PASUKAN KNIL DIBUBARKAN

701 22 0
                                    

Item makin terbiasa menembaki orang Republik. Setelah Jogja, pasukan payung, termasuk Item di dalamnya harus dikirim juga ke Air Molek di Sumatra. Mereka juga menembaki orang Republik juga. Tugas pasukan payung adalah menyerang. Pasukan payung bukan pasukan pendudukan. Kepungan adalah hal biasa. Pasukan payung ditakdirkan menyerang dari jantung lawan. Dimana mereka berada, pasukan musuh pasti mengepung mereka. Tak heran jika Letnan Winter, komandan legendaries dari pasukan payung Amerika pernah bilang: "Kami sudah terbiasa dikepung."

Sebuah pasukan baru dibentuk. Anggotanya adalah dari pasukan payung. Kekuatannya sekitar puluhan orang namun tak lebih dari seratus. Letnan Andi Azis akan jadi komandan pasukan ini. Dia memang layak jadi komandannya. Dia bekas pasukan pasukan payung berpengalaman tempur. Apalagi dia juga kuasai kota Makassar. 

Item dan lainnya berangkat dengan Dakota yang kebetulan terbang rutin ke Makassar. Mereka ditempatkan di sebuah barak di pinggiran kota Makassar yang panas. Makassar sedikit lebih panas daripada Jakarta. Letnan Andi Azis ditugaskan sebagai ajudan Presiden Negara Indonesia Timur, jadi kami pun kebagian tugas mengawal juga. 

Perlawanan gerilyawan pro Republik Sulawesi Selatan agak berkurang, sejak kampenye Westerling. Para gerilyawan memilih bertahan di gunung. Lebih baik mereka tak mendekat daripada serdadu-serdadu Belanda membantai orang-orang kampung lagi. Terror Westerling cukup ampuh juga. 

Mereka akan mengawal Presiden Sukawati kemana pun pergi. Rumah Sukawati pun, akan dijaga oleh mereka juga. Namun, pelan-pelan pasukan yang itu akhirnya genap juga menjadi seratus. Andi Azis pun jadi orang yang semakin berpengaruh di kalangan militer. Biasanya, Andi Azis selalu mengawal Presiden Sukawati. Item terkadang ikut,terkadang juga tidak. Sesekali Item juga harus patroli ke daerah utara Sulawesi Selatan. Entah ke Paloppo atau Tana Toraja. 

Item dilibatkan beberapa kali patroli disana bersama pasukan-pasukan KNIL yang ada di Makassar. Perjalanan ke sana terbilang beresiko. Gerilyawan pro Republik bisa menyerang mereka kapan saja. Namun lebih banyak tugas Item adalah mengantar pejabat NIT ke daerah dekat Makassar seperti, Malino atau Bantimurung. Agak menyenangkan juga. Tugas ini juga terlalu menyenangkan. 

Suatu hari Belanda berjanji tak akan bikin masalah lagi di Nusantara. Mereka juga kembalikan kedaulatan Republik Indonesia yang telah mereka ambil dari Republik. Artinya serdadu-serdadu kulit pucat, entah dari KNIL atau KL harus angkat kaki dari Indonesia. Sementara itu, serdadu-serdadu bumiputra pun diberi pilihan. Ikut ke Belanda atau masuk jadi serdadu Republik. 

Rupanya, Item lebih dijebak pada kerinduannya pada Anggrek. Item lalu tak putuskan apapun kecuali minta cuti agak panjang pada atasan. Sekitar dua minggu ke Samboja. Item naik kapal dari Makassar. Dia menuju Samboja dengan sebuah kapal. Item akhirnya menginjak Balikpapan. Item tak mau mampir dulu ke rumah cinta. Dia rindu pada Anggrek. Samboja begitu penting baginya.

 Item menyusuri hutan Samboja. Tibalah Item di rumah paman. Longlongan anjing menyambut Item. Semua tampak terkejut bahagia. Orang yang lama pergi kini kembali. Item berharap Anggrek menyambutnya. Tak peduli dengan senyuman atau amarah. Jika amarah muncul di wajah Anggrek, Item akan memakluminya. Item telah meninggalkannya cukup lama. Meski Item tak bermaksud menyia-nyiakannya. 

"Kakak Item. Kemana saja?" 

Item hanya tersenyum dan memeluk mereka semua. Bibi dan paman rupanya masih di ladang. Cuaca cukup panas. Item tak rasakan kehadiran Anggrek. Akhirnya, Item memaksakan diri untuk bertanya. 

"Mana Kak Anggrek." 

Semua anak terdiam. Tak berani bicara. 

"Kak Anggrek sudah meninggal."

 "Waktu Kakak pergi."

Item hanya terdiam tak bisa lalukan apapun. Rumah paman adalah dunia lain dimana tak mungkin bertukar kabar. Orang-orang di tengah hutan itu tak pernah bisa tahu bagaimana kabar Item. Sebaliknya Item juga tak tahu bagaimana kabar mereka semua. Item pun mulai menyembunyikan tangis. 

ANGGREK HITAM - PETRIK MATANASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang