Bab 2

22.1K 795 4
                                    

Ya,gadis itu adalah...

  Christa ...
  
    Adik gadisku satu-satunya yang ku punya selain mommy dikeluarga Swift.

     "Aaabangg?"tanyanya menyakinkan

     "Iya sayang..ini abang tata nggak mau peluk abang?"tanyaku

     Ia pun menubrukku dengan pelukan yang erat dan menenggelamkan kepala mungilnya didada bidangku.Aku pun membalas pelukannya dan mengecup puncak kepalanya yang harum dengan shampo kesukaannya.

        "Gimana sekolah kamu dek?"tanyaku
 
        "Baik-baik aja kok bang"jawabnya

        "Baguslah tapi ini badan kamu kok tambah berisi sih dek? Kamu gemukkan deh ya"

        "Iihh....abang sama aja deh dengan bang Janssen selalu aja ngejek badannya tata memangnya kenapa sih dengan badannya tata?"

         "Elah!! Lo itu kegemukan dekku yang cantik dan berpipi tembem lain kali kalau makan itu ya liat-liat porsi dong jangan semuanya lo embat juga keles dek"jawab Janssen dan membuat Christa menangis.

         "Kenapa sih bang Janssen selalu aja mengejek tubuhku yang gemuk memangnya salah jika aku memiliki tubuh gemuk hah?Selalu aja masalah itu terus lama-lama aku membenci dirimu bang"Christa berlari meninggalkan kami berempat di ruang dapur sambil menangis entah kenapa.

      Aku menatap Janssen dengan tajam dan ia pun membalasnya dengan wajah tak berdosanya membuat ku ingin sekali memukulnya tapi aku menahannya karna disini mom sama dad masih berada di ruangan dapur.

        "Oh iya mom dad Mic ke atas dulu ya mau istrahat sebentar"jawabku dan diangguki oleh kedua orang tuaku.

       Aku pun berjalan menaiki tangga tempat dimana kamarku berada sebelum memasuki kamarku aku mendengarkan isak tangis dari kamar sebelah siapa lagi jika bukan kamar adik perempuanku,Christa.
 
       Aku menghela napas sejenak dan berjalan kearah pintu kamarnya. Ku ketok pintunya beberapa kali tetapi tak ada sahutan dari dalam membuatku cemas. Aku pun membuka pintu tersebut dengan kasar yang rupanya tidak terkunci dan melihatnya sedang terkejut atas perbuatanku.

          "Abang ada apa?"tanyanya

          "Abang yang seharusnya menanyakkan begitu padamu, kamu kenapa sayang hhm?"tanyaku lembut

           "Christa nggak apa-apa kok bang,cuman kesel aja sama kata-katanya bang Janssen yang selalu membuat Tata tersinggung memangnya salah ya jika Tata memiliki badan gemuk dan pipinya tembem?Terus kalau misalkan Tata juga punya tubuh kurus salah juga dong berarti?Kenapa dimatanya bang Janssen, Christa itu selalu salah dan nggak bener sama sekali?Padahal Christa udah buat yang terbaik mulai dari menahan emosilah,kejengkelan dialah disaat dia selalu aja ngebuat ulah dengan mengganggu aku yang sedang asyik belajar"jelas Christa panjang lebar

        Aku menghela napas sejenak dan kemudian menatap mata Indah milik adikku ini dengan lekat.

        "Terus kamu maunya apa de? Supaya Janssen tidak usil lagi padamu?"tanyaku

        "Jika abang nggak keberatan dengan usulan aku yang ingin bang Janssen dipindahin sekolah aja dengan aku atau tidak dia sekolah aja di Amerika sana tinggalnya kan di rumah grandma dan grandpa bang"

        "Nah,itu dia masalah nya sayang kamu kan tau abangmu itu nggak suka dipaksa. Abang takutnya kalau dia dipaksa untuk sekolah disana entar dia malah bukan sekolah tapi menjadi anak bebas disana dan tidak terurus sama sekali bahkan ia akan menjadi pengedar narkoba nantinya karna kita terlalu memaksakan kehendak kita tanpa memikirkan juga perasaannya"jelasku panjang lebar pada Christa untuk membuat dia mengerti

FORCED MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang