Keep Reading !!
Angelica POV
Hari ini adalah sudah dua bulan pernikahan kami berjalan dengan baik walau kadang abang selalu saja marah-marah padaku tapi aku tidak mau ambil pusing yang pada akhirnya bisa membuatku gila karna memikirkan yang tidak penting. Dan hari ini juga tepat dimana ia telah meminta maaf karna telah menamparku dan membuatku terluka abang pun menjadi baik kembali padaku serta tidak sering lagi membentakku walau sifat marahnya masih ada sih walau tinggal sedikit lagi hehe...
Oh iya soal luka di pipiku kemarin itu telah sembuh berkat salap khusus yang diberikan oleh dokter Limbardo padaku.Pagi ini aku sedang menyiapkan sarapan pagi kami berdua setelah selesai semuanya aku pun pergi berjalan menuju kamar kami untuk membangunkan abang Mic. Ya aku baru tau ternyata abang punya penyakit susah bangun tidur tiap pagi seperti sekarang ini perlu ada yang harus membangunkannya sama seperti kami masih belum kenal abang akan dibangunin sama mom setiap paginya karna susahnya abang bangun pagi hhh...capeknya.
"Abang....abang bangunnnnn"aku menepuk-nepuk pipinya pelan agar ia bisa membuka kedua matanya
"Hhmm.... Bentar lagi, Lica"suara serak abang akhirnya terdengar juga. Lica? Itu adalah nama panggilan khusus buatku yang hanya abang Mic yang bisa menyebutkan serta memanggilnya seperti itu.
"Abang... Bangunnn entar abang bisa telat loh ke kantornya? Katanya ada meeting sama klien pagi ini?"ucapku dan abang malah memeluk perutku dan membenamkan wajahnya disana tepatnya di perutku membuatku terdiam dan menegang seketika akibat sensasi baru yang aku rasakan pertama kalinya setelah dua bulan pernikahan kami.
"Hhhmm.....please bentar lagi.. Masih ngantuk nih"aku pun masih terdiam hingga akhirnya ia pun melonggarkan pelukannya di perutku dan menatapku dengan heran.
"Ada apa Lica?"tanya abang
"Tidak ada apa-apa bang mending sekarang abang mandi deh terus siap-siap aku tunggu abang dibawah"segera aku berjalan meninggalkannya yang masih heran dengan sikapku pagi ini.
Aku memegang dadaku yang berdenyut-denyut entahlah aku juga tidak mengerti apa artinya.
Aku pun menunggu abang Mic di ruang makan sambil membaca majalah-majalah yang ada disitu. Hampir sepuluh menit aku menunggu abang Mic belum juga turun dari atas terpaksa aku kembali lagi keatas. Kulihat abang sedang mengumpat tidak jelas dengan kedua tangannya yang sedang sibuk memakaikan dasinya aku pun geleng-geleng kepala melihat abang Mic yang sibuk sendiri tanpa meminta bantuanku yang justru memang itu adalah pekerjaan sang isteri memasangkan dasi sang suami tercinta. Eaakk...
"Sini abang biar Lica pasang dasinya"aku menarik dasi tersebut dari tangan abang dan mulai memasangkannya dileher jenjangnya. Ia pun membungkuk sedikit agar sejajar denganku karna tingginya yang menjulang keatas.
"Abang ini gimana sih, kenapa tidak minta tolong sama aku? Malah masang-masang sendiri sok tau jugalah masangnya"ucapku dan ia pun terkekeh sambil mencium keningku lembut
"Sebenarnya abang tau Lica cuman tiba-tiba saja abang lupa cara membuat simpulnya kalau masalah memasang mah abang tau toh tinggal ditaruh dileher aja kok"jawab abang dan aku pun memukul pelan lengannya dengan bibir manyun
"Hehe... Maaf sayang abang cuman bercanda. Udah dong jangan manyun gitu entar abang cium loh tiba-tiba"goda abang membuatku menjadi manyun kembali
"Iihh....abanggg....udah deh jangan goda aku terus mending abang sarapan aja dulu takutnya entar abang telat loh ke kantornya"
"Abang telat kan nggak ada yang menghukum sayang toh yang punya perusahaankan abang Lica"jawab abang
KAMU SEDANG MEMBACA
FORCED MARRIAGE
RomansJika ingin membaca cerita ini baca dulu Cerita Nikah sama duda Ganteng Ini adalah Sequel dari Nikah Sama Duda Ganteng ☺ SeLamaT Membaca Gays!!