"Would you let me, see beneath your beautiful?"
- Beneath Your Beautiful
Harry's POV:
Harry berdiri di depan panggangan sambil bercakar pinggang, Gemma memarut-marut bahan-bahan dapur, sedangkan Niall duduk dipojokan dengan satu bungkus pringles di tangannya.
"Guys, I'm bored..."
Keluh Niall sambil menyodokkan 3 pringles masuk ke dalam mulutnya.
"Lo udah makan kan, Ni? Apalagi yang harus gue lakuin supaya lo gak bosen?!"
Niall berdiri dari duduknya dan mendekat kearah Harry dan Gemma.
"NO NIALL, NO!!"
Harry dan Gemma mengangkat kedua tangan mereka, memastikan Niall tidak mendekati bahan-bahan makanan dan makanan yang sudah setengah jadi.
"Masalahnya, dari dulu kalau salah satu dari kita masak, belum setengah jadi, pasti bahan-bahannya udah di comot duluan sama lo, jadi mohon be passion aja, yah, Ni..."
Niall cemberut, kembali duduk dan menyodok mulutnya dengan beribu-ribu pringles. Setelah pringlesnya habis, Niall menghembuskan napas jengkel lalu menarik iPhonenya.
"Boys! Where the hell are you guys?!"
Niall berteriak dengan iPhone di tangan kanannya yang menempel ke telinga.
"I'm sorry, Niall. Kita kayaknya agak telat, fans ngerumunin kita terus."
Suara Liam terdengar, begitu juga suara keributan yang sepertinya terdengar dari luar mobil yang sedang digunakan Liam.
"Just!! Hurry up!! Gue stuck disini gue bosen dan Harry cuma ngasih gue makan satu bungkus pringles!!"
Terdengar suara the boys tertawa dari ujung telepon. Niall menghembuskan napasnya lalu menaruh iPhonenya kasar di meja.
"Mana mereka, Ni?"
Tanya Gemma sambil memasukkan beberapa bahan dapur kedalam plastik.
"Katanya mereka rada telat soalnya banyak fans ngerubunin mereka."
Gemma mengangguk-angguk, sementara Harry sebenarnya sedang berdiri di depan panggangan tapi nggak lagi merhatiin panggangan, dia lebih mikirin seseorang yang mirip sama Keylie, Ashley.
***
Ashley's POV:
Kasih cairan karamel, kasih foam, kasih toping, yup!
"There you go!"
Ashley memberikan satu gelas Starbucks ke customer terakhirnya, wajahnya tersenyum antara capek tapi juga bangga.
"Good job, Ash!"
Ashley tersenyum kearah suara itu, teman barunya Camryn dan Ryan tersenyum kearahnya sambil mengangkat kedua jempol mereka.
"Thanks guys!! Walaupun melelahkan, tapi ya, so-so, lah!"
Ashley tertawa kecil lalu melepaskan apron berwarna hitamnya. Camryn dan Ryan mengikuti dia dari belakang.
"Jadi, kami mau ajak kamu makan malam, Ash!!"
Ashley balik badan dan mengangkat tangan kanannya.
"Wait, wait. Jangan panggil aku ash ya, please, please. Ash itu kayak ashes dan aku Ashley bukan Ashes!!"
Camryn tertawa lalu menjentikkan jarinya.
"Got it! Jadi gimana? Dinner?"
Ashley terdiam sebentar, kayaknya ada yang dia lupain sesuatu tentang dinner. Oh iya! Harry!!
"Oh!! I'm sorry guys! Aku lupa banget banget banget! Aku juga ada rencana dinner malam ini!! Mungkin lain kali ya"
Ashley menaruh tas selempangnya di pundak. Ryan menepuk pundaknya.
"Tapi lain kali ya, Ashley?"
Ryan tersenyumpenuh arti, Ashley membalasnya dengan anggukan dan senyuman, lalu Ashley langsung bergegas lari ke gedung apartemennya. Sangking cepatnya berlari, Ashley bertubrukan dengan orang-orang yang baru saja berdiri di depan pintu gedung apartemennya.
"Whoa!! Easy girl! Easy!"
Ashley tersenyum malu lalu tetap berlari sambil bilang maaf berkali-kali. Sampai nya did alam apartemennya Ashley langsung mengganti pakaian kerjanya dan bergegas merapihkan rambutnya, entah kenapa tapi Ashley merasa dinner ini adalah dinner penting yang harus ia datangi. Selesainya, Ashley menggunakan sepatu flat nya dan beberapa detik kemudian dia sudah berdiri di depan pintu apartemen Harry.
Terdengar banyak suara ribut-ribut di dalam apartemen Harry, Ashley langsung tau kalau itu suara the boys.
"Harry tuh yang tukang nge-gombal!!"
Suara cewek.
Ashley terdiam di tempat ia berdiri, dengan memberanikan diri Ashley kembali mengetuk pintu apartemen Harry dengan lemas. 15 detik kemudian tidak ada tanda-tanda bahwa akan ada orang yang membukakan pintu untuknya, Ashley sudah menoleh kearah pintu apartemennya dan siap untuk kembali ke apartemennya.
"Hey!"
Ashley membalikkan badannya untuk melihat darimana sumber suara itu, ah orang itu. Orang yang tadi bertabrakan dengan Ashley di pintu depan gedung apartemennya.
"Hey, mau apa? Kamu fans ya?"
Ashley menoleh kekiri dan kekanan, kalau cowok ini adalah salah satu anggota One Direction, siapa dia? Kok aku nggak kenal? Tanya Ashley dalam hati.
"Um, sepertinya kamu bukan fans, ya?"
Ashley menunduk dan menoleh kekanan-kekiri dengan bingung, kedua tangannya saling bertautan yang satu dengan yang lain. Tiba-tiba pintu apartemen Harry terbuka.
"Ey- hey, Ashley!"
Harry keluar dengan sweater lengan panjang andalannya, matanya menatap cowok dengan facial hair di sebelah Ashley dan Ashley bergantian.
"What are you doing here, mate? Get in!"
Kata Harry kepada cowok itu dan menepuk cowok itu sambil mendorong (dengan paksaan) cowok itu kedalam apartemen Harry. Harry kembali melihat Ashley yang masih berdiri dengan muka bingung di depannya.
"Lo udah berapa lama disini? Kok nggak ketuk pintu?"
Tanya Harry sambil tersenyum kearah Ashley, Ashley tersenyum lalu mengangkat tangannya menunjuk-nunjuk kearah dalam apartemen Harry.
"Oh, itu Zayn! Lo nggak tau Zayn?"
Ashley tersenyum malu plus kaget lalu memegang dadanya lega.
"Oh, Zayn!! Tau tau! Tapi mukanya beda ya kalau dilihat secara langsung gitu..."
Harry tersenyum lalu menarik satu tangan Ashley agar Ashley masuk ke dalam apartemennya. Ashley masuk dan matanya langsung tertuju kepada satu cewek yang duduk diantara the boys sambil tertawa. Siapa dia?
=====================================================================
Ngeekkkk!!
Itu masih POV si Ashley ya!
Tapi yang awal itu POV Harry!
Lafyaguysalot!
Vote and comment!
And follow maybe and I'll follow you guys!
XOXO-lulux
KAMU SEDANG MEMBACA
Half a Heart (Harry Styles/One Direction)
FanficHarry Styles merasa sangat kehilangan saat Keylie Tomson pacarnya meninggal karena kecelakaan dan penyakit yang tragis, setelah itu muncul Ashley seorang wanita mungil yang mirip seperti Keylie yang juga menarik perhatian Harry. Kemiripan Ashley yan...