"Give me love like her, cause lately I've been waking up alone"
-Give Me Love (Ed Sheeran)
Harry berlari ke ruangan dimana semua staff rumah sakit berkumpul.
"Pendarahan! Pendarahan!"
Staff rumah sakit yang satu berteriak ke staff yang lainnya. Harry berdiri kaku, dia tidak bisa bergerak. Harry melihat ke arah Keylie yang dikelilingi dokter dan staff rumah sakit. Darah keluar dari hidung nya. Harry meneteskan airmatanya dan menutup mulutnya.
"Sir, ma'am! What can I do? I'm her boyfriend!!"
Harry berkata seperti itu kepada setiap dokter dan staff yang melalang-buana di depan matanya. Setelah banyak staff dia sapa, akhirnya satu orang staff berbalik dan merangkul pundak Harry.
"Sir, you can help us by sit in that chair with your friends. Pray and hope for the best for your girlfriend, okay? Everything will be okay."
Harry tersenyum pasrah lalu menengok sekali lagi kearah Keylie. Wajah Keylie pucat, badannya terlihat sangat tak berdaya di tangan-tangan dokter dan staff rumah sakit itu.harry kembali berjalan ke kursi tunggu dimana the boys dan cewek-ceweknya duduk. Setelah Harry sudah duduk, Eleanor, Danielle, Perrie dan Michelle berdiri dan berjalan kearah ruangan tempat Keylie di periksa oleh beribu-ribu staff dan doker rumah sakit itu.
"Everything will be okay, bro..."
Zayn merangkul pundak Harry, begitu juga the boys yang lain. Saling menguatkan. Keylie bukan hanya berarti buat Harry, tapi Keylie berarti bagi semuanya, termasuk the boys dan cewek-ceweknya, bahkan pekerja tour. Mereka semua merindukan keberadaan Keylie.
**flashback**
Keylie membenarkan flower headband nya lalu memegang cup berwarna merah dan dua kelereng di tangannya yang lain. Keylie berjalan kearah the boys yang lagi main sama baby Lux.
"Lihat dong aku bawa apa..."
Keylie membuka tangannya, memperlihatkan kelereng berwarna shocking pink dan biru muda ke baby Lux, muka balita kecil itu langsung sumringah, sayangnya kebiasaan iseng Keylie lagi muncul, jadi jangan kaget kalau Keylie bisa sampai nangisin baby Lux.
"Kamu mau apa lagi, Key..."
Harry membenarkan sweaternya lalu duduk tepat di belakang baby Lux.
"Harreh! We are playing gamez.."
Baby lux berbicara dengan bahasa anak-anaknya.
"What is it called?"
Harry duduk sambil mendekatkan mukanya ke arah Baby Lux, Lux mendorong muka Harry dengan tangan-tangan kecilnya, bahkan sedikit jarinya masuk ke hidung Harry.
"It is called "where are my balls?"!"
Harry melongo dan memberikan tatapan aneh kepada Keylie.
"What?!"
"Balls?!"
Kata Harry sambil tersenyum licik.
"You are a pervert!"
Lux yang dari tadi memegang wajah Harry langsung bertanya.
"What is pervert?"
Harry melongo untuk kesekian kalinya, lalu tertawa kecil dan memeluk Lux.
"It is nothing, Lux. It is nothing!"
Harry menggendong Lux, Lux meronta-ronta dan berteriak bahwa dia mau main sama Keylie. Keylie berpura-pura menangis dan mencoba meraih-raihnya sambil berlari-lari kecil di belakang Harry.
"Awwwhhh... Come here, baby. I love you so much!!"
Keylie membuka kedua tangannya dan membiarkan Lux bergelendotan di badannya.
"You are adorable."
Harry berbicara membuat Keylie tersenyum sangat lebar.
"You are too!!"
Keylie menepuk-nepuk punggung Lux dan tersenyum ke arah Harry yang berjalan ke arah the boys. Konser sudah mau dimulai.
**end of flashback**
Para dokter dan staff saling berteriak, sampai-sampai beberapa pasien opname pun keluar dari kamar mereka masing-masing untuk melihat apa yang sedang terjadi. Harry mendongak dari tempat dia duduk, darah berceceran di lantai kamar dimana Keylie berada. What the hell is going on, pikir Harry.
Tiba-tiba situasi menjadi sepi, para staff dan dokter menghentikan kegiatan mereka, satu persatu staff dan dokter berjalan keluar dari ruangan. Harry buru-buru lari dan memaksa masuk ke ruangan Keylie, menerobos semua orang yang ada di depannya. Harry menutup hidungnya saat bau darah dan obat-obatan menerobos ke dalam alat pernapasannya.
Tubuh Keylie sudah tertutup kain putih, tangannya yang sedikit terjuntai dari samping tempat tidur langsung buru-buru dimasukkan ke balik kain putih oleh staff yang masih ada dalam ruangan itu. Harry menangis sejadi-jadinya, badannya seperti di remukkan oleh raksasa besar, tubuh Harry terduduk di lantai, the boys dan para cewek-cewek sudah mengeluarkan air mata mereka, Eleanor dan kawan-kawannya mendekati tubuh Keylie yang ditutupi kain putih. Mereka berkata-kata kepada tubuh Keylie yang bahkan sudah tidak menghirup oksigen lagi.
"Kami turut berduka cita dan meminta permohonan maaf, Mr. Styles." Kata seorang dokter yang baru saja masuk ke kamar Keylie lalu membantu Harry untuk berdiri dari duduknya.
"Gue nggak nyangka dia udah nggak ada!! Lo bilang dia bakal sembuh dan bisa pulang lagi minggu ini! Apa yang lo sama staff lo lakuin sama cewek gue?!"
Harry satu langkah lagi akan menonjok rahang sang dokter, Zayn langsung menahan Harry, begitu juga the boys yang lain. Walaupun sebenarnya hati mereka juga sangat-sangat bersedih, namun mereka harus juga mencoba kuat untuk menguatkan Harry.
Harry akhirnya berjalan dengan sempoyongan ke kamar opname Keylie yang sebelumnya. Baunya khad bau Keylie. Harry menaruh kepalanya di tempat tidur bekas Keylie membaringkan tubuh lemahnya. Kalau dari dulu Harry sudah mengetahui penyakit apa yang diidap Keylie, Harry akan menghabiskan setiap detik dan setiap kebahagiaan bersama Keylie.
***
Orang-orang berdatangan, bahkan beberapa staff dari tour pun ikut datang. Beberapa dari mereka menangis dan memberikan kata-kata terakhir mereka kepada Keylie. Lagu instrumental Little Things terdengar di lapangan pemakaman pagi hari itu.
Harry mencoba untuk menyunggingkan senyum termanisnya. Mengingat kata-kata Keylie sehari setelah dia divonis mengidap penyakit leukimia.
"You have to be happy, no matter what happen. You know, when I'm gone, I know you will miss me, I know you will. But, jangan biarkan ketidakberadaanku jadi excuse kamu untuk nggak tersenyum dan bersikap kasar sama orang. Karena Tuhan manggil aku untuk nemenin Dia, dan Dia pasti akan kasih seseorang yang lebih tepat untuk gantiin aku nemenin kamu.."
Harry tersenyum dibalik air matanya yang beberapa kali menetes di pipinya.
"I'wont let these litthe things slip out of my mouth, cause its you, its you, its you, they add up too, I'm in love with you..."
Harry bergumam menyanyikan lagu Little Things. Sekarang Keylie sudah berada di tempat yang lebih baik dari pada dunia ini. Harry ingat tentang kata-kata Keylie, lalu tersenyum dan memeluk semua orang yang hadir di pemakaman Keylie. Saling menguatkan.
Setelah semua orang pamit pulang, Harry masih berdiri di depan makam Keylie.
"Kalau aku hangout pas weekend di sini boleh, kan? Memang sedikit horor sih, tapi kayaknya seru juga!"
Harry tersenyum, airmatanya jatuh perlahan, buru-buru dia mengusap air matanya.
"You made me strong, now I have to make me strong!"
Harry tersenyum lalu mengusap batu nisan besar yang bertuliskan "Keylie".
Life must go on, pikir Harry.
=====================================================================
Eluu guyes!!
Shitty part I know!!
Maaf kalau ada kesalahan ketik di part-part sebelumnya😅
Aku lagi mau UAS nih!
Bagaimana dengan kalian?
BTW ada yang mau Keylie balik lagi menjadi hidup? Sebagai vampire?!
Lol no!
Harry will meet a new girl very soon!
Semoga dia bisa move on dan membiarkan dirinya untuk bebas, ya!!
See ya'll beautiful people in the next part!!
Bye!!😄😄😄😊😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Half a Heart (Harry Styles/One Direction)
FanficHarry Styles merasa sangat kehilangan saat Keylie Tomson pacarnya meninggal karena kecelakaan dan penyakit yang tragis, setelah itu muncul Ashley seorang wanita mungil yang mirip seperti Keylie yang juga menarik perhatian Harry. Kemiripan Ashley yan...