PART 14

37.7K 2K 20
                                    


----------------lanjut elleanor pov:

" shitt... Kenapa harus ini lagi?" tanyaku pada diriku sendiri.

Aku berjongkok sambil memegang kepalaku dan menangis.terlalu berat utk ku ingat, terlalu sakit utk ku ingat.

Entah mengapa semua hal ini menghantui ku...hening..itulah yg terjadi,sebab hanya aku yg ada dilorong ini,aku sudah berhenti menangis hanya sisa sisa isakan kecil yang masih keluar dari mulutku.

Hingga beberapa saat berjongkok,tiba tiba aku mendengar suara derap langkah yang awalnya lamban kini mulai cepat dan berhenti tepat dibelakang ku,aku masih dalam posisiku yang tadi, hingga sebuah tangan menyentuh pundakku membuatku tersentak.

aku dapat mencium baunya,itu adalah bau orang yg kutangisi tadi orang yang menyentuh pundakku adalah 'Jaden'.

Saat itu aku segera mengangkat kepalaku yang awalnya tertunduk, dan segera berdiri menghadap Jaden.

"Sandy apa kau tak apa apa?" kudengar nada khawatir dari suaranya itu, mungkin dia tau aku baru habis menangis karna mataku yg memerah dan bengkak.

"Hhh...untuk apa kau bertanya seperti itu? tentu saja aku baik baik saja "

"Aku tau kau sedang ada masalah, ku mohon setidaknya kau mau menceritakan nya padaku jika itu memang ada sangkut pautnya denganku." ucap Jaden lagi,dia masih memandangku dengan tatapan khawatir.

aku menatapnya dengan sorot mata terluka,aku memang sedang terluka.
Aku tersenyum kecut lalu mengalihkan pandanganku kearah lain.

"Kau mau tau aku kenapa huh? jika kau ingin tau,kau harus mengingat dulu kejadian yang pernah terjadi disini..dulu..."

mataku kini kembali dihiasi oleh air mata yg mulai berlinang lagi,sakit jika mengatakannya.

Hening lagi..tidak ada yg membuka suara, Jaden terlihat masih sibuk dengan pikirannya. mencoba mengingat kejadian itu, bagaimana mungkin dia bisa lupa adegan manisnya bersama leora atau mungkin dia hanya pura pura lupa.

"Hahaha..apa kau masih belum bisa mengingatnya Jaden William?" aku membuka suara,walau masih berlinang air mata, aku mencoba tertawa walau lebih terdengar seperti tawa kesedihan dan paksaan.

Seketika matanya menatap ku dengan tanda tanya.

" Ya Mungkin harus aku ingatkan.hmm begini." kata kataku terhenti sejenak,karna aku menyeka air mataku yang kini sudah bertambah deras.

"Hiks....hiks...apa kau ingat dulu aku pernah melihatmu dan L..leora di sini huh?saat itu kalian sedang bercumbu mesra disini atau mungkin bisa ku bilang sedang berciuman mesra?"

lanjutku lagi,air mataku mulai bertambah deras bahkan kata kata ku sekarang sudah tidak jelas, aku sudah tidak tau harus melakukan apa, pikiranku kosong yang ada hanyalah luka yang menganga lebar.

Kali ini dia melangkah maju hendak ingin memelukku, tapi aku tak ingin menjadi lemah hanya karna itu,tidak sekarang dan tidak nanti, akupun melangkah mundur.

" Sekarang kau sudah ingat tuan Jaden william? " kataku sambil mengusap air mata yang terus berlinang.

"Maaf..aku ingat kejadian itu, tapi itu hanya masa lalu." ucapnya lagi,kali ini dia berkata lirih.

"Tidak usah meminta maaf utk semua ini, ini salahku karna telah jatuh cinta pada orang yang salah, jadi sekarang walau aku tinggal disini bukan berarti aku memaafkan mu menjauhlah."

itulah kata terakhir yang kutinggalkan sebelum berlari pergi menuju kamar tamu, kurasa 'Cassie' juga setuju dengan ku walau aku tak mendengar suaranya lagi.

JADEN CHRISTIAN WILLIAM POV:

"Tidak usah meminta maaf utk semua ini, ini salah ku karna telah mencintai orang yang salah....jadi sekarang walau aku tinggal disini bukan berarti aku memaafkan mu, menjauhlah." kata kata itu bagai hantaman keras padaku, tapi aku tak bisa berbuat apa-apa ini semua memang salahku.

Saat itu aku melihat punggung elleanor yang perlahan lahan menghilang, aku pun memilih untuk pergi menuju kamarku, sedangkan chris terus mengoceh tiada henti di pikiranku.

Saat melewati kamar elleanor,aku berhenti sejenak, tidak ada lagi suara tangis hanya tinggal sisa isakan kecil yang terdengar, sebelum akhirnya Elleanor memanggil sebuah nama.

"Cassie..Cassie tolong jawab aku !"

suara serak itu terdengar dari dalam kamar yang tak lain dan tak bukan adalah suara Mate ku sendiri.
Tapi siapa itu 'Cassie'? aku tak pernah mendengar nama itu sebelumnya.

Seketika rasa bersalah kembali menghantui ku,apa dulu aku lebih sering menyiksanya,sampai sampai aku tak pernah tau,sepenuhnya tentang dirinya?

_________________________________________
HAI.....APA KABAR???
MAAF JIKA PART INI TIDAK SESUAI DENGAN YG KALIAN INGINKAN :-) :-)
HARAP VOTE DAN COMMENT NYA YAA....

SAMPAI JUMPA DI PART 15 :-)

THE STRONG LUNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang