Part 12 : Meet Her Parents

163 11 0
                                    


Seberkas cahaya menembus retina mata dan sayup sayup terdengar suara seseorang disamping telinga nya memanggil namanya,perlahan Vanesya membuka matanya hingga membulat sempurna sebab kini ia dikejutkan dengan seorang laki laki remaja sambil memegang nampan berisikan bubur dan air putih di samping brangkar gadis remaja itu.


"Good Morning bril," ujar sosok lelakj dengan infus yang masih melekat ditangan kanannya

"Reyhan!," pekik Vanesya dan ia langsung mengubah posisinya menjadi duduk sambil mengusap usap wajah bantalnya dan
merapikan rambutnya, hal itu membuat Reyhan terperangah kagum dan seketika seringaian kecil terbit di wajahnya.

"Bril,beleknya banyak dan taring putihnya panjang banget
sampe pipi!," ujar Reyhan sambil tertawa renyah

"Apa! Anjirrrrr! Toilet!," ucap Vanesya dan segera beranjak dari brangkar namun tangannya di cegat

"Hahaha gak usah,aku bercanda! Kalau gak percaya! sini cerminan dimataku! Kamu itu cantik natural," ucap Reyhan sambil menarik wajah Vanesya mendekati wajahnya dan tatapan mereka saling terkunci namun Vanesya segera mengalihkan pandangannya sebab saat ini pipinya sudah bersemu merah.

Reyhan pun mengambil tissue basah yang berada diatas nakas dan dengan sigap ia membersihkan wajah Vanesya secara lembut dan perlahan sambil menikmati keindahan tiap inci wajah Vanesya dan gadis itu juga menikmati tiap sentuhan nyaman di wajahnya sambil memandangi ketampanan remaja laki laki di depannya kini hingga deru nafas mereka pun saling bertemu.

"Perfect!," ucap Reyhan dengan senyumnya yang mengembang dan sontak membuyarkan lamunan Vanesya yang kini ia yakini seratus persen bahwa wajahnya merah dan memanas bak kepiting rebus.

"Umm Thank you," ucap Vanesya tulus.

" Nevermind,jadi sekarang kamu harus sarapan!," ucap Reyhan sambil menyodorkan segelas air putih.

"Oke,eits kamu udah sarapan Rey," tanya Vanesya.

"Umm tenang aja ntar aku sarapan kok! Ayo makan! Aaaaaaa-. " ucapnya pun terpotong dengan sendok yang masih berhenti melayang menuju mulut mungil Vanesya

"No! Kamu harus ikut sarapan juga! Kalau gitu aku gak mau makan!," tolak Vanesya sambil menutup mulutnya

"Bril! Ayolah!," bujuk Reyhan.

"Enggak."

"Bril."

"Eng-."

"Oke Bril tapi suapin," pinta Reyhan dengan tatapan memohon dan membuat Vanesya memutar bola matanya jengah

"Manja bet! Yaudah aku suapin!."

"Yesssss! Oke,kamu duluan! Aaaaa," ucap Reyhan sambil menyuapkan sesendok bubur ayam untuk Vanesya

"Dan sekarang aku! Ayo! Aaaaaaa, " ucap Vanesya yang tak kalah seru sambil menyuapi Reyhan dengan sendok full berisi bubur secara terus menerus dan membuat pipi Reyhan mengembung serta susah untuk menelan.

"Bryil ! Peulyan peulyan!."

"Apa !? Tambah lagi ?!,"

"engg- hek," ucap Reyhan tersedak dan Vanesya tertawa renyah,gadis itu pun menyodorkan segelas air putih miliknya untuk remaja laki laki yang kini wajahnya sudah memerah dengan mata yang terbelalak

"Bril! Gak lucu!," ucap Reyhan cemberut

"Hahahaha lucu Rey," tawa Vanesya yang terus menerus meledak dan saking lucunya,ia memegang perutnya dan menghentikan tawanya

Violent RevealTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang