BAB 7 - PENGAKUAN

181 4 0
                                    

Aku menggelengkan kepalaku, aku memberontak pengakuan murahan Dandy. Sekarang ini, perasaanku menjadi tidak nyaman. Aku merasa dikhianati, entah kenapa atau bagaimana. Kami masih duduk di sofa yang sama, tangan kiri Dandy masih menyentuh pundak kananku. Aku hanya merasakan kecewa, tapi disisi lain aku merasa lega karena pria yang menciumku memiliki perasaan khusus padaku, entah itu benar atau bohong. Pria yang membuatku merasakan sensasi baru dalam dua hari ini. Sejujurnya aku tidak tahu harus melakukan apa, berkata apa atau harus menampakkan emosi apa. Hanya diam, diam dan diam entah sampai kapan.

" Katrine.. " Panggil Dandy lembut. Aku masih terdiam, aku berusaha bersikap profesional menyikapi perlakuan istimewa dari Dandy seperti sebelumnya.

" Dandy.. aku tidak tahu, aku tidak pernah percaya dengan jatuh cinta tiba-tiba atau cinta pada pandangan pertama... aku tahu, malam ini aku dalam keadaan yang mengerikan, hampir telanjang! Semua laki-laki pasti akan mengatakan hal yang sama jika melihatku seperti ini, hanya untuk sesuatu... " Aku tidak yakin dengan ucapanku, aku menunduk dalam kegelapan, aku bersyukur karena tidak ada cahaya menyinari wajah kami, entah bagaimana bentuknya di situasi saat ini.

" Sesuatu apa?! " Dandy seolah tersakiti dengan ucapanku. Aku hanya menggelengkan kepalaku. Aku benar-benar merasa berputa-putar.

" Dandy.. aku tidak tahu harus bagaimana... aku malu...ini kejadian paling memalukan dalam hidupku.. " Keluhku pelan.

" Kat...aku tahu.. ini bodoh, aku tahu.. ini sesuatu yang bullshit bagimu.. aku tidak akan memaksamu percaya. Aku juga gugup, aku juga tidak tahu apa ini, aku tidak menyangka ketika menyentuhmu, tubuhku merespon yang tidak aku duga. Aku selalu deg-degan aku tidak pernah berteman dengan perasaan seperti ini. " Dandy terdengar sangat emosional, ragu, penuh pengakuan dan frustasi dengan perasaannya.

Aku ingin memeluknya, menenangkannya dan mengatakan bahwa aku juga mengalami hal yang sama hari ini. Tapi aku meyakinkan diriku, ini hanya perasaan sesaat, perasaan karena situasi dan kondisi kami seperti ini. Siapapun bisa menyatakan cinta satu sama lain jika dalam kondisi seperti ini. Aku tak bisa memutuskan bahwa ini cinta, bahwa ini perasaan yang sungguh-sungguh, bahwa aku adalah Katrine wanita yang mandiri dan kuat, bahwa ini bukanlah kisah Soraya, bahwa pria ini adalah Dandy bukan Dicky yang berengsek. Oh Tuhan, kepalaku hampir pecah karena kejadian,cerita,kemungkinan-kemungkinan dan adegan berkeliaran di pikiranku.

" Aku.. minta maaf, jika ini memang benar-benar salah dan bajingan " Sesal Dandy.

Aku meraih tengkuk Dandy dengan tangan kananku, rambut brosnya di kepala belakangnya terasa menggelitik jari-jari hingga dadaku, aku membelai pipi Dandy yang sedikit kasar karena pori-pori khas lelaki, menggosoknya lembut dengan ibu jariku, aku mendekat dan merapatkan diri, merasakan hawa panas di antara kami, jatungku mulai berpacu, nafasku tersengal dan perlahan mengecup lembut bibir Dandy yang mengering, tidak selembab ciuman pertama kami, tapi aliran listrik itu lebih kuat menjalari seluruh tubuhku, Dandy menerima sentuhan bibirku dengan ragu. Aku tak bisa menahan gejolakku yang sudah lama terkubur, menahan kerinduanku menginginkan seorang pria dalam hidupku, mendambakan ciuman manis yang hangat, dan pelukan nyaman yang akan selalu menguatkanku. Aku memintanya membalasku, aku menginginkannya, aku membutuhkannya saat ini. Seolah mendengar hatiku bicara, Dandy memindahkan tangannya ke punggungku dan ke pinggangku, membelaiku lembut, tangannya besar dan hangat, dan terasa sangat nyaman. Dandy mulai membalas membelai bibirku dengan bibirnya, menciumku mesra dan pelan. Bibirnya sudah mulai lembab dan basah. Kami berciuman, ciuman yang lembut dan manis, kami saling mencium tanpa banyak berpikir tentang siapa orang yang kami cium, bagaimana dia dan apa latar belakang keluarganya. Kami hanya menikmati malam gelap ini, saling memeluk hangat dan membelai lembut. Aku seperti melayang, lega, dan bahagia?

*****************************************

It's really to short chapter isn't it? Sorry.... i just won't to broke their feelings on. 😁😁

JEMBATAN CINTA TERLARANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang