Part 24

2.6K 209 7
                                    

"Oh no, did I get too close? Oh, did I almost see what's really on the inside?"
- Unconditionally (Katy Perry)

Ashley's POV:

Ashley masih terdiam, berdiri sama sekali tidak bisa bergerak. Di depannya, berdiri seorang ibu-ibu yang umurnya sekitar 40 tahun-an, dan dia tahu sekali siapa orang yang ada di depannya itu, otaknya masih berkali-kali berpikir, mencoba untuk mencerna keberadaan mamanya di depannya sekarang.

"Mom? What are you doing?"

Ashley kembali bertanya, sementara mamanya masih terengah-engah di depannya, akhirnya Ashley mengulurkan tangannya dan menyuruh mamanya untuk duduk dan menyediakan mamanya minuman sebelum dia menyadari keberadaan Harry di dalam apartemennya.

"Harry..."

Kata Ashley hampir terdengar berbisik, Ashley mendekat kearah Harry.

"Harry sebaiknya kamu pulang dulu, nanti kita omongin lagi..."

Kata Ashley, Harry mengangkat mukanya dan menatap mata Ashley, tepat di kedua bola matanya. Ashley tersenyum miris lalu akhirnya dengan mulus Harry keluar dari apartemennya, sementara mamanya Ashley sedang menutup mata dan memijat-mijat jidatnya di sofa di depan TV.

Ashley menghembuskan napasnya, memikirkan entah mengapa tiba-tiba mamanya bisa datang kesini. Jauh-jauh dari California, untuk apa?

"Mom... Are you tired? It's okay you can take a rest for a while, mama bisa tidur di dalam kamarku..."

Kata Ashley sambil mengelus-elus pundak mamanya, masih belum mau mengagetkan mamanya dengan berbagai macam pertanyaan yang bertubi-tubi. Sepertinya dilihat dari wajahnya, mamanya sedang capek, beberapa tas besar di bawanya, menandakan bahwa ada hal yang penting yang harus mamanya beritakan kepada dia. Ashley hanya menghembuskan napasnya lalu menghempaskan badannya ke senderan sofa di depan mamanya, lalu dia perlahan menutup matanya dan ikut tertidur.

***

Harry's POV:

Harry menaikan dan mengerutkan alisnya, tangannya ada di kedua pinggang nya di kanan dan kiri, matanya menatap Louis dan Eleanor bergantian, sementara the boys yang lain berpencar di ruangan untuk mencoba mencairkan suasana.

"Jadi, lo berdua udah tahu kalau Ashley itu anorexics?! Dan lo berdua baru kasih tahu gue?!"

Teriak Harry yang untuk kesekian kalinya bertanya, atau bisa dibilang berteriak kearah Eleanor dan Louis. Sementara the boys yang lain hanya bisa diam di tempat, kali ini sepertinya mereka tidak mau ikut campur dengan masalah Harry.

"Lo berdua tahu nggak sih seberapa berharganya Ashley buat gue?! Sama kayak Keylie! Lo mau gue jadi stress kayak waktu dulu pas Keylie juga ngelakuin itu?! Gosh! Why guys why?!"

Harry mondar-mandir sambil menarik-narik rambutnya. Sementara Louis dan Eleanor saling lihat-lihat-an, mencoba mencari cara untuk menjawab pertanyaan dan pernyataan Harry.

"Gue sebenarnya udah tahu dari beberapa minggu yang lalu, Haz..."

Kata Eleanor, sebelum Eleanor berhenti bicara, Harry mengangkat kedua tangannya, menggeleng-geleng dan mengoceh tentang bagaimana Harry kecewa dengan perlakuan Eleanor.

"Lo denger dulu dia ngomong dong!"

Kata Louis membuat Harry berhenti berjalan kesana-kemari dan menatap Louis tajam. Jangan sampai terjadi lagi pertengkaran antara Styles dan Tomlinson.

"Udah! Udah! Denger dulu gue jelasin! Gue bukan nggak mau kasih tau lo! Cuma menurut gue itu adalah masalah yang bisa di selesaikan antara cewek dan cewek! Pokoknya gitu lah! Lo ngerti nggak? Ngerti nggak?"

Eleanor menatap semua orang yang ada di depannya, beberapa mengangguk beberapa terdiam. Harry menghembuskan napasnya, lebih tepatnya itu adalah ekspresi frustasi yang sangat-sangat sulit dia pendam.

"Harry, gini deh. Kalau gue kasih tau lo duluan, lo pasti bakal freak out. Sekarang? Lo tau sendiri kan? Dan lo juga jadi freak out begini, gue nggak mau lo jadi tambah marah dan ngejauhin Ashley. Gue maunya lo deketin dia, buatlah dia seperti layaknya pacar-pacar lo yang sebelumnya, perlakukan dia kayak waktu lo perlakuin Keylie."

Harry membalikkan badannya dan melihat kearah jendela apartemennya yang mengarah ke pemandangan London di sore menjelang malam hari. Beberapa kali dia mengambil napas dan membuangnya, mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri.

***

Ashley's POV:

Ashley tertawa saat mamanya menuangkan gula yang seharusnya adalah garam kedalam panci berisi sup yang ada di depan mereka. Hari memang sudah hampir tengah malam, namun sepertinya mama Ashley memang baru bisa "terjaga" jam seperti ini. Setelah menuangkan beberapa bumbu, mama Ashley menyendok kuah supnya dan menjulurkan sendok itu ke dekat mulut Ashley.

"Mom, it is still hot..."

Kata Ashley sambil tertawa kecil dan akhirnya mamanya pun meniup cairan yang ada di sendok itu, dan menyodorkan sendok itu kepada Ashley lagi. Ashley tersenyum dan menyesap kuah sup itu, lalu menangkat kedua jempolnya dan mengangguk-angguk, menandakan bahwa sup buatan mamanya itu terasa enak.

Setelah selesai makan, Ashley duduk terdiam di meja makan, sementara mamanya memaksakan diri untuk mencuci piring-piring kotor bekas mereka makan tadi. Ashley mengopek-ngopek kulit tangannya yang kering, sesekali tangannya menyisir rambutnya, beberapa helai rambut berjatuhan di lantai, beberapa tersangkut di antara jari-jari tangannya. Ashley tersenyum miris, mengasihani dirinya sendiri, lalu tersenyum kearah mamanya setelah mamanya selesai mencuci piring-piring kotor tadi.

"Mom, why are you here?"

Tanya Ashley ketika akhirnya dia dan mamanya bisa mempunyai "quality time" yang tepat. Mama menatap Ashley dan menghembuskan napasnya, seperti orang yang sedang sedih karena sesuatu. Kedua tangan Ashley mulai basah, pasti ada hal buruk yang terjadi.

"Ma? Ada masalah apa?"

Tanya Ashley lagi setelah lama mamanya tidak menjawab pertanyaannya, mamanya mendongak, menatap Ashley dan menggeleng.

"Bukan, Ashley... Ini bukan masalah tentang mama, atau apapun..."

Ashley menatap mamanya serius, memikirkan apa kata-kata yang akan mamanya keluarkan setelah itu.

"Lalu, kenapa, ma? Ada apa?"

Tanya Ashley, sementara mamanya masih menunduk dan sepertinya mamanya belum berani untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

"Ma? Ada apa?"

Tanya Ashley lagi, mamanya menoleh dan menatap kedua mata Ashley, tiba-tiba mata mama Ashley sudah berair dan memerah. Lalu mama Ashley berkata.

"Mama pernah bilang kan, kalau kamu punya kakak?"

Kata mama Ashley di respon dengan anggukan dan dahi yang berkerut-kerut oleh Ashley.

"Kakakmu... Kakak mu Ashley..."

Ashley menggenggam tangan mamanya, mencoba menguatkan mamanya, walaupun Ashley belum pernah bertemu dengan kakaknya, namun mamanya selalu menceritakan hal apapun tentang kakaknya itu kepada Ashley. Ashley mencoba menguatkan hatinya juga.

"Kakakmu... Dia meninggal beberapa bulan yang lalu, Ashley..."



=====================================================================

Halloh!!

Jadi, aku sakit hampir semingguan ini--ya, kan?
Jadi, aku juga sudah mulai try-out men try-out.
Aku mencoba untuk update yang terbaik untuk kalian hiks.
Terimakasih untuk 3K reads nya! Dan vote nya juga!!
Please, comment, pretty pretty please!!!
Baca cerita ku yang lain juga ya!!
Lyasm!❤️❤️

Half a Heart (Harry Styles/One Direction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang