21st ↪ eight month.

13.4K 713 88
                                    

Budidayakan Vote dan komen ya.

***
Author's POV.

Xeno sedang berjalan kearah taman rumah mertuanya, ya dia sekarang tinggal dirumah mamanya Axel.

Dia segera duduk sambil melihat kearah bunga didepannya.

Sambil memikirkan Axel, ya Axel sedang berada di kampus.

Skripsinya juga sudah diterima, dan berarti dia tinggal menunggu waktu wisuda.

Sedangkan Xeno cuti dari kuliahnya karena tuntutan Axel dan Mama mertuanya.

Padahal Xeno masih mau kuliah, tapi Axel menakutinya bahwa dikampus rawan nanti ada Niki dan Rafifah, kamu bisa aja diapa-apain dia kalo Axel gak ada disamping Xeno, ya begitulah.

Karena itu Xeno mengambil cuti daripada kandungannya dalam bahaya, walaupun ucapan Axel 100% benar, dia harus hati-hati.

Dan kemungkinan Axel akan wisuda bulan depan, berarti usia kandungan 9 bulan.

Aih memikirkan itu membuat Xeno tersenyum, kenapa dia begini.

Sebulan lagi dia akan dicap jadi mama, mama muda ding.

"Xeno masuk sayang, bentar lagi kayaknya hujan," panggil Farah membuat Xeno menoleh, "ok, mama."

***
Xeno sekarang sedang diruang tamu ditemanin Axel yang sedang nonton Tv.

"Kak," panggil Xeno membuat Axel menoleh.

"Kenapa? Mau tidur?" tanya Axel membuat Xeno mengeleng.

Tiba-tiba Farah datang, padahal Xeno baru aja mau minta sesuatu sama Axel, tapi nanti aja deh, pas dikamar aja.

"Nih susunya, diminum, habisin ya sayang, mama ke belakang dulu." setelah itu Farah langsung berjalan kebelakang.

Axel yang hanya menonton hanya bengong.

Heran, kenapa dia gak disapa.

Bodoamat.

"Nah sayang, habisin abis itu kamu ngomong, pasti mau minta sesuatu," ujar Axel membuat Xeno cengegesan.

"Ketahuan!"

"Bodoamat, kak. Eh kak, kakak ketemu Rena gak pas dikampus tadi?" tanya Xeno yang langsung dijawab gelengan oleh Axel.

"Gak, kenapa emangnya? Kamu mau dia minum susu ibu hamil lagi?"

Xeno hanya cemberut, kenapa hal itu dikatakan lagi.

Iya, seminggu yang lalu Xeno meminta Rena meminum susu ibu hamilnya karena dia gak mau minum, bosan katanya.

Setelah itu Axel datang dan heran kenapa Rena kayak mau muntah gitu, setelah ditanya ternyata Xeno menyuruhnya minum susu ibu hamil.

"Gaklah, kakak nethink mulu sama aku," ujar Xeno sambil cemberut dan segera menghabiskan susunya.

"Yaelah, bukan nethink, tapi waspada duluan, kasian lihat muka dia minggu kemarin," ujar Axel sambil tertawa mengingat gimana muka Rena saat itu.

Xeno yang mengingat itu ikut tertawa karena dia sampai memfoto muka Rena walaupun pada akhirnya dia diomeli sama Axel karena tidak mau meminum susu itu.

"Susu ini penting buat kandungan kamu, nanti si dede sehat, kamu gak maukan si dede penyakitan nanti?"

Memikirkan itu membuat Xeno mengelengkan kepala.

Ini yang Possesive si Axel atau si Xeno?

"Nah, sekarang kamu mau minta apa sama aku?" tanya Axel sambil terengah-engah karena habis tertawa.

Xeno hanya terdiam dia malu mau bilang sama Axel.

Axel yang melihat Xeno hanya heran, nih kenapa sama Istrinya? Tiba-tiba diam kayak kesambet jin kampret.

Xeno segera menghela nafas dan langsung berbicara kepada Axel.

"Aku mau kakak, minum susu ini juga," ujar Xeno sambil menyerahkan susunya yang masih setengah, Axel yang kaget langsung berlari dari ruang tamu menuju ke dapur, menemui mamanya.

Xeno yang melihat itu hanya tertawa.

***
"Eits, kamu kenapa lari-lari?" tanya Farah sambil memberhentikan Axel yang sedang berlari kesini.

"Gila ma, gila!"

"Siapa yang gila?" tanya Farah sambil mengelap keringat di dahi anaknya, manja bener kamu Axel.

"Xeno!"

"Hah? Kok gitu, gak boleh sayang ngatain Istri sendiri, nanti gila beneran loh," ujar Farah menakuti Axel membuat Axel memeluk mamanya, "Gak mau!"

***
Axel dan Xeno segera masuk kedalam kamar, ya walaupun Axel masih ngeri sama Xeno.

"Kamu natap aku gitu amat kak? Emang aku seram? Kayak ucapan Alfi?" ujar Xeno merengut, dia takut kalo dia menjadi jelek kayak ucapan Alfi bulan lalu.

"Gak kok, kamu cantik!"

"Nah gitu, kenapa takut?"

"Gapapa, cantik, sana tidur, aku mau turun bentar, mau minum," ujar Axel sambil membantu Xeno tidur dan membantu Xeno mengunakan selimut.

Xeno yang mendengar itu langsung menarik Axel dan Axel terjatuh disampingnya.

Axel yang melihat itu hanya kaget, dan segera menoleh kearah Xeno.

"Aduh, kenapa si Xen?" tanya Axel sambil mengelus-elus kepalanya sendiri karena terbentur keras menyentuh kasur.

Xeno diam langsung memeluk Axel.

"Kiss Me, Kak Axel"

Tbc.

Sumpah demi apapun, aku gak nyadar dengan pemikiran otakku pas nulis bagian ini, lama-lama cerita ini menjadi gaje, tapi aku tetep cinta sama nih cerita, kok malah jadi cingcong.

Sampai jumpa di part selanjutnya.










Sincerely Yours,

Soufi S.

Marrying With The Bad Boy✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang