Part 5 : Merah Padam

280 17 0
                                    


Sekali Tarikan nafas dengan tubuh yang gemetar dan tangan yang berkeringat ,Vanesya maju ke atas panggung untuk melaksanakan lomba pidatonya dan mengharumkan nama sekolahnya yang ia bawa dengan penuh semangat hingga menarik perhatian yang mampu mengikat para juri dan menghantarkan Vanesya meraih juara 1 lomba pidato Bahasa Inggris

Hal itu merupakan salah satu hal terindah dalam hidupnya dan saat ia diatas panggung dengan piala ditangannya,

Vanesya terkejut ketika kiblatan cahaya kamera dari seseorang yang ia baru kenal yaitu Agas Richardo

"Hai,congrats ya," sapa Agas saat menghampiri Vanesya setelah sesi penyerahan piala

"Thanks,lo kok bisa disini?," tanya Vanesya dengan wajah kikuk

"Baca ini!," tunjuk Agas sambil menyodorkan name tag yang melingkar di lehernya

"Oh,lo photographer sekolah,"ujar Vanes sambil tersenyum

"Udah tau kan," ucap Agas sambil tersenyum miring ke arah Vanesya dengan gumamannya dalam hati
"jadi gue bisa tau kegiatan lo di sekolah tiap hari dan ngejagain lo."

"Udah gak usah dibahas,yuk hari ini kita rayain dengan makan makan karena lo dapet juara,tenang! gue yang traktir," ucap Agas antusias dan langsung menarik tangan Vanesya namun Vanesya tidak bergeming, tidak mengikuti langkah Agas

"Maaf Agas,Makasi banget,hari ini gue ada janji sama Reyhan dan dia udah nunggu gue," ucap Vanesya sambil menunjuk lelaki yang menunggu di pojok aula dengan tatapannya yang dingin ke arah Agas serta tangan yang mengepal dan seketika Vanesya melepaskan tangannya dari genggaman Agas

"Hmm,oke,lain kali aja Nes," ucap Agas lemas dengan sedikit guratan senyum di wajahnya dan meninggalkan Vanesya yang masih terdiam di aula

Ketika berbalik,Agas mengumpat dirinya sendiri dan menatap tajam Reyhan "Sial,kali ini gue biarin lo menang Rey."

Vanesya pun menghampiri Reyhan yang sudah menunggunya cukup lama "Hei,selamat Vanesya," ucap Reyhan dengan senyumnya tanpa beban "Hai,terimakasih,maaf udah buat lo nunggu lama," sapa Vanes dengan senyumnya yang begitu manis

"Gak apa kali,gue justru makasi banget karena lo udah nepatin janji lo semalam di chat line," kekeh Reyhan sambil mengacak rambut Vanesya

"Hahaha,no problem,"

"Oke,yuk berangkat," ajak Reyhan dan langsung merangkul tubuh mungil Vanesya dan membukakan pintu mobil berwarna hitam itu

"Silahkan masuk,"

" Terimakasih." Vanesya kembali terkejut saat ia mendapati bunga berisi tulisan

* To Vanesya,From Reyhan *

di kursi yang akan ia duduki dan tepat berada di samping kursi pengemudi Reyhan

"Rey,ini bunga milik siapa,kenapa ada nama gue?," tanya Vanesya yang sedikit bingung dan terdengar seperti cicitan tikus.

"Buat lo Vanesya Gabriela Sanchez, elah malah bengong,buruan masuk ke mobil Nes," suruh Reyhan dengan senyumnya yang terpancar dan memperlihatkan sederetan gigi putihnya

Blush

"Oo-oke,thanks Rey," ucap Vanes grogi dengan wajahnya yang nampak seperti kepiting rebus dan membuat Reyhan terkekeh geli

"Ayo jalan," ucap Vanesya kepada pria yang sudah duduk disampingnya yang melihat dirinya tanpa berkedip

"Gimana mau jalan,lo belum makek seatbelt," Reyhan langsung memasangkan seatbelt di tubuh Vanesya,Sontak gadis itu terkejut dan menahan nafasnya beberapa detik

"Nafas aja kali," kekeh Reyhan yang berusaha menahan tawanya,namun,
Vanesya hanya nyengir kuda dan berusaha menahan malu didepan pria tampan yang masih menggunakan seragam sekolah SMA itu.

"Ya Rey," dengus Vanesya kesal sambil mengembungkan pipinya yang makin membuat Reyhan gemas.

Reyhan pun menancap gas menuju salah satu restoran dekat taman bunga dandelion dan akhirnya mereka sampai dan menduduki salah satu tempat yang sudah Reyhan pesan dari kemarin malam karena saking antusias nya untuk berkencan dengan Vanesya.

Wajar saja karena ini kencan pertamanya dan bertepatan dengan malam minggu jadi nuansa agak lebih romantis dari hari hari sebelumnya
dan mereka pun melanjutkan kencan mereka sampai sore menjelang dan memutuskan untuk pulang ke rumah

"Thanks for today Rey,"ujar Vanesya di depan pagar rumahnya

Cup

Blush

Reyhan bergegas masuk ke dalam mobil dan langsung tancap gas tanpa sepatah kata apapun namun kecupan di kening Vanesya masih berbekas. 

Deru suara mobil pun meninggalkan pekarangan rumah Vanesya dan langsung masuk ke dalam karena malu sebab adegan tadi disaksikan oleh beberapa anak anak tetangga yang tengah bermain bola.

"Reyhannnnnn gila,buat aku malu,sarap!," ucap Vanesya seraya mengacak rambutnya frustasi saat tiba di dalam kamar.

Waktu menunjukan pukul 8 malam namun Vanesya tengah asik bermain video game di hapenya tiba tiba ada pesan dari lelaki yang membuat wajahnya blushing berkali kali.

"Don't forget for studying princess ;)"

From : Reyhan

"Astaga,besok UTS," pekik Vanesya sambil merogoh handphone nya dan membuka galeri mencari jadwal yang ia foto minggu lalu

"Besok jadwalnya,Matematika,Fisika,
Kimia. Mantap jiwa."

"Eh wait,barusan dia tau dari mana gue kagak belajar,kampret! tapi,gue makasi banget dia udah ngingetin gue,huaaa!," ucap Vanesya kikuk sambil membuka buku pelajarannya hingga tertidur sampai pagi menjelang.

Namun di balik semua itu ada Agas yang tertunduk sedih,penuh amarah dan rasa kesal yang ia lampiaskan dengan memukul samsak yang tergantung di kamarnya

"Sialan lo Reyhan,lo udah keduluan"

Buakkk

"gue gak bakal biarin hal selanjutnya terjadi,"

Buakkk

"udah cukup gue bersabar nunggu Vanesya dan kali ini gue akan buktiin semuanya dan ngerebut Vanesya di hari itu,"

Buakkk buakk buakkk

"Arghhhhh,Reyhannnn!."

Bruakkkk

Keringat mengalir di sekujur tubuhnya, membakar seluruh rasa cemburu dan mengeluarkan rasa amarah hingga ia melemah dengan darah ditangannya didalam kamar yang berantakan.

***

Violent RevealTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang