Keep Reading!!
Michael POV
Sehari setelah acara lamaran itu terlaksanakan aku pun menjadi pendiam dan jarang bicara pada semua orang termasuk keluarga ku sendiri entahlah aku pun masih bingung sekaligus kecewa pada dad dan mom yang langsung saja menentukan tanggal dan hari pernikahanku yang tinggal seminggu lagi dengan calon isteriku yang namanya ku tau adalah Angelica Annastasya Gunawan. Dia memang cantik tapi entah kenapa hatiku tidak "pernah" berdegup kencang padanya.
"Bang!!! Udah siap nggak?"teriak Christa dari luar membuaku terkejut dari acara lamunanku hehe.
"Udah, memangnya kenapa de?"tanyaku setengah teriak
"Dipanggil sama dad dan mom tuh bang di ruang keluarga"jawabnya diluar"Oh... Oke bilangin sebentar lagi abang bakalan kesana"
"Siap bosss!!"jawabnya
Setelah bersiap-siap aku pun langsung keluar kamar menuju ruang keluarga tempat dimana mom dan dad memanggilku.
Sesampainya disana aku pun melihat mom dan dad sedang menatapku yang telah memasuki ruang keluarga dan duduk berhadapan didepan mereka berdua.
"Ada apa dad?"tanyaku to the point
"Dad hanya ingin membahas tentang pernikahan kalian yang hanya seminggu lagi gimana kamu udah ada persiapan? Maksud dad kamu udah mengajak Angelica untuk pergi mencoba pakaian pernikahan kalian, nak?"tanya dad
"Aku lagi sibuk dad dan aku belum ada waktu untuk memikirkan soal itu"jawabku
"Dad kan sudah pernah bilang Mic kosongkan jadwalmu disaat-saat seperti ini supaya kamu bisa ada waktu dengan calon isterimu"jawab dad
"Aku juga telah berusaha dad untuk bisa mengosongkan waktuku tapi tetap saja tak ada waktu kosong untukku saat ini. Walau sebenarnya aku bisa saja dan kapan saja mengambil jadwal cutiku tapi nanti para karyawanku akan membicarakan tentang ku yang tidak baik diluar sana karna aku lebih suka mengambil cuti daripada bekerja dan memperhatikan para karyawannya"jelasku sebenarnya aku tak sepenuhnya jujur pada dad karna sudah jauh hari aku mengambil masa cutiku tapi entah kenapa aku tak berminat sama sekali untuk mengikuti perintah dad dengan bersama calon isteriku nantinya.
"Hhh...terus bagaimana ini Mic? Acara pernikahan kalian tinggal seminggu lagi masa kamu tidak berusaha untuk membuat pestamu menjadi indah dan nyaman?"
"Kenapa Mic mesti capek-capek dan sibuk ngurusin PERNIKAHAN PAKSA yang bahkan dad sendiri yang melamar perempuan itu dan menentukan kapan tanggal PERNIKAHAN itu terjadi? Seharusnya dad lah yang sibuk mengurusnya bukan DIRIKU, permisi"ucapku sambil berjalan keluar meninggalkan mom dan dad yang berteriak-teriak memanggil namaku.
**********
Setelah pergi dari rumah aku pun langsung kekantor karna ada meeting mendadak yang perlu ku ikuti.Sesampainya dikantor aku pun langsung memasuki ruangan meeting dan memulai meeting tersebut.
Satu jam lebih diruangan ber-AC tersebut akhirnya meeting pun selesai dan aku pun langsung pulang tapi tidak dirumah melainkan ke club teman. Kalian semua pasti heran kenapa siang-siang begini aku malah memilih club dibandingkan pergi jalan-jalan ke Taman untuk bisa menghilangkan rasa kesalku pada dad dan mom tapi, kalian salah menurutku club adalah tempat yang paling aku sukai dan jauh dari kebisingan orang-orang sehingga aku bisa menghilangkan rasa kesalku pada kedua orang tuaku. Anggap saja aku tidak waras karna mengatakan bahwa club adalah tempat yang jauh dari kebisingan padahal tempat itu adalah tempat yang sangat ingin dijauhi banyak orang agar tidak jatuh kedalam dunia malam. Club adalah tempat aku untuk bisa menghilangkan rasa penatku karna disana aku bisa berpikir jernih dan akhirnya aku bisa menyelesaikan masalahku dengan keluargaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
FORCED MARRIAGE
RomanceJika ingin membaca cerita ini baca dulu Cerita Nikah sama duda Ganteng Ini adalah Sequel dari Nikah Sama Duda Ganteng ☺ SeLamaT Membaca Gays!!