Part 11 : Suka dan Duka

202 14 0
                                    


Setelah cukup lama membalas rindu akhirnya mereka berpisah di koridor rumah sakit sebab mereka harus melanjutkan acaranya masing masing yang cukup tertunda dan Jasmine pun terlebih dahulu beranjak dari posisinya

"Siska! Aku pamit dulu ya,aku harus jemput momy dan Keira di Bandara sekarang karena 20 menit lagi pesawatnya landing dari Perancis," ucap Jasmine dengan wajah yang terlihat panik sambil memperhatikan jam yang melingkar dipergelangan tangannya

"My godness! Bentar lagi kamu telat Jasmine,titip salam sama tante Fransisca dan Keira ya!," ujar Siska dengan wajah yang begitu panik dan sama halnya dengan Jasmine yang mengubah posisinya semula menjadi berdiri.

"Oke Thank you so much Siska,kapan kapan kita ngobrol lagi ya! Ohya ini nomor hp ku,bye see you!," Ujar Jasmine sambil menyodorkan kartu nama yang berisi nomor ponsel miliknya dan ia langsung menyusuri koridor dengan tangannya yang masih melambai kearah Siska.

"Oke see you!." Siska pun beranjak menuju salah satu ruangan tempat seorang gadis dirawat dan saat ia melewati ruangan,matanya terulur untuk melihat laki laki yang berada di dalam ruangan rawat inap tersebut dengan infus yang melekat pada tangannya dan perban yang melingkari kepalanya,matanya pun terbelalak dan seketika rasa ibanya sirna melihat laki laki yang kini ditatapnya penuh kebencian

"Reyhan," desis Siska dengan senyuman miring dan langsung melangkahkan kakinya menuju tempat dimana Vanesya dirawat.

Saat ia telah sampai didepan ruang rawat inap tersebut tiba tiba langkahnya terhenti dan seketika tangan serta kakinya terasa lemas dan air matanya pun tak terbendung saat melihat kening Vanesya dicium oleh laki laki yang Siska cintai sejak kecil dan dadanya pun terasa sesak saat mendengar ucapan manis yang Agas lontarkan pada Vanesya.

Ia terasa tidak kuat dan memutuskan untuk berbalik arah namun ia melihat Agas akan menuju tempatnya berdiri dan ia pun memilih untuk bersembunyi di balik pilar depan ruangan Vanesya  dan Agas pun melenggang pergi tanpa melihat keberadaan Siska yang begitu menyedihkan, saat Siska akan beranjak pergi meninggalkan ruangan Vanesya dan langkahnya kembali tercegat sebab sebuah tangan yang begitu lembut menyentuh pundaknya dan ia langsung menatap gadis dihadapannya dengan kilatan penuh amarah dan kebencian dengan segera ia langsung menepis tangan yang menyampir di bahu kiri nya

"Siska gue-. "

"Tega lo! Nikung sahabat lo sendiri!,"

"Enggak Siska enggak! dengerin dulu penjelasan gue,gue itu -. "

"Hebat lo ya! Pengkhianat! Harusnya lo itu peka kalau gue itu suka Agas dari dulu dan lo bisa kan ngejauhin Agas!."

"Gue gak mungkin nikung sahabat gue sendiri dan gue sama Agas itu -. "

"PACARAN! gue denger semuanya dan liat dengan mata kepala gue sendiri ! dan ingat baik baik kalau gue itu BUKAN SAHABAT lo lagi Vanesya Gabriela Sanchez!. " ucap Siska sarkastik dan penuh penekanan dengan air mata yang sudah meluruh serta nafasnya yang memburu dan seketika percakapan Vanesya dengan Agas beberapa menit lalu terlintas di pikiran Vanesya.

"pacarku sayang,aku tungguin kamu disini ya !-. "

"Jangan Agas mending kamu pulang! kasihan kamu dan aku gak mau ngerepotin dan besok kamu harus sekolah Agas," tolak Vanesya secara halus sambil meperhatikan sekilas jam dinding yang menunjukan pukul 6 sore
"tapi kan -, "

"enggak ada tapi tapian! Sebentar lagi nenek sama kakek ku bakal kesini nungguin aku."

"Hm-Oke,aku pulang dulu,ingat jaga kondisi! dan besok pulang sekolah aku kesini lagi,bye sayang!," ucap Agas setelah mencium kening Vanesya dan berbalik badan menuju pintu keluar rumah sakit dan tanpa di sengaja dua buah manik mata Vanesya menangkap sosok perempuan yang ia sangat kenal dan ia yakini yaitu Siska, ia pun menyusul Siska yang hendak pergi tanpa mau masuk ke ruangan rawat inapnya sambil bersumpah serapah

Violent RevealTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang