MENJADI SERSAN

614 21 0
                                    


Serdadu tetap serdadu. Pagi, siang, sore dan malam tak pernah alfa apel di tangsi. Atau berada di dalam hutan. Sekedar latihan atau perang sesungguhnya. Item siap untuk semuanya. Latihan adalah biasa bagi serdadu. Item menikmati semua latihannya. Sebagai pasukan raider dengan kemampuan terjun payung Item menjadi salah satu orang penting di Batalyonnya. Belum semua anggota pernah terjun payung. Akhirnya, datang perintah kepada Item untuk berangkat ke Magelang. Item harus sekolah lagi. Item akan lama di sekolah itu.

Komandan ingin Item naik pangkat dan pimpin sebuah pasukan. Sudah terlalu lama Item jadi kopral. Sejak bersama militer Australia, Belanda dan sekarang Indonesia. Item hanya jadi kopral. Sudah lebih dari delapan tahun. Hanya sebentar Item jadi Sersan, lalu diturunkan lagi.

Di TNI, Item kurang diperhatikan karena bekas KNIL. Namun Banteng Raider harus peduli pada orang macam Item akhirnya. Item akan menjadi Sersan secepatnya. Itu harapan komandan batalyon. Dia dianggap pantas, pengalaman di barat merah Belanda menjadi alasan utama juga. Masa lalu seorang serdadu tak penting, yang penting dia bisa bertempur dengan baik. Batalyon butuh serdadu terbaik.

Sebelum ke Magelang, Item ingin menemui Mei. Mungkin sekedar lepaskan hasratnya pada Mei. Pelukan Mei dirindukan Item. Item mulai merasa sebagai seorang laki-laki sebatang kara yang harus dikasihi seorang wanita.

Pagi itu, Item bebas pergi. Dia mencoba melintasi jajaran warung nasi goreng babi milik Mei berada. Tempat Item biasa makan. Pagi Mei jelas belum buka. Warung biasa buka sejak sore hingga larut malam. pengunjungnya cukup ramai. Pagi begitu sepi di jajaran warung itu. Pintu toko sedikit terbuka. Item diam-diam masuk. Mencari Mei. Dan tak sulit mencarinya, Mei sedang menata bahan-bahan yang baru saja dibelinya di pasar. Mei juga baru selesaikan membersihkan penggorengan. Melihat Item datang, Mei tersenyum. Dia langsung memeluk tubuh Item.

Item menerima pelukan itu. Mereka mengulang ciuman mereka seperti malam pertama mereka. Mereka juga saling berpandangan. Item membelai rambut Mei. Mei merasakan kasih yang lama hilang. Sudah begitu lama rambutnya tak dibelai seorang pria. 

Beruntung, Mei menemukan laki-laki baik macam Item. Mei tidak peduli siapa Item. Apakah Item pria baik-baik atau bukan, itu bukan masalah. Item adalah laki-laki yang mengertinya. Kehadiran Item tentu kebahagian bagi Mei.

"Aku kangen."

"Aku juga."

"Kemana saja. Aku selalu menunggumu. Bukan yang lain."

"Maaf. Aku harus latihan di luar kota."

"Apa kau akan pergi lagi?"

"Ya, Mei. Minggu depan lagi."

Dalam pelukan, Mei mulai menangis. Item berusaha mengusap air matanya. Item sadar wanita ini merindukannya. Item tak membaca kebohongan apapun di wajah Mei. Item lalu mencium bibir wanita yang menyayanginya itu.

"Berapa lama kau pergi?"

"Lama. Berbulan-bulan."

"Mau janji untuk kembali?"

"Ya aku pasti akan datang padamu lagi."

"Berjanjilah."

"Iya, Mei aku janji."

Mei lalu lepaskan diri dari dekapan Item. Mei menutup rapat semua pintu. Mereka lalu berpelukan dan berciuman lagi sambil menuju kamar Mei. Mereka sampai di depan pintu. Mereka saling melucuti lebih cepat daripada malam pertama, mereka berusaha atur ritme bercinta mereka agar lebih santai. Tetap saja itu sulit. Mereka saling menciumi tubuh pasangan mereka. Rasa rindu berlebih menyebabkan hasrat meledak tak terkendali. Hasrat itu rupanya belum selesai.

ANGGREK HITAM - PETRIK MATANASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang