Part 20

3.7K 213 5
                                    

"When you love someone but it goes to waste..."
- Fix You (Coldplay)


Harry's POV:

Harry duduk di sofa, tangannya melingkar di pundak Ashley sambil memainkan beberapa helai rambut Ashley, wajahnya menampakkan senyum bahagia yang sama saat dia bersama dengan Keylie. Sesekali tangannya mengepal saat melihat Niall dan the boys yang lain mengata-ngatai dia dan Ashley lalu mereka akan tertawa terbahak-bahak bersama.

"Love birds!! Uuuuuu love birds!!"

Zayn berlari keliling ruangan apartemen Ashley sambil bernyanyi-nyanyi aneh. Nggak usah di tunggu lagi, Niall dan Louis pun ikutan berlari-lari dan mengikuti nyanyian Zayn yang terdengar sangat abnormal itu. Harry menghembuskan napasnya sambil menggeleng-gelengkan kepala.

"Yang sabar ya kalau dekat mereka-mereka ini..."

Kata Harry sambil menatap wajah Ashley yang tersenyum melihat kekocakkan di depannya.


***

Ashley's POV:

Akhirnya lama waktu menjelang, the boys sudah kembali ke apartemen mereka, sementara Ashley dan Eleanor masih ada di apartemen Ashley, mereka sudah janjian dari kemarin-kemarin kalau mau nonton Disney Marathon, dari mulai film Snow White sampai film Tangled. Mangkok popcorn terduduk manis di pangkuan Ashley dan Eleanor. Terkadang mereka ber-awh bersama-sama lalu tertawa, terkadang juga mereka meneteskan air mata mereka tanpa sadar. Semua itu begitu indah sampai terdengar ketukan dan pintu apartemen Ashley terbuka.

"Halla!!!!!!!!"

Niall membawa satu baskom yang bergambarkan lambang KFC begitu juga Liam dan Zayn, sementara Louis dan Harry membawa beberapa plastik KFC.

"This is for me, and these are for you guys..."

Kata Niall meng-info-kan kalau bucket yang dia pegang itu berisikan semua ayam bagian dia, dan yang bucket lain baru bagian the boys yang lain dan Ashley dan Eleanor. Ashley dan Eleanor toh masih terdiam melirik the boys dari sofa, pipi mereka sedikit basah diakibatkan oleh scene so sweet yang ada di film-film yang mereka tonton.

"Kalian ngapain sih!!!!!!!!!"

Teriak Eleanor dari tempat duduknya. The boys langsung frezze di tempat mereka sendiri-sendiri.

"Kita kan lagi movie marathon!!!!!!!!!!!!!"

Teriak Eleanor lagi. The boys saling lihat-lihat-an. Mencoba mencari jalan keluar dari teriakan-teriakan Eleanor.

"Kita bawain makanan..."

"Tapi kan kalian bisa--"

Ashley tersenyum dan menepuk-nepuk pundak Eleanor yang sepertinya sangat-amat emosi dengan cowok-cowok famous yang abnormal itu.

"Sudah-sudah, Ele... Mereka kesini bawain kita makanan, tuh liat..."

Kata Ashley sambil berjalan kearah Liam dan mengambil bucket ayam dan membukanya di depan Eleanor. Eleanor masih saja manyun namun akhirnya menghembuskan napasnya.

"Fine..."

Kata Eleanor diiringi dengan pelukan Louis. Ashley berjalan kearah Harry dan mengambil plastik yang ada di tangannya, akhirnya the boys yang lain dan Eleanor pun membantu mereka untuk menyiapkan makanan di meja makan, satu persatu dari mereka mulai mengambil jatah dan duduk di tempat mereka masing-masing untuk makan.

Ashley berjalan dan duduk di sofa lalu menepuk-nepuk sebelah sofanya ketika matanya menemukan mata Harry yang berjalan kearahnya. Harry duduk di samping Ashley sambil membuka bungkusan burgernya.

"Kok? Kok makan burger?"

Tanya Ashley sambil menatap Harry yang baru saja menggigit ujung burgernya. Harry tersenyum sambil mengunyah.

"Nggak gitu laper, takutnya nanti kalau kekenyangan nggak bisa tidur..."

Kata Harry masih sambil mengunyah, Ashley tertawa kecil melihat cara bicara Harry yang lucu lalu dia kembali berkutit dengan makanan yang ada di pangkuannya lagi, satu tangannya memegang bungkusan nasi, dan tangan yang satu mencoba mengkorek-korek makanan yang ada di dalam kotak di pangkuannya.

"Kalian tadi pergi beliin kita KFC aja?"

Tanya Ashley. Harry menoleh lalu bilang "huh?" Dan akhirnya Ashley mengulangi pertanyaannya lagi.

"Oh... Iya kita tadi memang rencananya mau cari makan... Tapi berkat boyfriend mu yang ganteng cool dan gentleman ini...."

Kata Harry sambil menepuk-nepuk dadanya bangga. Ashley mendengus dan tertawa kecil.

"Jadinya kita memutuskan untuk membelikan kalian makanan dan makan bareng-bareng sama kalian!!"

Jelas Harry lagi lalu dia kembali menggigit pinggiran burgernya. Ashley juga kembali menggigit ayam dan melahap nasinya. Tiba-tiba Niall berdiri mendekati TV dan melihat beberapa DVD yang tersebar di sekelilingnya.

"Lo pada abis nonton apa tadi? Lanjutin aja bareng-bareng kita!"

Kata Niall diiringi dengan Eleanor yang berlari kearahnya dan mulai mengutak-atik TV. Eleanor menghadap kearah Niall dan mencakar pinggangnya lalu bilang.

"Kita lagi nonton Tangled! Jadi kalau lo bilang tadi lo mau nonton! Lo harus nonton ini, sekali komen! Awas ya!"

Eleanor mengajukan paha ayam yang sudah dia gigiti kedepan wajah Niall laku kembali duduk mendekat di sofa bersama Louis. Niall menghembuskan napasnya berusaha sabar dan akhirnya ikut menonton di depan TV.

Ashley kembali melahap ayam dan nasinya setelah memperhatikan kejadian yang baru saja terjadi dengan serius.

"Sassy queen..."

Kata Harry setelah Eleanor duduk dan meringkel di sebelah Louis.

"Yea! And I'm the sassy king, got a problem, curly?!"

Kata Louis langsung membuat satu ruangan penuh dengan tawa. Ashley kembali melahap ayamnya, begitu juga Harry yang lahap menggigit burger yang di pegangnya, sedikit-sedikit Ashley menatap Eleanor yang meringkel di samping Louis, pikirannya melayang ke bentuk tubuh Eleanor yang bisa dibilang perfect, orang-orang bilang Eleanor model, padahal sebenarnya Eleanor bukan model yang seperti Cara Delevingne atau sebagainya itu, Eleanor cuma cewek biasa. Eleanor mengenakan tanktop dan celana kebesaran, dan tubuhnya masih terlihat bagus.

Beberapa lama Ashley terdiam sambil memegang makanannya, Ashkey sekarang menggunakan kaos kebesaran dan juga celana yang kebesaran, pipinya bisa dibilang chubby dan kemerahan seperti anak-anak balita yang suka main di taman. Ashley akhirnya berdiri dari duduknya dan membawa makanannya bersama dia.

"Mau kemana?"

Kata Harry yang menahan Ashley dengan memegang pergelangan tangan Ashley. Ashley tersenyum malu.

"Ke sana..."

Ashley menunjuk bagian belakang apartemennya, Harry mengangguk dan akhirnya dia kembali lanjut berjalan.

***

Harry's POV:

Harry masih duduk dengan bungkusan burgernya yang sudah tidak ada isinya lagi. Matanya tertuju ke TV. Sekarang sang princess sedang berada di tengah-tengah sungai bersama si bandit. Sudah hampir 5 menit Ashley belum balik dari belakang, Harry mulai kebingungan, matanya mencari-cari siapa tahu saja sebenarnya dia sudah ada di sekitarnya namun karena pencahayaan yang remang-remang dia jadi sedikit tidak terlihat.

"Ele..."

Harry mendekat ke Eleanor yang masih sedang meringkel di sebelah Louis, Louis menoleh melihat Harry, begitu juga Eleanor.

"Ashley kemana ya?"

Tanya Harry yang di respon dengan perpindahan posisi dari meringkel jadi duduk oleh Eleanor. Eleanor menatap seluruh ruang tengah dan sepertinya tidak menemukan adanya tanda-tanda Ashley. Eleanor menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Tadi dia kemana?"

Tanya Eleanor. Harry menggeleng-gelengkan kepala.

"Katanya sih mau kebelakang..."

***

Eleanor's POV:

Eleanor menjauhkan badannya dari Louis dan berjalan kebelakang mencari Ashley. Dikamar, tidak ada. Di dapur belakang, tidak ada. Sampai Eleanor mendengar suara air mengalir dari kamar mandi. Eleanor membuka sedikit pintu kamar mandi, disitulah terlihat Ashley sedang duduk berlutut di depan toilet duduk, memegang rambutnya dengan satu tangan kebelakang, dan satu tangan lagi menyentuh-nyentuh mulutnya.

"Lee..."

Kata Eleanor lirih. Ashley langsung menoleh, ekspresinya benar-benar kaget, matanya melebar dan berkaca-kaca. Eleanor mendekati Ashley perlahan.

"Lee... What are you doing..."

Tanya Eleanor hanya untuk formalitas agar Ashley tahu bahwa dia peduli. Padahal Eleanor tahu benar apa yang Ashley lakukan. Anorexia, menyodok tenggorokan agar memuntahkan makanan yang baru saja dimakan. Itu bukan hal yang aneh menurut Eleanor, karena dulu waktu dia masih di high school dia pernah melakukan hal seperti itu. Sekarang dia sudah tahu hal itu tidak menyehatkan, dia mencoba menjauhinya.

Eleanor duduk berlutut di sebelah Ashley dan membantu Ashley untuk bangun dari posisi duduknya. Ashley sama sekali nggak menatap Eleanor, ada siratan takut di matanya, matanya berkaca-kaca, wajahnya merah. Eleanor membimbing Ashley sampai Ashley masuk kamarnya, Ashley duduk terdiam di pinggir tempat tidurnya.

"Lee... Kamu kenapa?"

Tanya Eleanor yang tidak di respon apa-apa oleh Ashley.

"Lee? Jawab dong... Kamu kenapa sampai bisa ngelakuin itu?"

Tanya Eleanor lagi sambil menggoyang-goyangkan pundak Ashley. Ashley masih terdiam.

"Lee... You don't have to do that... You are not doing that! Kamu lebih worth it dari pada berat badan dan fisik kamu!!"

Kata Eleanor pelan, mencoba berkata-kata agar Ashley bisa mengerti dan mengeluarkan suaranya sedikit.

"Lee..."

Kata Eleanor lagi setelah lama tidak mendapat respon dari Ashley. Ashley menggeleng-gelengkan kepalanya lalu berdiri dan akhirnya tiduran di tempat tidurnya. Eleanor akhirnya berdiri.

"Ya sudah kalau kamu nggak mau ngomong... Kamu tiduran dulu, aku suruh the boys pulang..."

Kata Eleanor, Ashley masih juga tidak menjawab. Akhirnya Eleanor melangkah keluar dari kamar Ashley.

***

Ashley's POV:

Ashley tiduran di tempat tidurnya dengan banyak peristiwa terlintas di pikirannya. Anorexia. Ya. Anorexia. Itu adalah hal yang masih sering dia lakukan dari dulu sampai sekarang. Entah New Year's resolution atau apapun itu, tetap saja tidak bisa menjauhkan Ashley dari kebiasaan jeleknya itu. Dia selalu menganggap dirinya jelek dan gendut sekurus apapun kenyataannya dia. Setiap kali melihat model di TV atau teman-teman perempuannya yang populer, bawaan Ashley adalah kecewa dengan postur tubuhnya yang dia bilang chubby.

Ashley sekarang berpikir tentang adanya the boys yang sedang makan-makan dan berkumpul di ruang tengah apartemennya. Itu membuat Ashley merasa lebih depresi lagi, dia takut Eleanor melaporkan apa saja yang baru saja terjadi tadi kepada the boys. Sshley akhirnya hanya menutup matanya perlahan dan mencoba untuk tidur dsn melupakan apa saja yang baru terjadi.

***

Harry's POV:


Harry sedang duduk dan ngobrol dengan Niall saat Eleanor berjalan masuk ke ruang tengah dengan senyum yang misterius di wajahnya. Lalu Eleanor perlahan-lahan menyuruh the boys untuk pulang secara tidak langsung. Harry langsung mengerutkan dahinya.

"Kemana Ashley, El?"

Tanya Harry. Eleanor hanya membalasnya dengan senyuman dan bilang.

"Dia lagi capek, Har"

Kata Eleanor. Harry mengerutkan dahinya lalu masih menatap Eleanor.

"Dia capek tadi, makanya sekarang dia tidur di kamarnya..."

Jelas Eleanor lalu mengambil makanan-makanan yang berceceran di lantai dan meja. The boys satu persatu mulai berdiri dan membantu Eleanor. Harry berdiri dan mencoba untuk mencari kamar Ashley.

"Disana..."

Jawab Eleanor sambil memberi arahan kepada Harry. Harry mengikuti arahan Eleanor dan menemukan satu pintu dan membukanya. Harry tersenyum kecil ketika melihat Ashley ternyata sudah menutup matanya dan meringkel di tengah-tengah tempat tidurnya. Harry melangkah menjauh dari kamar Ashley dan akhirnya ikut bersama the boys balik ke apartemennya di sebelah.

***

Ashley's POV:

Ashley terbangun dengan bunyi ringtone handphonenya yang juga bergetar di nakas sebelah tempat tidurnya. Ashley perlahan-lahan memegang kepalanya yang pusing dan meraih-raih handphonenya yang ada di nakas. Ketika dia berhasil mencapai handphonenya dan melihat nama uang tertera di layar handphonenya, reaksinya cukup aneh. Ryan menelpon.

"Halo?"

Kata Ashley dengan suara seraknya habis bangun tidur.

"She?"

Kata Ryan menggunakan panggilan khasnya buat Ashley.

"Oh, hi!"

Kata Ashley.

"She, kamu tadi kenapa?"

Tanya Ryan. Ashley masih menijit-mijit dahinya, dia masih pusing.

"Hah? Kenapa, Ry?"

Tanya Ashley kembali.

"Tadi... Kamu kenapa? Kok di teriakin sama mereka-mereka itu?"

Tanya Ryan lebih jelas.

"Oh... Tadi..."

Kata Ashley lalu Ashley bersin.

"She? Kamu sakit?"

Tanya Ryan dengan nada suara khawatir. Ashley mendengus dalam hati, khawatirin aja Camryn, pikir Ashley.

"She?"

Tanya Ryan lagi setelah Ashley tidak menjawab pertanyaannya.

"Why do you care?"

Kata Ashley risih lalu memutuskan hubungan telponnya dengan Ryan.

***

Eleanor's POV:

Eleanor tersentak dari sofa saat mendengar bunyi getaran handphone, matanya langsung melirik ke iPhone-nya yang ada di meja, namun iPhonenya tidak bergetar dan tidak menyala. Bunyi ringtonenya membuat Eleanor berjalan ke depan kamar Ashley dan sedikit menguping ketika suara Ashley terdengar, berarti Ashley sudah bangun.

Ashley terdengar mengangkat telponnya, berbicara sebentar lalu pembicaraannya berakhir dan terdengar Ashley mendengus lalu menghempaskan tubuhnya lagi ke tempat tidur. Perlahan Eleanor menjauhi pintu kamar Ashley dan kembali duduk nonton TV di sofa. Mungkin tadi itu Harry, pikir Ashley.

Eleanor yang merasa bete di dalam apartemen sendiri akhirnya memutuskan untuk datang ke apartemen the boys di sebelah. Kakinya berjalan kearah kamar Ashley dan meninggalkan note di nakas di sebelah tempat tidurnya, lalu kakinya berjalan keluar dari apartemen Ashley.

***

Harry's POV:

The boys dan Harry sedang mengerjakan lagu baru mereka, satu persatu memikirkan lagu sendiri-sendiri, sementara Louis dan Liam banyak bekerja sama. Harry keluar dengan ide lagu berjudulkan Happily.

"Kayak gimana coba liriknya?"

Tanya Niall yang duduk mendekati Harry.

"Hmmm, reff nya aja dulu ya?"

Tanya Harry yang disusul oleh anggukan Niall dan the boys yang lain yang akhirnya sudah mengerubuni Harry.

"Nih, I don't care what people say when we're together, you know I wanna be the one who holds you when you sleep, I just want it to be you and I forever, I know you wanna leave, so come on baby be with me so happily..."

Kata Harry di susul dengan senyuman dari the boys yang lain. Liam mengangguk-angguk dan tersenyum mendengar lirik lagu yang baru saja Harry baca.

"Lagu nge-beat atau mellow?"

Tanya Liam. Harry mengetuk-ngetuk pensil yang ada di tangannya ke dagu, berpikir.

"Gue maunya sih nge-beat, biar liriknya yang buat lagunya jadi mellow di hati pendengarnya..."

Kata Harry sambil melebih-lebihlan gayanya. Niall menimpuknya dengan setumpukan HVS.

"Gaya lu!"

Kata Niall di susul dengan tawa the boys. Tiba-tiba terdengar ketukan pintu dan kepala Eleanor nongol dari balik pintu.

"Ele?"

Kata Louis sambil berdiri dan menghampiri Eleanor.

"Ashley mana, El?"

Tanya Harry sambil tersenyum lebar, menurut Harry kalau ada Eleanor pasti ada Ashley, mana mungkin juga Ashley tidur sangat amat lama.

"Ashley masih di apartemen...."

Kata Eleanor sambil duduk cantik di samping Louis.

"Masih tidur?"

Tanya Harry. Eleanor menggeleng.

"Bukannya dia tadi telponan sama lo?"

Tanya Eleanor ke Harry. Harry mengangkat alisnya, ekspresi wajahnya menjadi bingung.

"Hah? Telponan sama gue?"

Tanya Harry. Jelas-jelas tadi dia lagi buat lagu, the boys semua juga tahu.

"Lho? Bukan lo?"

Kata Eleanor bingung.

"Bukan, lah! Orang gue tadi buat lagu! Ya kan?"

Tanya Harry sambil melihat the boys, the boys mengangguk-angguk.

"Memang lo denger dia ngomong apa?"

Kata Harry.

"Dia nggak ngomong banyak sih...."

Kata Eleanor.

"Pokoknya akhir-akhirnya dia baru bilang 'why do you care?' Terus udah gue denger bunyi tempat tidur berarti dia tidur lagi..."

Lanjut Eleanor. Harry mengerutkan dahinya, Ashley ngomong kayak gitu? Sama siapa? Tanya Harry dalam hati.

"Dia ngomong kayak gitu?"

Tanya Harry kembali memastikan.

"Iyaa ih!!"

Kata Eleanor yang sudah risih di tanyain terus. Harry terus-menerus memikirkan siapa yang baru saja di telpon Ashley. Siapa?

"Oh!! Oh iya, Har!!"

Kata Eleanor tiba-tiba saat Harry sedang berada di dalam bayangan-bayangannya.

"Tadi gue denger dia bilang 'Ry' gitu... Siapa ya 'Ry'?"

Kata Eleanor kembali sambil menunjuk-nunjuk Harry dengan jari telunjuknya. Pikiran Harry langsung melayang ke orang-orang yang namanya berhubungan dengan 'Ry'. Ketika Harry sudah mengetahui siapa orang yang berhubungan dengan 'Ry' itu, Harry lekas berdiri dan memakai coatnya.

"Mau kemana, Haz?"

Tanya Niall sambil berdiri dan menghampiri Harry yang berjalan menuju pintu apartemennya.

"Mau ke Ryan."

***

Ashley's POV:

Ashley bangun untuk yang kedua kalinya dengan kepala pening, matanya menyipit dan membuka mencoba untuk membuat penglihatannya lebih jelas. Sampai saat matanya menangkap benda berwarna pink tertempel di nakasnya dia menarik secarik kertas itu dan membaca tulisan cantik yang ada di kertas itu.

"I'm at the boys, you can come if you want
-ele❤️"

Ashley membelalakkan matanya saat tahu ternyata sekarang Eleanor berada di apartemen Harry. Ashley akhirnya berdiri dan mencoba untuk mengusap mukanya dengan air. Begitu dia siap, dia membuka pintu apartemennya dan berjalan ke pintu apartemen Harry.

Ashley menemukan wajah the boys dan Eleanor yang bersebaran di ruang tengah apartemen Harry, senyum sumringah Ashley diganti dengan ekspresi bingung saat menyadari bahwa dia tidak menemukan seseorang dengan rambut keriting yang disisir kebelakang dengan lesung pipi yang manis itu.

"Harry?"

Kata Ashley mencoba untuk mencari jawaban dari orang-orang yang ada di sekitarnya. Eleanor masih melongo menatapnya, sementara the boys yang lain mulai lalu lalang di depannya.

"Guys? Kemana Harry?"

Tanya Ashley lagi setelah orang-orang yang ada di sekitarnya malah makin sibuk sendiri.

"Starbucks bawah!"

Teriak Liam lalu Zayn diikuti the boys yang lain langsung keluar dari apartemen Harry melewati Ashley, sementara Eleanor masih terdiam terduduk di sofa. Ashley memperhatikan the boys yang baru saja melewatinya, lalu kembali menatap Eleanor yang masih terdiam di duduknya.

"Kenapa mereka, El? Kemana Harry?"

Tanya Ashley. Eleanor berdiri dan mendekati Ashley.

"The boys bakal urusin dia, gimana kalau sekarang aku mau ngobrol sama kamu dulu, Lee..."

Kata Eleanor sambil membimbing Ashley supaya duduk di sofa, Eleanor duduk di sebelahnya sambil memegang satu tangan Ashley.

"Kamu sejak kapan anorexia, Lee?"

***

Liam's POV:

Liam dan the boys berlari-larian ke Starbucks. Benar apa yang mereka kira, Harry sudah berdiri di depan kasir sambil mengangkat-angkat tangannya, dan di depannya sudah jelas, cowok itu pasti yang bernama Ryan. Ryan terlihat kaget, ekspresinya sulit di baca, sementara muka Harry sudah memerah, dan urat-urat di lehernya sudah terlihat semua, begitu Zayn masuk, Zayn langsung menahan tangan Harry yang sudah sangat dekat mau menyentuh pipi Ryan.

"Lo! Jangan pernah ganggu cewek gue lagi!!"

Kata Harry diiringi dengan suara kaget orang-orang yang ada di sekitarnya, orang-orang customer Starbucks pun akhirnya saling mengabadikan moment "berharga" ini dengan ponsel mereka. Sementara the boys mencoba menenangkan Harry dan Louis yang berbicara dengan Ryan.

"Bastard!!"

Teriak Harry lagi sambil mencak-mencak saat ditarik-tarik oleh Zayn dan Niall, sementara Liam menenangkan orang-orang yang ada di sekitarnya, di luar Starbucks keadaan sudah tidak kondusif, mulai banyak massa berkumpul dan menonton kejadian yang terjadi di dalam Starbucks.

"Udah, Haz, udah.."

Kata Zayn sambil memegang lengan Harry, sementara Niall di sebelahnya menepuk-nepuk punggungnya.

"Udah, Haz... Ashley udah di atas kok..."

Kata Niall. Sementara Harry masih tetap tidak mau keluar dari dalam Starbucks, sekalipun Ryan sudah hilang bersama Louis dari pandangannya.

***

Louis's POV:

Louis menarik kursi besi yang ada di belakang pantry, mencoba mencari posisi yang baik untuk berbicara dengan Ryan. Ryan menatap Louis dengan wajah bingung.

"Dude, I'm Louis."

Kata Louis sambil mengulurkan tangannya. Apa salahnya kalau semuanya dimulai dengan kenalan? Sementara Ryan menjawabnya dengan tawa kecil lalu memalingkan pandangannya dari Louis.

"From One Direction?"

Kata Ryan dengan nada menyindir, jika Louis tidak bisa menahan emosinya, kepalan tangan yang dari tadi sudah ada di samping tubuhnya sudah melayang ke rahang Ryan.

"Whatever. Lo denger, Ashley itu cewek temen gue, dan lo jangan pernah lagi usik dia. Ngerti?"

Tanya Louis, wajahnya sangat dekat dengan wajah Ryan, mencoba untuk menjadi serius karena yang dia ucapkan tadi serius.

"Lo ngerti nggak?!"

Kata Louis sedikit kencang saat Ryan hanya tersenyum menyindir sambil menatap lantai besi di bawahnya. Louis memegang dagu Ryan kasar dan kembali mengulang kata-katanya.

"Lo ngerti nggak, woy?!"

Kata Louis di depan wajah Ryan, Ryan menatapnya kaget lalu mengangguk-angguk dan mendorong tangan Louis dari mukanya. Louis berdiri dan mengembalikan kursi besi ketempatnya lalu berdiri di depan Ryan lagi dan bilang.

"Awas lo ya, sekali lagi!"

Lalu Louis pergi meninggalkan Ryan dengan tampang takut dan nyolotnha di pantry.

***

Harry's POV:

Harry masih tetap ada di dalam Starbucks, satu persatu orang sudah keluar dari dalam Starbucks, tanpa mereka ketahui ternyata management mereka mengetahui hal ini dan akhirnya mengirimi the boys beberapa bodyguard untuk melindungi mereka di sekitar Starbucks. Dada Harry masih turun-naik sesak napas, sementara Liam, Zayn dan Niall mencoba menenangkannya.

Saat Louis keluar dari panty Harry berdiri dan mencak-mencak mencari Ryan, sementara di belakang tadi Louis sudah menyuruh Ryan untuk tetap diam disitu sampai Harry berhasil ditarik kembali ke apartemen.

"Eleanor udah sama Ashley di apartemen, Har... Ayo udah kita balik aja..."

Kata Louis memastikan.

"Tapi... Itu dia..."

Kata Harry. Louis langsung memotong omongannya.

"Shush! Udah lah! Dia udah gue berantas tadi! Udah ayo balik!"

Akhirnya Louis berhasil menarik Harry ke apartemen, the boys ikut berjalan sambil memperhatikan banyaknya bodyguard yang mengikuti mereka. Apa yang akan management bilang tentang peristiwa ini?

***

Ashley's POV:

Ashley terdiam mendengar pertanyaan Eleanor dan hanya menggeleng-geleng, sementara sebelum percakapan mereka bersambung, pintu apartemen Harry terbuka dan Ashley melihat Harry dan buru-buru memeluk Harry pada saat Harry juga sudah melihat dia. Harry terdiam di dalam pelukan Ashley, sama sekali tidak membalas pelukan Ashley.

"Gue capek, gue mau tidur."

Kata Harry lalu meninggalkan Ashley, Eleanor dan the boys yang berdiri mematung di ruang tengah apartemen Harry.






=====================================================================


Yeay! Akhirnya update...
Jadi aku sudah menemukan solusi! Setiap minggu aku akan update setiap hari sabtu atau hair minggu!
Kalau minggu ini aku update Half a Heart, berarti minggu depan aku akan update Dork Needs Love! Begitu seterusnya!
Karena aku mau cepat-cepat menyelesaikan kedua cerita ini lalu aku akan membuat cerita cinta yang kocak antara Niall dan Barbara Palvin (don't judge aku juga ga ship mereka cuma lucu aja kalau mereka jadi tokoh di ceritaku ini)
Okeoke aku cinta kalian!!
Keep reading and voting and commenting and share this story to your friends ya!!

Intagram: currentlyharrystyles (#AutoFollowBack)
Kik: callmelame.

Half a Heart (Harry Styles/One Direction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang