholas Murphy' dan kembali menatap laki-laki yang bernama Nicholas itu dengan senyuman kecil.
"Jadi karena kau sudah mengetahui namaku, bagaimana kalau kau memberitahu namamu dan asalmu?" Nicholas tersenyum, lalu melihat tidak ada nametag pada Alice.
"Alice Wright, Paris," jawab Alice yang berubah ramah. "Jadi kau putra Daniel Murphy? Seorang komposer internasional."
Nicholas terkekeh geli, "jadi kau Alice yang mengalahkan Red Queen?" pertanyaan Nicholas hanya dijawab oleh Alice dengan senyuman kecil.
Mengabaikan lelucon Nic, Alice kembali memfokuskan dirinya pada gadis yang sekarang sudah terduduk di tanah.
"Siapa dia? Apa dia anak beasiswa?"
Nicholas ikut melihat kearah suara kegaduhan, "Itu Cindy Priceton, bukan dia bukan anak beasiswa," gumamnya. Lebih tepatnya tidak ada anak beasiswa disini.
Priceton? Tanpa sadar Alice menunjukkan senyum khasnya. "Apa yang terjadi padanya?" tanya Alice pada Nicholas tanpa mengalihkan tatapannya.
"Di bully oleh Kyra dan teman-temannya," Nicholas mengangkat bahu.
"Siapa Kyra dan kenapa?"
"Wanita berambut cokelat kemerahan disana adalah Kyra dan dia adalah ketua cheers. Dia wanita kedua yang ditakuti di sekolah ini. Mengenai kenapa, kurasa kau lebih tahu mengingat kau terlihat dekat Lucinda."
Sambil mengernyitkan dahi, ia kembali menoleh pada Nicholas dan tersenyum, "aku yakin Lucy tidak ingin membuatku khawatir, jadi bisa kau jelaskan mengapa Kyra berani memperlakukan seorang Priceton seperti itu?"
"Seluruh orang mengetahui bahwa ayahnya sedang koma di rumah sakit dan ibunya mungkin sibuk mengurusi perusahaannya. Kalau kau ingin mendengar ceritanya lengkapnya, kau harus menemaniku makan." Nicholas menyeringai lebar pada Alice.
Tampaknya sedari tadi, Alice lebih tertarik pada kemalangan Cindy daripada pria dihadapannya, sehingga pria itu bertanya, "apa kau berniat menolongnya?"
"Menolongnya? Tidak. Ada apa?"
Nic mengerjap bingung. Baru kali ini ada orang yang tidak merasa kasihan melihat kejadian itu untuk pertama kalinya. "Baguslah. Karena kalau iya, lebih baik kau mengurungkan niatmu karena tidak ada yang ingin berurusan dengan Lucinda."
Alice tersenyum kecil mendengar kata-kata Nicholas, "bukan itu alasanku. Aku yakin jika Lucy menginginkannya pasti ada alasan dibalik tindakannya," ucap Alice dengan yakin.
Ia tahu siapa Lucy.
If u really like it, please Don't forget the votes button! xxx
R.V
KAMU SEDANG MEMBACA
[TFS-1] Stepsister Story [END]
Fiksi RemajaSebuah tragedi mengubah satu kehidupan layaknya salah satu cerita dongeng sebelum tidur, Cinderella. Dimana ada pesta dansa dan sepatu kaca. Namun, sepatu kaca yang Cinderella gunakan bukan miliknya, melainkan ia meminjamnya dari sa...