Part 13 : Situasi yang Rumit

156 12 0
                                    


"Agas!" pekik Vanesya saat tangan mungilnya di pegang erat oleh lelaki remaja yang notabene adalah pacarnya,namun Agas tidak menggubris perkataan Vanesya.

Vanesya menangkap kilatan amarah dari dua buah manik mata Agas dan rahangnya yang nampak mengeras namun Vanesya hanya santai menyikapinya,sesekali ia meringis dan nafasnya yang terengah engah sebab harus mengikuti langkah Agas yang begitu panjang,saat mereka telah sampai di ruang rawat inap Vanesya,suasana pun seakan mencekam dan terasa sangat dingin dan Agas pun akhirnya angkat bicara

" Vanesya,ngapain kamu kesana? " tanya Agas dingin dengan raut wajah yang sangat datar

"nganterin Reyhan." jawab Vanesya yang tak kalah dingin

"Seharusnya kamu itu istirahat!gak usah pake nganterin segala!dia itu udah besar!" bentak Agas sarkastik

"Enggak apa kali!dia itu teman baik aku sekaligus teman sebangku ku !gak usah cemburu gitu Gas! "

"Aku gak suka kalau kamu deket deket dia! Aku berhak cemburu karena aku cinta kamu Vanesya!." ucap Agas penuh penekanan dan berharap agar ia mendapatkan balasan dari ucapannya seperti aku juga cinta kamu Agas.

Deg

Vanesya kini bak di sambar petir saat Agas mengatakan hal yang tidak diharapkan oleh dirinya.Ia merasa bahwa dirinya telah membuat seorang Agas begitu mencintainya namun Vanesya tidak mencintai pria itu,saat ini gadis itu di landa kebingungan dan itu terlihat dari sorot matanya yang jelas memadang Agas dengan nanar,ia hanya diam membeku dan tidak ingin membalas perkataan Agas yang kini terngiang ngiang di otaknya dan terus menerus berulang seperti kaset rusak.

Agas yang mengerti akan tatapan Vanesya yang mengatakan
"aku gak mencintai kamu Agas" seketika hal itu membuat hatinya tertohok. Ia memilih untuk menghempaskan tubuhnya ke sofa dan menghela nafas kasar seraya mengacak rambutnya frustasi sebab
Ia tidak ingin melanjutkan perdebatannya dengan Vanesya yang pandai bersilat lidah.

Waktu telah menunjukan pukul 6 sore,namun suasana antara Agas dan Vanesya masih hening,Vanesya yang memilih untuk tidur dan Agas yang tak henti hentinya memikirkan berbagai macam cara agar Vanesya mencintainya dan berbagai macam masalah yang datang kepada dirinya secara bertubi tubi salah satu masalahnya adalah mencari alasan mengenai hubungan darahnya dengan Reyhan agar tetap tersembunyi dari Vanesya,seketika lamunannya pun buyar karena suara decitan pintu ruangan Vanesya terbuka dan menampilkan keluarga besar Vanesya dan beberapa orang suster yang sepertinya akan memerikasa Vanesya,Agas dengan cepat merubah raut wajahnya yang kacau menjadi ramah dan sopan,ia pun bersalaman dan memperkenalkan diri terhadap keluarga Vanesya namun pada saat Agas memperkenalkan diri pada Veandra,bocah remaja itu malah mengacuhkannya dan menatapnya sinis sama halnya yang dilakukan oleh Nitha.

Agas seakan akan mati kutu dan ia pun berusaha mencairkan suasana dengan berbincang bincang dengan keluarga Vanesya dan lidahnya seakan kelu saat ia akan mengatakan bahwa Vanesya adalah pacarnya,namun hal itu ia urungkan dan Agas pun pamit pulang meninggalkan Vanesya yang masih terlelap.

Saat di loby rumah sakit ia berpapasan dengan pasangan orang tua paruh baya yang sudah menginjak umur 40 tahunan namun masih terilihat sangat serasi dan awet muda dan Agas hanya menganggap angin lalu dan saat ia ingin beranjak pergi,dirinya merasa tersentak dan langkahnya pun tercegat sebab suara yang begitu lembut memanggil namanya

"Agas." panggil tante mary sambil tersenyum lembut,Agas langsung membalikkan tubuhnya dan menatap wanita itu dengan senyuman namun Agas melayangkan tatapan dingin pada pria yang terlihat mengurus administrasi rumah sakit

"Mom." ucap Agas,ia begitu merindukan panggilan sayang ibunya saat hatinya ingin memeluk ibunya namun logikanya berkata lain saat melihat manik mata biru milik ayahnya menatap Agas sangat datar dan Agas benci akan hal itu dan ia memutuskan untuk pamit pada ibunya.

"Mom! Aku pulang dulu"

"Ntar kita pulang bareng ya nak,kita tungguin Reyhan dulu." tawar mommy nya punuh harap

"Enggak mom,aku udah jenguk Reyhan,aku mau pulang dulu,besok aku sekolah." tolak Agas dengan alasan yang sedikit berbohong

"Oke,take care Agas" ucap mommy nya.

"Don't go anywhere and stay at
home! " ucap ayahnya dengan suara baritonnya namun Agas menatapnya dingin tanpa mau menggubris perkataan ayahnya dan langsung melenggang pergi dengan tangannya yang terkepal meninggalkan ibu dan ayahnya yang diam membeku melihat kepergian putra bungsunya.

"Sorry mom and I'm not a child anymore dad, Shhhh Reyhan!." Agas pun langsung melajukan mobilnya menuju salah satu tempat untuk menenangkan diri dan tempat itu sekaligus tempat istirahatnya yaitu Dremase Place,dan saat ia telah sampai di kamarnya,ia langsung menghempaskan tubuhnya dikasur king size miliknya,Ia memilih untuk tidur untuk melupakan masalahnya hari ini,namun sialnya matanya tak mau terpejam.Ia pun ke pantry untuk membuat secangkir milkshake namun matanya menangkap seorang wanita sedang duduk sambil melempar batu ke arah danau sambil sesekali berteriak dan Agas memutuskan untuk menyusul gadis malang itu.

Gadis itu merasakan seseorang mendekatinya dan terdengar suara derap langkah kaki seseorang dan ia merasakan tubuhnya tak ditetesi kembali oleh hujan dan saat ia mendongak ke atas dan terlihat laki laki yang menjulang tinggi sedang memayungi tubuhnya.

"Siska! Are you crazy!? What do you do? It's midnight!" Histeria Agas sambil memegang bahu Siska yang bergetar akibat kedinginan dan hembusan angin malam namun Siska memegang tangan yang menyampir di bahunya sambil berkata.

"Agas stay here,I need you." pintanya parau. Laki laki remaja itu pun menatap Siska yang sedang kacau dan hal itu sama yang dirasakan Agas saat ini,ia pun memilih untuk duduk di samping Siska ditengah tengah hujan yang begitu lebat dan Siska langsung berhamburan memeluk tubuh Agas sambil menangis dalam diam diceruk leher lelaki remaja yang juga membalas pelukannya,setelah beberapa menit berpelukan dan mengetahui situasi kondisi saat ini,Agas pun mengajak Siska untuk masuk ke dalam rumah pribadi dari hasil kerja kerasnya dibidang akademis dan non akademis itu.

Mereka pun memutuskan untuk bercerita di didalam sambil meminum segelas susu hangat,setelah selesai menghibur hati mereka masing masing denga bercerita akhirnya mereka memilih untuk tidur di kamar masing masing yang telah disediakan,Siska masih susah terlelap sebab ia masih merasakan darahnya yang berdesir saat didekat lelaki remaja itu dan Agas pun sepertinya merasakan hal yang sama dan akhirnya mereka terlelap saat waktu telah menunjukkan pukuk 2 pagi.

***

Langit berhenti menangis dan mendung digantikan dengan langit yang cerah,Sang Surya kembali menyinari bumi begitu juga menyinari dan menghangatkan para umat manusia terutama empat hati remaja SMA yakni Vanesya,Reyhan Agas dan Siska.

Vanesya dan Reyhan sangat bahagia sebab hal itu terlihat dari wajahnya yang berseri seri karena siang nanti mereka diperbolehkan untuk pulang dan melanjutkan aktivitas mereka masing masing dan bersekolah,dilain hal ada Siska yang kini sudah berada di samping jok pengemudi Agas yang sedang melajukan mobil menuju sekolah.

Mereka merasakan hatinya begitu bersemangat tanpa sebab dan raut wajah kebahagian yang tercetak jelas diantara mereka saat sedang bercanda gurau di dalam mobil sambil mendengarkan radio pagi dan mereka pun sampai di sekolah yang disambut dengan tatapan penuh tanda tanya,sinis dan masih banyak lain sebab untuk pertama kalinya Agas dan Siska berangkat bareng serta mereka terlihat begitu serasi dan berseri seri seakan akan dunia milik mereka dan dengan santainya Siska menggandeng lengan Agas sepanjang perjalanan di koridor sekolah saat hendak menuju kelas mereka masing masing.

Tanpa sadar ada seseorang mengambil foto mereka yang terlihat begitu mesra dengan gadget yang ia miliki dan gotcha ! senyum miring tercetak dibibirnya setelah puas mengambil belasan foto yang akan menjadi hot news pagi bahkan minggu ini di kalangan siswa siswi SMAN 1

***

Violent RevealTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang