Bab 17

15.6K 624 10
                                    

Keep Reading!!

LANJUT

              "Bagaimana keadaan menantu saya dokter?"tanya Tania

              "Dia memang sedang hamil dan usia kandungannya baru menginjak dua minggu saya harap dia bisa sedikit saja memakan makanannya karna kondisinya yang lemah ditambah juga dengan kandungannya yang baru seumur jagung itu saya takut jika dia tidak memiliki asupan gizi nanti akan berpengaruh pada kandungannya dan akan bisa saja keguguran. Ini saya akan memberikan obat vitamin penguat janin untuknya agar kandungannya baik-baik saja"jelas Dokter Febri panjang lebar.

       Tania menerima obat Vitamin penguat janin itu ditangan dokter Febri dan ia pun tak lupa untuk berterimakasih Kasih pada dokter Febri.
  
        Tania pun masuk ke dalam kamar menantunya yang sedang terbaring lemah di ranjang dengan sebelah tangannya berada diatas keningnya dan sebelahnya lagi berada di atas perutnya.

         "Nak, makanlah dulu supaya kandungan mu baik-baik saja"

         "Enghh... Maaf mom sepertinya perutku sedang tidak bisa berkompromi denganku yang tidak ingin mau makan sekarang ini, maaf mom merepotkan mu"jawab Angel lemah

         "Yasudah, jika kamu belum ingin makan. Lebih baik mom buatkan teh mint dan biskuit asin saja bagaimana? Itu juga bisa mengurangi mual yang selalu melanda dirimu"

          "Baiklah mom terimakasih sudah mau membuatkannya untukku mom"

          "Sama-sama sayang"

        Tania pun n keluar dari dalam kamar Angel dan segera membuatkan teh mint dan biskuit asin untuk Angel.

         Didalam kamar, Angel menghela nafas panjang dan mengelus pelan perutnya yang datar tetapi telah ada kehidupan didalam sana.

          Ia pun memejamkan kedua matanya dan menghapus air matanya yang telah menetes di kedua pipinya tanpa disadari olehnya.

          "Semoga saja mommy bisa menjaga dan melindungi kami sayang, kuatlah di dalam sana demi mommy"ucap Angel pada perutnya sambil terus mengelusnya. 

        Bunyi knop pintu terbuka membuat Angel mengalihkan tatapannya ke arah pintu yang disana Tania tengah berjalan kearahnya dengan nampan berisi teh mint dan biskuit asin di kedua tangannya.

         "Ini mom sudah buatkan untukmu. Ayo mom bantu untuk duduk"Tania membantu Angel dengan hati-hati untuk duduk diranjang dengan bersandar dikepala ranjang.

         Setelah itu, ia pun menyerahkan teh mint serta biskuit asin itu pada Angel untuk meminumnya.

        Karna sudah terasa kenyang akhirnya Angel pun berhenti memakannya dan hanya ia pun hanya meneguk teh mint itu sampai habis.

        Ia pun kemudian menghela nafas panjang dan kembali menatap Tania yang tengah duduk di hadapannya setelah ia menaruh kembali bawaannya tadi di atas nampan.

        "Mom, apakah abang Mic sudah tau kalau aku sedang hamil?"tanya Angel pelan

        "Bagaimana bisa mom beritau pada Mic jika dadmu selalu saja melarang mom untuk memberitaukan padanya"jawab Tania

         "Hhh... Memang akan lebih baik jika abang Mic tidak tau soal aku sedang hamil. Aku takut jika kalian memberitaukan padanya ia akan bukannya peduli padaku tapi mungkin ia akan tidak akan pernah peduli padaku bahkan mungkin saja ia akan berpikir bahwa aku hamil bukan anaknya melainkan anak dari selingkuhaku"jelas Angel

FORCED MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang