Part 1

847 21 0
                                    

Happy Reading ^^

***

Suasana malam itu begitu berbeda dari biasanya sebab tak biasanya rumah berarsitektur mediterania tersebut sepi tanpa canda tawa dan hal itu menimbulkan perasaan curiga di benak gadis yang kini berada di depan pintu kamar orang tuanya untuk memastikan semuanya baik baik saja.

"God,gue bakal pindah sekolah!," pekik gadis remaja tersebut dengan pelan saat mendengar percakapan kedua orang tuanya, hal itu sontak mengejutkan Rani-wanita cantik yang merupakan bunda Vanesya dan Andra-Pria tampan nan gagah yang merupakan ayah Vanesya,mereka pun menghampiri gadis cantik berambut panjang sepunggung itu.

"Nes,kamu dengar percakapan ayah dan bunda tadi," ucap Rani lembut sambil mengelus rambut putri sulungnya dengan tubuh yang agak gemetar dan air di pelupuk mata nya yang siap tumpah.

"I-iya bun,jadi ayah sama bunda mau mindahin aku trus aku tinggal sama siapa?"

Vanesya dengan wajah sedihnya yang berharap agar semua itu hanya mimpi berangsur angsur membuyar ketika ayahnya angkat bicara,
"Kamu akan tinggal dengan kakek nenek mu." Saat ini dirinya seakan akan di tikam oleh belasan pisau belati yang begitu menyayat hati.

"Engg-baiklah,Vanesya mau," jawabnya selirih angin sembari mengulum senyum dengan mata hitam legamnya yang berkaca kaca.

"Jadi,kapan Vanes harus berangkat kesana?," tanyanya disertai senyum-paksa- yang merekah dan hal itu membuat ayah serta bundanya heran.

"Besok pagi kamu berangkat,ayah antar."

"Baiklah,Vanesya akan mempersiapkannya sekarang," ucapnya sembari beranjak meninggalkan ayah bunda nya yang sedang duduk termenung dan ia pun segera menuju kamarnya sedangkan kedua adiknya sudah menunggu dengan senyum yang sebal.

"Kak,lo jangan pergi ya,nanti yang gue ajak berantem siapa?"

"Ajak sono si Nitha gih,tenang hidup gue kagak ada lo yang suka ganggu gue tidur."

"Idih siapa suruh lo ngebo mulu kampret!" sungut Veandra yang baru menginjak kelas 2 SMP. Vanesya hanya meringis mendengarnya.

"Kak! kakak beneran mau pergi trus yang bantuin Nitha buat pr siapa? dan yang Nitha ajak jambak jambakan siapa?," ujar adiknya yang baru kelas 3 SD dengan raut wajah sedih seraya mendengus kesal.
 
"Adik kakak yang paling cantik kalau kamu gak mau di bantuin buat tugas, sono jambak aja kakak kedua kamu yang paling bangor itu." cengiran gadis remaja tersebut yang baru menuntaskan masa MOSnya di salah satu SMA negeri di Jakarta.

"Dasar Kakak jomblo akut!." Veandra mendengus kesal sambil menggelitiki kakaknya yang dibarengi oleh Nitha.

"Waduh! eeemuangnya lo gak jomblyo kutyil lohyan,hahahahahha eee adik durhaka hahaha lepasin
gue!."

Tawa mereka pun menggelegar memenuhi kamar Vanesya namun di balik itu, ia merasakan kesedihan yang begitu mendalam dan ia harus memaksakan senyumnya terhias diwajah sendunya.

"Balik ke kamar gih,udah malem,gue mau beresin koper dulu," ucap Vanesya lembut.

"Oke kak." ucap Veandra yang dibarengi Nitha dan beranjak pergi meninggalkan Vanesya sendirian dikamarnya namun beberapa menit Ia sempat tertegun sambil mengulas senyuman sebab ia sedang berusaha mengingat dan mengenang hal hal kecil yang dilakukan bersama adiknya dan hal itu akan sangat ia rindukan setelah kepergiannya untuk pindah sekolah dan tanpa disadari,kini air mata nya pun menetes.

Vanesya bangkit dan meraih kopernya untuk mengemasi barang barang sertamerta buku bukunya tak lupa ia menyimpan foto keluarganya yang beranggotakan lima orang tersebut, lalu ia pun bergegas untuk tidur dan terlelap ke alam bawah sadar dengan mimpi yang menemaninya.

***

Suara alarm berwarna biru laut tersebut menggema memenuhi kamar seorang gadis remaja yang kini wajahnya terlihat seperti bantal dengan rambut acak acakan layaknya singa.

"Ugh,berisik banget ganggu gue tidur aja ni alarm sama resenya kayak Veandra." gerutu Vanesya dan ia pun langsung meraih alarm yang ada diatas nakas seraya mematikannya

"masih jam setengah 8 juga." gumam Vanesya dan kembali meringkuk namun beberapa detik kemudian ia tersadar dan langsung meloncat kaget serta berteriak

"Veandraaaaaaaa! gara gara lo gue telattttt!" histeria Vanesya panik.

"Hahahaha Maafin gue kakak monster toa!," gumam Veandra yang cekikikan di balik pintu kamar Vanesya dan melenggang pergi menuju ruang makan.

Vanesya pun kini beranjak dari kasur queen size miliknya serta bergegas menuju kamar mandi dan dengan langkah cepat, ia menyiapkan segala yang dibutuhkannya tuk pulang ke rumah kakeknya.

"Pagi semua,kecuali lo Vean!," ucap Vanesya sambil tersenyum sebal ke arah Veandra dan adik lakilakinya itu hanya membentuk jarinya menjadi bentuk V.

"Peace hehehe," cengir adik laki lakinya tersebut dan hal itu ditanggapi dengan gelengan kepala oleh Rani dan Andra beserta Nitha sebab pemandangan ini selalu terjadi setiap harinya. Tradisi adik kakak yang lebih percis seperti Tom and Jerry.

"Pagi juga Vanes," sapa semuanya pada gadis remaja yang sedang mengolesi roti dengan selai kacang yang ditemani dengan susu hangat.

"Oh iya Nes,ini oleh oleh untuk kakek dan nenek didesa."

"Iya bun." jawab Vanesya sambil mengulas senyum dibibirnya. Tentu saja senyum yang di paksakan.

"Yah kakak," rajuk kedua adiknya sambil mendengus kesal.

"Udah deh,ntar gue beliin kalian oleh oleh disana deh."

"Hm," gumam Veandra yang disertai dengan anggukan wajah Nitha yang tertekuk.

Setelah mereka menghabiskan sarapannya,Vanesya pun bergegas dan menarik kopernya yang berwarna coklat muda dan menaruhnya di dalam mobil.

5 menit kemudian.

"Are you ready dear?" tanya ayahnya sambil memanaskan mobil sedangkan Rani,Veandra dan Nitha memilih berdiri diambang pintu sembari berpelukan dengan Vanesya.

"Hmm,yeah," ucap Vanes seraya melepas pelukannya.

"Yahhhhh,bye kak Vanes, Jangan ngebo mulu ya,kita kangen kakak," ucap Veandra nyelekit.

"Gila ni bocah kagak ada sopannya pas gue mau pergi,iya deh gue juga kangen kalian," kekeh Vanesya  disertai cengirannya.

"Hati hati ya nak,belajar yang bener,"

"Pasti bun."

"Bye kak Vanesya," ucap kedua adiknya kompak dengan wajah yang masih tertekuk.

Vanesya pun memasuki mobil sembari melambaikan tangan hingga rumahnya sudah tak terlihat dari kejauhan sampai akhirnya gadis itu  pun ketiduran dengan sepasang headset ditelinganya dan novel yang ia baca dalam perjalanan yang cukup lama,hening itulah suasana mobil saat ini.

Beberapa jam kemudian sampailah Vanesya di suatu tempat.

***

Author Note :
Tinggalkanlah jejak kalian dengan memberi Vote dan Comment guys. Terimakasih:)

Violent RevealTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang